Quote:
Halo dan selamat datang lagi di threadnya wigsat88! Setiap Piala Dunia tentu punya kisah menarik masing-masing, dan semuanya special, gak terkecuali untuk Russia 2018 yang sedang berlangsung, dan sebagai salah satu kalau bukan event yang terbesar di dunia olahraga, Piala Dunia kali ini gak mengecewakan dengan menampilkan banyak kejutan, drama, teknologi dan peraturan baru. Misalnya, Russia 2018 menjadi World Cup pertama yang menggunakan teknologi VAR, dan untuk pertama kalinya juga di babak gugur nanti, kalau pertandingan memasuki extra time 2 x 15 menit sebelum adu penalti, kedua tim akan diizinkan untuk membuat pergantian pemain ke-4.
Sedemikian banyak hal menarik yang terjadi diluar lapangan, namun perhatian utama tetap ditujukan kepada tim-tim yang berlaga diatas lapangan, dan salah satu performa yang mengejutkan di World Cup kali ini adalah penampilan tim yang sebelum turnamen dimulai dijagokan akan melangkah jauh, yaitu Argentina. Ekspektasi tinggi dibebankan ke pundak Messi dan kawan-kawan sebagai finalis Piala Dunia sebelumnya, namun, meskipun akhirnya lolos ke 16 besar, Argentina dinilai tidak meyakinkan dari 3 pertandingan di fase grup. Seri lawan Islandia, dikalahkan Kroasia dan akhirnya lolos dramatis setelah mengalahkan Nigeria (inipun tertolong oleh Kroasia yang meskipun banyak mengistirahatkan pemain utamanya namun tetap mampu meredam Islandia). Apa yang membuat Argentina sangat kesulitan di Piala Dunia kali ini menjadi perhatian dan alasan utama gw untuk menulis thread ini, jadi mari kita langsung menuju ke ulasan berikut, dan semoga enjoy!
Sejak Penyisihan Zona Conmebol
Sebagai salah satu negara di South America, Argentina harus melalui babak penyisihan yang merupakan sistem liga dimana 4 peringkat teratas akan otomatis mendapat spot dari 32 tempat yang tersedia di piala dunia 2018, sementara peringkat ke-5 akan mendapat kesempatan di fase play-off untuk memperebutkan 1 tempat yang tersisa.
Quote:
Tidak seperti Brazil dan Uruguay yang sudah memastikan tempatnya di piala dunia sejak jauh-jauh hari, Argentina sebagai salah satu tim terkuat di Amerika Selatan harus berjuang hingga partai terakhir melawan Ekuador untuk menentukan lolos atau tidaknya mereka ke World Cup 2018 di Russia.
Dari sini udah keliatan kalo Argentina gak cukup meyakinkan.
Klasemen akhir menempatkan Argentina di posisi ke-3 dibawah Brazil dan Uruguay serta diatas Kolombia, memastikan ke-4 tim ini akan mewakili zona Conmebol untuk ikut serta di Piala Dunia 2018. Dari statistik di klasemen, Argentina mengumpulkan total 28 poin dari 18 pertandingan.
Dari 18 pertandingan, Argentina memenangi 7, imbang di 7 pertandingan dan kalah di 4 sisanya. Untuk tim sekelas Argentina, fakta bahwa mereka tidak lolos ke piala dunia dengan mudah cukup mengherankan. Selevel dengan keterkejutan dunia sepakbola ketika Italia dan Belanda gak lolos ke World Cup kali ini. Pada akhirnya mereka lolos dengan dramatis, dimana Lionel Messi single-handedly membawa negaranya ke Piala Dunia 2018 dengan hattrick nya. Terlepas dari hattrick Messi, kejadian ini seolah terulang kembali di fase penyisihan grup dimana Argentina harus berjuang di partai terakhir melawan Nigeria untuk menentukan lolos atau tidaknya mereka ke 16 besar.
Jadi apa yang menyebabkan Argentina kesulitan di Piala Dunia kali ini? Gak ada yang tahu pasti, namun fakta-fakta dibawah ini terlihat cukup jelas untuk membuat kita berspekulasi.
1. Jorge Sampaoli
Quote:
Baik di level klub ataupun tim nasional, pelatih akan menjadi sorotan utama dibalik performa sebuah tim. Udah hal yang biasa kalo pelatih adalah orang pertama yang akan dipecat dari pekerjaannya jika penampilan sebuah tim tidak memenuhi ekspektasi. Gak terkecuali untuk timnas Argentina, dimana Sampaoli menjadi sorotan utama dibalik terseok-seoknya penampilan Argentina di fase penyisiham grup Piala Dunia 2018 di Russia kali ini.
