- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
[#SFTHChallenge] Hampir Sama Dengan ...
TS
romadhonbyar
[#SFTHChallenge] Hampir Sama Dengan ...
Quote:
Quote:
-- Petunjuk --
Quote:
Spoiler for Warna:
Seseorang: Saya ( )
Dia : Dia ( 01)
Dia : Dia ( 02)
Dia : Dia ( 03)
Dia : Dia ( 04)
Dia : Dia ( 05)
Dia : Dia ( 01)
Dia : Dia ( 02)
Dia : Dia ( 03)
Dia : Dia ( 04)
Dia : Dia ( 05)
-- Introduction --
Quote:
Perjalan kisah cinta seseorangyang tidak bisa mengungkapkan perasaannya kepada seseorang. Dengan penuh rasa sakit yang terus Dia pendam selama bertahun-tahun, tetapi perasaan itu hanya dianggap sebagai masa lalu yang tidak berarti. Waktu terus berlalu, keadaan terus berubah termasuk perasaan. Tidak disangka, perasaan itu muncul kembali pada waktu, tempat dan kondisi yang berbeda. Sehingga membuat perasaannya semakin sakit, tetapi tetap Dia pendam karena sesuatu hal.
Quote:
Quote:
Semua ini berawal dari masa itu...
Quote:
Spoiler for Masa SMP:
Masa pada saat Saya masih berseragam putih-biru, itu adalah awal Saya masuk sekolah. Tidak heran jika Saya sangat bersemangat berangkat pagi hanya untuk suatu alasan agar tidak telat. Maklum, sekolah Saya cukup jauh dan angkot pun tidak banyak melintas pada pagi hari. Sekalinya melintas angkot sudah penuh dengan penumpang, dengan terpaksa Saya duduk dekat pintu masuk angkot. Mobil angkot berjalan dan anginpun mulai menghepas ke wajah Saya. Saya mulai merasakan dinginnya angin pagi dengan hamparan warna hijau yang menyegarkan mata.
Sesampainya ditempat tujuan, Saya langsung menuju kelas melalui jalan pintas. Jalan pintas yang lembab dengan pijakan tanah dan bebatuan, seperti lorong sepit pada bangunan tua. Sesampainya di kelas, Saya langsung duduk dekat pintu masuk kelas F1 untuk menunggu teman-teman. Sepinya kelas tidak membuat Saya takut, tetapi ketidaktakutan itu digantikan dengan perasaan aneh yang membuat Saya memandang seseorangyang baru pertama kali Saya lihat. Ya, seseorang yang belum Saya kenal, seseorang itu berjalan dengan wajah ceria membuat Saya merasakan perasan itu. Seseorang itu berjalan ke kelas A1 yang ada diseberang kelas Saya. Dalam benak Saya berfikir "Apakah bisa Saya mengenalnya lebih dekat?".
Setahun kemudian tidak disangka Saya sekelas dengannya, ya seseorang yang Saya lihat waktu itu. Selama 1 tahun Saya dan Dia saling mengenal, saling mengenal hanya sebatas teman. Perasaan Saya padanya tidak pernah Saya ungkapkan. Perasaan itu tetap Saya pendam. Sakit memang, tetapi Saya tetap melakukannya karena suatu alasan.
Sampai akhirnya pada tahun dimana waktu untuk lulus telah dekat, seseorang itu datang ke kelas Saya dengan sedikit-dikit melirik melihat Saya. Saya masih bingung kenapa Dia melakukan itu?. Saya baru mengetahui perasaannya dari teman yang selalu bersamanya. Temannya mengatakan bahwa Dia suka dengan Saya. Aneh memang tetapi itu nyata, Dia suka dengan Saya sama halnya Saya suka dengan dirinya. Hal pertama yang Saya lakukan adalah tetap dengan pendirian Saya, yaitu memendam perasaan ini.
Sesampainya ditempat tujuan, Saya langsung menuju kelas melalui jalan pintas. Jalan pintas yang lembab dengan pijakan tanah dan bebatuan, seperti lorong sepit pada bangunan tua. Sesampainya di kelas, Saya langsung duduk dekat pintu masuk kelas F1 untuk menunggu teman-teman. Sepinya kelas tidak membuat Saya takut, tetapi ketidaktakutan itu digantikan dengan perasaan aneh yang membuat Saya memandang seseorangyang baru pertama kali Saya lihat. Ya, seseorang yang belum Saya kenal, seseorang itu berjalan dengan wajah ceria membuat Saya merasakan perasan itu. Seseorang itu berjalan ke kelas A1 yang ada diseberang kelas Saya. Dalam benak Saya berfikir "Apakah bisa Saya mengenalnya lebih dekat?".
Setahun kemudian tidak disangka Saya sekelas dengannya, ya seseorang yang Saya lihat waktu itu. Selama 1 tahun Saya dan Dia saling mengenal, saling mengenal hanya sebatas teman. Perasaan Saya padanya tidak pernah Saya ungkapkan. Perasaan itu tetap Saya pendam. Sakit memang, tetapi Saya tetap melakukannya karena suatu alasan.
Sampai akhirnya pada tahun dimana waktu untuk lulus telah dekat, seseorang itu datang ke kelas Saya dengan sedikit-dikit melirik melihat Saya. Saya masih bingung kenapa Dia melakukan itu?. Saya baru mengetahui perasaannya dari teman yang selalu bersamanya. Temannya mengatakan bahwa Dia suka dengan Saya. Aneh memang tetapi itu nyata, Dia suka dengan Saya sama halnya Saya suka dengan dirinya. Hal pertama yang Saya lakukan adalah tetap dengan pendirian Saya, yaitu memendam perasaan ini.
Quote:
Quote:
Perasaan itu masih Saya pendam sampai pada masa...
Quote:
Spoiler for Masa SMA:
Akhirnya Saya lulus dan masuk SMA, perasaan yang Sangat Saya syukuri pada waktu itu. Tetapi pikiran Saya masih teringat tentang dirinya. Saya mencoba untuk melupakan semua masa-masa itu, masa cinta pertama Saya yang tidak tersampaikan. Waktu terus berputar yang membuat Saya dapat melupakannya.
Saya mulai mengikuti salah satu ekskul yang ditawarkan oleh SMA tersebut, dan beberapa teman sekelas (kelas XB) Saya mengikuti ekskul yang Sama. Pengenalan dan pelantikan sudah dilakukan, Saya sudah dapat akrab dengan teman baru Saya di SMA. Tetapi, perasaan aneh itu muncul kembali. Ya, Saya mulai suka dengan seseorang. Seseorangyang satu kelas dan ekskul dengan Saya. Saya mulai menerapkan prinsip waktu itu, yaitu memendam perasaan.
1 tahun kemudian Saya naik kelas, begitu juga pangkat dan amanah Saya di ekskul juga naik "kelas". Saya dan teman seangkatan di ekskul tersebut mempunyai peran yang sangat penting yaitu, menggantikan setiap posisi yang ditinggalkan oleh kakak kelas. Kami mulai melaksanakan tugas dan kewajiban pengurus ekskul tersebut. Pelantikan anggota baru telah dimulai dan selesai dalam waktu 3 hari. Pada hari ketiga ada sesi jerit malam, Saya dan Dia dalam satu pos yang sama, yaitu pos terakhir. Kami yang ada di pos terakhir menunggu kedatangan regu yang sudah melewati tes pada pos sebelumnya. Kami menunggu sambil duduk di jalan aspal yang tidak begitu mulu, termasuk Saya dan Dia. Dia duduk persis disamping Saya, Saya pun mulai gugup ketika Dia menyandarkan kepalanya dibahu Saya. Seketika Saya hanya diam tanpa kata, sampai akhirnya Dia mengangkatnya kembali dari bahu Saya karena regu pertama telah datang.
Saya tidak tahu apakah Dia menyukai Saya atau tidak. Sampai akhirnya Saya dan Dia dipisahkan oleh IPA dan IPS. Dan Saya tetap memendam perasaan sampai lulus dari SMA itu. Sakit? sangat sakit!, Saya tetap pada pendirian Saya.
Saya mulai mengikuti salah satu ekskul yang ditawarkan oleh SMA tersebut, dan beberapa teman sekelas (kelas XB) Saya mengikuti ekskul yang Sama. Pengenalan dan pelantikan sudah dilakukan, Saya sudah dapat akrab dengan teman baru Saya di SMA. Tetapi, perasaan aneh itu muncul kembali. Ya, Saya mulai suka dengan seseorang. Seseorangyang satu kelas dan ekskul dengan Saya. Saya mulai menerapkan prinsip waktu itu, yaitu memendam perasaan.
1 tahun kemudian Saya naik kelas, begitu juga pangkat dan amanah Saya di ekskul juga naik "kelas". Saya dan teman seangkatan di ekskul tersebut mempunyai peran yang sangat penting yaitu, menggantikan setiap posisi yang ditinggalkan oleh kakak kelas. Kami mulai melaksanakan tugas dan kewajiban pengurus ekskul tersebut. Pelantikan anggota baru telah dimulai dan selesai dalam waktu 3 hari. Pada hari ketiga ada sesi jerit malam, Saya dan Dia dalam satu pos yang sama, yaitu pos terakhir. Kami yang ada di pos terakhir menunggu kedatangan regu yang sudah melewati tes pada pos sebelumnya. Kami menunggu sambil duduk di jalan aspal yang tidak begitu mulu, termasuk Saya dan Dia. Dia duduk persis disamping Saya, Saya pun mulai gugup ketika Dia menyandarkan kepalanya dibahu Saya. Seketika Saya hanya diam tanpa kata, sampai akhirnya Dia mengangkatnya kembali dari bahu Saya karena regu pertama telah datang.
Saya tidak tahu apakah Dia menyukai Saya atau tidak. Sampai akhirnya Saya dan Dia dipisahkan oleh IPA dan IPS. Dan Saya tetap memendam perasaan sampai lulus dari SMA itu. Sakit? sangat sakit!, Saya tetap pada pendirian Saya.
Quote:
Quote:
Saya masih tidak mengerti kenapa ini bisa terjadi?, sampai pada masa...
Quote:
Spoiler for Masa Kuliah:
Pada masa kuliah, Saya sangat menikmati masa dimana Saya belum menemukan seseorang yang dapat menarik perhatian Saya selain jurusan yang Saya minati dari dulu. Ya, Saya diterima disalah satu Universitas ternama di ******* pada tahun 2013. Di fakultas ABC, Saya mengikuti semua mata kuliah dengan penuh semangat. Pulang pergi Saya lakukan untuk mencari ilmu.
Sampai akhirnya pada tahun 2015 Saya di kontak kembali oleh Dia. Ya, Diacinta pertama Saya pada masa SMP. Aneh memang, tetapi Dia satu Universitas dengan Saya, hanya beda fakultas. Dia mengajak Saya untuk bergabung dengan kelompok KKN (Kuliah Kerja Nyata) nya. Bersama dengan pacar yang Dia suka sebagai ketua kelompok (Tahun tersebut adalah waktunya Saya mengambil SKS KKN sebagai syarat untuk mengikuti skripsi tahun depan).
Saat Dia ingin bertemu, perasaan Saya bercampur-campur tidak karuan. Terasa senang dicampur dengan rasa sakit, dan perasaan yang dulu Saya pendam diaduk menjadi satu. Sakit? Ini mungkin lebih sakit dari yang dulu. Tetapi Saya tetap dengan perasaan tenang tanpa ada kesalahan pada diriku ini. Pada hari tertentu kelompok Kami mengadakan pertemuan untuk membahas persiapan KKN. Tapi entah mengapa kemudian hari kelompok Kami bubar dan masing-masing dari mereka mencari kelompok baru, termasuk Saya.
