SELAMAT PAGI
SELAMAT SIANG
SELAMAT SORE
SELAMAT MALAM AGAN DAN AGANWATI SEKALIAN

Disini saya mau curhat sedikit tentang betapa indahnya berfikir terlebih dahulu sebelum berbicara atau mengutarakan pendapat baik dalam bentuk lisan ataupun tulisan.

Terinspirasi dari kejadian beberapa saat yang lalu ketika saya sedang membaca sebuah thread yang menarik mengenai bedanya kritik dan nyinyir. Suatu materi yang sangat menarik, mengingat banyaknya komentar2 pedas dari netizen mengenai segala sesuatu yang di upload atau di post ke media sosial. Contoh : Tidak suka dengan artisnya, kasih komen nyinyir. Tidak suka dengan gaya hidupnya, kasih komen nyinyir lagi. Tidak suka dengan cara berpakaian, lebih nyinyir lagi. Dan mirisnya, ketika kita cek profile dari si pemberi "kritik", ternyata hanya anak-anak di bawah umur, ibu rumah tangga, ataupun orang-orang yang menggunakan atribut keagamaan.

Kembali ke pembahasan awal, ketika saya melihat isi thread dan komentar, saya menemukan komentar yang cukup membuat saya teralihkan konsentrasinya. 
Ada bahasa yang cukup kasar menurut saya dilontarkan oleh seorang wanita, padahal wanita itu menanggapi thread TS dengan baik. Mungkin terpancing emosi karena pendapat dari kaskuser lain, pikir saya. Tetapi kalau saya telaah lagi, ini kan perbincangan non verbal yang seharusnya ada tahapan-tahapan yang dijalani sebelum akhirnya kita post suatu kalimat atau komentar.

Saya beri contoh sederhana. Ketika saya mau membalas komentar tersebut, awalnya saya emosi ingin ikut membalas komentar tersebut dengan kasar juga. Tetapi, kita saya menulis kalimat kasar tersebut, saya memikirkan lagi kalimat "renyah" yang akan saya posting itu. Apa sih faedahnya gw ikut-ikutan kaya ginian?  Dan akhirnya, sayapun langsung urungkan niat saya untuk posting komentar tersebut. Oh, ada baiknya kalo saya bicarakan baik baik si pelontar komentar kasar tersebut, mungkin emosinya akan lebih baik, pikirku lagi. Lalu saya post lah kalimat yang sudah saya pikiran sebaik mungkin tersebut. ( Mungkin kalau ada yang membaca thread saya ini dan penasaran, bisa dilihat di profile saya ya  ) 

Daaaan, jawaban yang saya dapat dari si aganwati tersebut membuat saya speechless luar biasa. Kenapa? Karena, si mbanya membalas komentar saya dengan emosi dengan alasan karena saya memberikan bata di kolom komentar si mbanya yang menggunakan kata kasar tersebut. Lho, mbanya ngomong kasar ya wajar kalau ku kasih bata. Masa udah ngomong *njing b*ngs*t di thread orang lain terus berharap di kasih cendol?  Lalu akhirnya saya hanya bisa meminta maaf ke si mbanya dan sampai saat ini si mbanya tidak membalas lagi hehe.

Tapi, karena masih ada sedikit rasa penasaran menghampiri, saya lihat profile si mbanya dan disitu terlihat kalau si mbanya minta mimin dan momod untuk menghapus komentar-komentar yang sudah dia buat dengan alasan "nyampah". Hah? Nyampah?  Iye, nyampah. As simple as that, nyampah. Lalu tiba-tiba kepala saya geleng-geleng dengan sendirinya karena saking tidak habis pikir sama apa yang baru saya lihat. Apa sih mba yang kami pikirin sampe harus seemosi itu dalam menanggapi suatu pembicaraan?  Padahal kalaupun si mba sedang emosi, dia bisa saja memaki maki segala macam, tanpa perlu di post. Terus baca ulang komentarmu sendiri, pantas tidak ya tulisan seperti ini di post ke forum umum? Langsung buru-buru klik backspace di keyboard kamu kalau menurutmu itu kurang atau tidak pantas dibaca orang lain selain kamu sendiri. Bayangkan saja, kalau kamu sendiri saja gemes lihat komentarmu sendiri, apalagi orang lain yang notabene memiliki perasaan yang berbeda dengan kamu.

Yah begitulah kira-kira uneg-uneg yang mau saya utarakan. Ingat gans, sebelum kamu malu sendiri sama komentar atau tingkah lakumu di forum umum seperti ini, pikir seribu kali sebelum kamu posting. Tidak lucu kan kalau tersangkut pasal UU ITE cuma karena hal yang terbilang sepele. Yang punya pengalaman serupa, daripada dongkol sendiri bolehlah share sedikit ceritanya di kolom komentar.