Mulai dari menentukan starting line-up hingga usaha mengoptimalkan peran Lionel Messi, hampir semua yang dilakukannya terbukti tidak memudahkan Argentina untuk lolos dari grup yang dihuni oleh Nigeria, Kroasia dan Islandia. Memasang Caballero yang membuat kesalahan-kesalahan seperti saat kekalahan 6-1 dari Spanyol dan juga ketika imbang 1-1 dengan Islandia, menggunakan formasi 3 bek melawan Kroasia yang menyempitkan ruang gerak Messi dan memberi Kroasia keleluasaan di bagian sayap, ini adalah keputusan-keputusan besar yang gak mungkin luput dari perhatian dan seolah menyiratkan kurangnya kompetensi Sampaoli dalam menangani timnas Argentina.
2. Pastinya, Lionel Messi
Quote:
Lionel Messi mungkin adalah pemain terbaik sepanjang sejarah sepakbola. Itu fakta yang gak bisa disangkal oleh siapapun. Di level klub, Messi udah berkali-kali memenangi semua trofi yang mungkin dimenangkan oleh Barcelona, sama halnya dengan di level individu, dimana dia dengan 5 Ballon D'Or nya mendominasi bersama Cristiano Ronaldo dalam 10 tahun terakhir. Tapi dia gak mungkin menang sendiri. Beda cerita dengan di timnas, dimana dia justru berkali-kali kalah di final turnamen antarnegara. Pun demikian, rekan setimnya tetap menaruh beban besar di pundaknya sebagai kapten timnas, dan Messi udah berjuang sendiri untuk timnasnya selama bertahun-tahun. Mereka pun berusaha membuat Messi bermain seperti layaknya dia bermain di klub nya, menjadikan Messi pusat permainan dan serangan.
Apa yang gak dipahami oleh para pemain Argentina namun menjadi mindset utama di pemain Barcelona adalah,
bagaimanamenempatkan Messi sebagai pusat permainan. Membuat space. Mencari posisi Messi. Membuat passing dan pergerakan yang memudahkan Messi untuk menyerang. Gagal penalti itu soal lain, namun gagal taktik adalah bencana dari awal.
3. Masalah Personal Diumbar
Quote:
Mulai dari drama Mauro Icardi, kemarahan Maradona hingga tweet ofensive dari istri Sergio Romero, timnas Argentina mungkin adalah salah satu timnas dengan permasalahan personal yang paling banyak dibanding tim-tim lain yang bertanding di Piala Dunia 2018. Meskipun ga keliatan diatas lapangan, namun sedikit banyak ini mempengaruhi kondisi internal tim itu sendiri.
Willy Caballero dipilih untuk menjaga gawang Argentina, dan hasilnya disaster di 2 pertandingan awal. Ini yang menyebabkan istri dari kiper utama Argentina beberapa tahun terakhir, Sergio Romero, meradang dan menuding Sampaoli sebagai biang kerok di permasalahan kiper. Diego Maradona juga mengungkapkan kemarahannya kepada Sampaoli, dan yang membuat lebih parah adalah, semua kritik tersebut disampaikan secara terang-terangan. Fakta yang cukup mengganggu.
4. Tactical Failure
Quote:
Terlihat sangat jelas ketika Argentina menghadapi Kroasia di pertandingan kedua fase grup. Menggunakan formasi 3-4-3, Kroasia menekan Argentina di tengah sehingga memaksa Argentina bermain melebar. Direct pressing dari Kroasia ini menutup cukup banyak ruang gerak Lionel Messi, sehingga Messi lebih banyak menerima bola di dekat touchline. Dari situ, Messi akan menggiring ke tengah, dan seringnya para pemain Kroasia sudah mengantisipasinya. Ditambah dengan kehadiran Rakitic yang tahu betul bagaimana Messi bermain, Argentina pun kesulitan mengembangkan permainan dengan memusatkan kepada Messi.
Penetrasi di sayap sendiri pun tidak bisa berjalan dengan baik karena Sampaoli justru mencadangkan pemain seperti Angel Di Maria yang mampu beroperasi di flank area, dan setelah blunder fatal dari Caballero, pertandingan pun seolah sudah selesai dan berakhir dengan kekalahan untuk Argentina.
Quote:
Jadi demikianlah personal analysis dari TS mengenai kenapa Argentina terseok-seok di Piala Dunia kali ini. Gw yakin pendapat ini pasti ada pro dan kontranya, jadi silahkan bebas berdiskusi di kolom komen. Sekali lagi terimakasih udah mampir dan semoga bermanfaat!
Sumber referensi:
-Google Image
-Semua pertandingan Argentina di fase grup
-Statistik data Argentina di pra piala dunia