Saya akhirnya mendapatkan kelompok baru yang salah satu anggotanya adalah teman satu ekskul dan angkatan di SMA, tetapi bukan "Dia". Kelompok Saya yang baru kekurangan anggota, oleh karena itu Saya mengusulkan Dia dan pacarnya untuk bergabung dengan kelompok Saya yang baru. Mungkin Saya memang aneh, tetapi memang begitu keadaannya.
Waktu telah tiba untuk melaksanakan kewajiban dan tugas kelompok Kami di desa yang telah kita pilih. Di sana Saya mulai akrab dengan anggota lain yang latar belakangnya berbeda-beda (baca: beda fakultas). Pada waktu itu, Saya tidak sengaja memakan makanan panas yang membuat tenggorokan Saya agak sedikit lecet karena kepanasan. Salah satu dari anggota Kami memberikan Saya sebuah obat (Saya lupa nama obatnya) yang dapat meredakan rasa sakit ditenggorokan. Dia mengingatkan Saya dengan Ibu dirumah. Dalam pikirku, apakah Saya dapat menarik perhatiannya? Tidak Mungkin! ...
Sebulan berlalu, waktunya kelompok Kami kembali ke kampus untuk membuat dokumentasi kegiatan. Setiap anggota wajib membuat sebuah cerita selama kegiatan di tempat KKN. Saya sedikit iseng menceritakan tentang kebaikan Dia kepada Saya di dalam cerita yang Saya tulis. Tak disangka Dia dia iseng-iseng membaca semua cerita yang ditulis oleh setiap anggota termasuk cerita Saya. Hal ini Saya ketahui dari teman SMA Saya. Aneh memang tapi kejadian itu nyata, pada suatu waktu kelompok Kami kembali ke tempat KKN (khususnya rumah salah satu warga yang dijadikan tempat menginap kelompok Kami) Dia memberikan "kode" yang membuat Saya agak bingung tetapi, membuat anggota lain senyam-senyum. Tetapi Saya hanya bersikap seperti biasa saja dengan membalas senyum mereka. Setelah itu Saya sudah jarang bertemu dengan kelompok KKN termasuk Dia dan Dia.
Diwaktu-waktu tersebut perasaan Saya sangat aneh sekali, tetapi Saya tidak peduli.
Sampai akhirnya pada tahun 2016 Saya memutuskan untuk mengikuti salah satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang ada di Universitas tersebut. Di UKM tersebut Saya mendapatkan teman dari fakultas lain, termasuk seseorang yang mencuri pandangan Saya. Dia merupakan angkatan dibawah Saya, tetapi satu angkatan di UKM. Aneh memang, tetapi itu ternyata nyata Saya tidak kuat memandangnya karena Saya masih tetap memegang teguh prinsip Saya.
Suatu ketika Saya tidak dapat berkutik ketika Dia bertanya kepada Saya tentang dunia Blogger. Dia senang sekali menulis, sama halnya dengan diri Saya ini. Dengan senang hati Saya meminjamkan buku "panduan blogger" yang sudah terlihat usang karena itu adalah satu-satu buku pertama Saya untuk belajar seluk-belik dunia blogger. Dia terlihat senang, begitu pun dengan Saya.
Sampai akhirnya Saya jarang sekali datang ke "basecamp" UKM tersebut dan tidak pernah melihat Dia lagi, karena Saya sedang fokus untuk membuat skripsi. Setelah lama berjuang menulis dan menyusun skripsi, akhirnya Saya menyelesaikannya juga. Tanpa Saya sadari ada teman SMA satu angkatan beda ekskul yang juga kuliah di kampus tersebut. Dia ingin Saya wisuda bareng dengannya. Sama halnya dengan Saya, Dia juga sedang berjuang untuk menyelesaikan skripsinya. