- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Marvel Pernah Bangkrut, DC Nggak Pernah!
TS
wigsat88
Marvel Pernah Bangkrut, DC Nggak Pernah!
Dalam waktu kurang dari 20 tahun, Marvel bangkit dari kebangkrutan menjadi bisnis milyaran dollar.
Quote:
Halo dan selamat datang lagi di thread nya wigsat88! Menyusul financial success dari film Black Panther (700 juta dollar worldwide sampe saat thread ini dibuat, 26 Feb 2018), kali ini gw pengen ngajak agan semua untuk nengok ke belakang lagi, yaitu ke masa saat Marvel lagi terpuruk-terpuruknya sebelum cinematic universe yang sekarang kita kenal ini dimulai. Seperti thread gw yang biasa, tulisan kali ini juga merupakan summary versi TS sendiri yang diambil dari berbagai sumber yang tentunya bakal disebutin di akhir thread. Semoga enjoy!
Fakta diatas mungkin adalah berita utama yang udah diketahui banyak orang. Ya, kita tahu persis film rights apa yang dimaksud. Spiderman dibeli Sony, X-Men dibeli Fox, sementara sisanya sekarang dibawah Disney.
Kisah nyata Marvel ini benar-benar seperti halnya cerita dalam comic book story pada umumnya, dimana para superhero pernah mengalami titik terkelam dalam kisahnya, dimana mereka berlutut siap mengakui kekalahan dari sosok villain yang nampaknya akan mengklaim kemenangannya. Untuk Marvel sendiri, darkest hour ini terjadi pada tahun 1996.
Phase 1, The Prophecy of Doom
Sebuah perusahaan yang mulai berjaya sejak era 60an yang berlanjut hingga 80an, kesuksesan komik marvel mencapai puncaknya pada era 1990an awal. Namun deretan bursting financial bubbles dan business deals yang dipertanyakan membuat saham Marvel kolaps dari yang senilai 35.75 dolar per lembar (1993) merosot ke 2.375 dolarhanya dalam kurun waktu 3 tahun.
Sosok diatas adalah NEIL GAIMAN, penulis Sandman. Dialah orang pertama di tahun 1993 yang menyadari bahwa kesuksesan marvel comic yang saat itu sedang di puncak adalah financial bubble, yang bisa pecah sewaktu-waktu. Dalam pidatonya saat itu di hadapan sekitar 3000 retailers, nampaknya dia hampir gak didengar sama sekali. Fenomena yang dia bicarakan ini sebetulnya sudah dimulai sejak era 1980an, dimana saat itu komik superhero menjadi barang berharga yang bisa bernilai ribuan dolar, bahkan menandai era golden age untuk buku komik.
Phase 2, Ron Perelman Era
Nggak, ane nggak typo. Ini bukan pemeran Hellboy, kalo itu Ron PERLMAN. Kalo yang ini, Ron Perelman adalah miliuner yang memiliki banyak bisnis.
Quote:
Di era itu, gak sedikit fans yang rela membeli komik yang sama 5 kali demi mendapatkan 5 koleksi trading card yang berbeda. Kemudian, seperti yang diprediksi Gailman, secara tiba-tiba di tahun 1993, revenue dari komik dan trading card kolaps.
Quote:
Phase 3, Boardroom Battle
Quote:
Marvel memasuki tahun 1995 dengan hutang yang sangat besar. Di tengah situasi tersebut, Perelman mencoba membuat terobosan yang saat itu ditolak oleh para stockholders, yaitu membeli Toybiz secara keseluruhan untuk bergabung dengan Marvel menjadi sebuah joint venture, yang pada akhirnya akan menjadi Marvel Studios.
Carl Icahn, salah satu stockholder, secara terang-terangan menentang Perelman. "Pertarungan" ini pada akhirnya selesai di tahun 1998, dimana saat itu, setelah court case yang super panjang, baik Icahn dan Perelman keduanya digulingkan dan dua eksekutif dari Toybiz yang sudah bersama Marvel sejak 1993, Isaac Perlmutter dan Avi Arad, menunjuk wajah lama Marvel dari era 80an, Joseph Calamari sebagai CEO Marvel menggantikan Scott Sassa.
Dengan meredanya konflik di jajaran board, Marvel pun akhirnya mulai fokus ke apa yang telah berusaha diwujudkan sejak 1980an: The Movie Business
Phase 4, The Big Screen
Selama bertahun-tahun Marvel telah mencoba mengangkat karakter-karakternya ke layar lebar. Kesulitan dalam membuat kesepakatan dengan studio film menjadi kendala utama, yang membuat Spiderman kesulitan menemukan "rumah" untuk membuat film nya, tidak hingga sampai akhir 90an. Sementara untuk X-Men, board executive Avi Arad telah memiliki kesepakatan dengan 20th Century Fox untuk hak pembuatan film X-Men sejak tahun 1993.
Bagaimanapun juga, kesuksesan Blade lah yang menjadi trigger dari para studio untuk mulai membuat film marvel. X-Men dan Spiderman pun langsung menjadi hits di awal 2000an. Namun, Marvel sendiri tidak meraup keuntungan besar dari karakter-karakter tersebut, karena sesuai kesepakatan, hak studio untuk mendapatkan keuntungan utama sebagai pembuat film.
Bagaimanapun juga, kesuksesan Blade lah yang menjadi trigger dari para studio untuk mulai membuat film marvel. X-Men dan Spiderman pun langsung menjadi hits di awal 2000an. Namun, Marvel sendiri tidak meraup keuntungan besar dari karakter-karakter tersebut, karena sesuai kesepakatan, hak studio untuk mendapatkan keuntungan utama sebagai pembuat film.
Quote:
Final Phase, The Cinematic Universe Begin
Berawal dari cetusan talent agent bernama David Maisel ke board member Isaac Perlmutter pada tahun 2003, "Why not produce the movies under your own banner, and reap the profits for yourself? And if you're producing your own movies, why can't the stories cross over with each other, just like they do in the comics?"
Ide yang saat itu terbilang cukup liar untuk bisa meyakinkan para board members, dan, tentunya masalah financing. Namun, sebuah terobosan terjadi di tahun 2005 setelah Marvel membuat kesepakatan dengan bank ini:
Pertaruhan yang luar biasa dimainkan oleh Marvel saat itu, dengan karakter A-list tersisa seperti Thor dan Captain America dijadikan jaminanapabila film nya tidak menghasilkan uang. Sebagai feedback, Merrill Lynch memberikan dana sebesar 525 juta dolar yang akan dibayarkan selama 7 tahun. Dana yang sangat besar tersebut tentunya dapat digunakan untuk membuat setidaknya 10 film dengan budget berkisar dari 45 - 100 juta dolar. Hanya beberapa waktu setelah menutup kesepakatan dengan Merrill Lynch, Marvel membeli kembali picture right untuk karakter seperti Black Widow, Thor dan Hulk, dan tak lama kemudian film Iron Man pun di-announced. Pada akhirnya, Iron Man (2008) menjadi kesuksesan besar dengan profit 585 juta dolar.
Ide yang saat itu terbilang cukup liar untuk bisa meyakinkan para board members, dan, tentunya masalah financing. Namun, sebuah terobosan terjadi di tahun 2005 setelah Marvel membuat kesepakatan dengan bank ini:
Pertaruhan yang luar biasa dimainkan oleh Marvel saat itu, dengan karakter A-list tersisa seperti Thor dan Captain America dijadikan jaminanapabila film nya tidak menghasilkan uang. Sebagai feedback, Merrill Lynch memberikan dana sebesar 525 juta dolar yang akan dibayarkan selama 7 tahun. Dana yang sangat besar tersebut tentunya dapat digunakan untuk membuat setidaknya 10 film dengan budget berkisar dari 45 - 100 juta dolar. Hanya beberapa waktu setelah menutup kesepakatan dengan Merrill Lynch, Marvel membeli kembali picture right untuk karakter seperti Black Widow, Thor dan Hulk, dan tak lama kemudian film Iron Man pun di-announced. Pada akhirnya, Iron Man (2008) menjadi kesuksesan besar dengan profit 585 juta dolar.
Dari sini, bisa dibilang, the rest is history. Kevin Feige yang ditunjuk menjadi presiden Marvel Studio pada 2007 langsung memusatkan visinya kepada apa yang pernah dicetuskan oleh David Maisel beberapa tahun lalu, membuat cinematic universe crossover. Feige sendiri telah berperan sebagai produser di film-film Marvel terdahulu seperti X-Men, Spiderman dan Hulk (versi Eric Bana).
Quote:
Berbeda dengan DC yang memiliki hak untuk semua karakternya, Marvel didesak pada situasi dimana mereka "terpaksa" membuat film diluar karakter terpopulernya yaitu X-Men dan Spiderman. Sehingga inilah yang menyebabkan Iron Man, Thor, Captain America dan bahkan Guardians of The Galaxy di-push untuk maju ke garis depan terlepas dari fakta bahwa mereka awalnya kalah populer dari X-Men dan Spiderman. Namun, akibatnya justru Marvel malah berhasil mengangkat popularitas karakter-karakter tersebut ke level yang sama dengan A-lister terdahulunya.
Demikian gan, sedikit mengulas balik tentang perjalanan Marvel Cinematic Universe. Semoga terhibur ya!
Sumber:
-www.denofgeek.com
-cinemablend.com
-google image
-marvel.wikia.com
Thread-thread wigsat88 :
Black Panther, Film Marvel Terakhir Sebelum Avengers Infinity War - HT
Kenapa 8 Years Later Di Film Spiderman Adalah Masalah - HT
Yang Kita Tahu Saat Ini Tentang Avengers: Infinity War - HT
Trilogi Film Terbaik Di Hollywood - HT
3 Villain Captain America - HT
Menengok Godzilla dan Kong, 2 Film Yang Akan Bergabung (2020) - HT
Kenapa Banyak Film Sukses Yang Tidak Dibuat Sekuelnya - HT
Para Calon The Next James Bond - HT
Selain Marvel Dan DC, Inilah 6 Shared Cinematic Universe Lainnya - HT
Alasan Dibalik Fenomena Remake Film Di Hollywood - HT
Perbandingan Sebelum vs Sesudah CGI - HT
Ben Affleck Sebagai Sutradara Film Batman (2018) - HT
Pemeran Karakter Film Ikonik Yang Tak Tergantikan - HT
Marvel Movies Dan TV - HT
Aktor Dan Aktris Yang Sering Dijadikan Pasangan Di Film - HT
Film-Film Yang Mempengaruhi Genre Komedi Romantis - HT
Aktor Dan Aktris Yang Hampir Memerankan Superhero DC Dan Marvel - HT
Kenapa DC TV Series Akan Makin Menarik Di 2017 - HT
Para Sutradara Legendaris Hollywood - HT
Apa Yang Membuat Genre Komedi Romantis Menarik Ditonton - HT
0
4.1K
7
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan