Masuk ke era millenial, setelah hampir 10 tahun meninggalkan krisis. Astra Grup dengan brand Toyota-Daihatsunya mengeluarkan produk Avanza-Xenia.

Secara komposisi bahan baku, pengerjaan & perakitan, bahkan blueprint, inilah sebenarnya produk ASLI INDONESIA.
Karena dari bahan baku saja lebih dari 60% lokal (bahkan sampai 99%).

Lah bukannya Toyota merek Jepang? Betul.
Kenapa Avanza disebut mobil nasional? Itu karena Astra Grup.
Kronologis singkat; Astra Grup adalah perusahaan ASLI Indonesia yg menjadi pemegang hak tunggal penjualan kendaraan bermotor seperti Toyota, Daihatsu, Honda (motor), BMW, dll.
Jadi pada awalnya Astra Grup memang berfungsi sebagai distributor/makelar penjualan otomotif di Indonesia.

Tapi semenjak masuk tahun 2000an, dikarenakan sudah banyaknya tenaga ahli dibidang otomotif di Indonesia, mereka sudah mulai 'bermain' dengan mobil karya mereka sendiri.

Sayangnya, mobil-mobil seperti Avanza-Xenia, Rush-Terios, Agya-Ayla, dkk nya masih menggunakan brand TOYOTA dan DAIHATSU.
Dikarenakan dari segi brand image, merek diatas lebih laku dijual dibanding harus memulai semuanya dari nol, ditambah dengan mindset orang Indonesia yg suka pesimis dg produk lokal/lebih bangga pakai produk luar negri.

Ok, jadi agan-sista sudah tau kalo Avanza dkk adalah mobil nasional kan.
Tapi sebenarnya ya gak 'nasional' banget, kenapa?

1. Astra Grup punya mobil buatan sendiri, yg dibuat di Indonesia, bahan baku lokal, oleh tenaga ahli dalam negri. Yg semua prosesnya hampir 100% unsur lokal.
Ciri khas mobil buatan Astra Grup yaitu ada emblem ASTRA di belakang mobil, seperti Veloz, Cayla, dkk.

2. Astra Grup menjual produknya menggunakan brand image dari merek terkenal seperti Toyota, jadi revenue penjualan pun harus dibagi keperusahaan Jepang tersebut, juga pihak Toyota mengklaim produk seperti Avanza dkk adalah produk mereka (Jepang) meskipun sebenarnya 100% Indonesia.

3. Meskipun Astra Grup merupakan perusahaan raksasa yg menaungi 190 anak perusahaan, yg hampir tidak mungkin akan bangkrut atau pemiliknya harus menjual kepemilikannya, tapi ternyata di tahun 90an pemilik Astra Grup, William Soeryadjaya harus menjual saham mayoritas Astra Grup.
Bukan karena Astra Grup terkendala masalah finansial, tapi dikarenakan William Soeryadjaya ingin 'menyelamatkan' anak sulungnya dikarenakan perusahaan anaknya, PT Bank Summa mengalami kolaps.
Semenjak itu Astra Grup dimiliki oleh Jardine Matheson Holdings Limited (Jardine Cycle and Carriage Limited).

4. Jardine Matheson sendiri merupakan perusahaan yg didirikan oleh orang Inggris, yg berkantor pusat di Bermuda (Tax Heaven), namun perusahaan mereka yg memiliki saham mayoritas Astra Grup (JC&C) terdaftar di bursa saham Singapur.

Jadi kalo dibilang Avanza dkk ini mobil ASLI KARYA Indonesia, ya benar.
Tapi secara klaim dan asset revenue harus dibagi ke Jepang sebagai pemilik merek dagang dan Singapur/Inggris sebagai pemilik saham mayoritas Astra Grup.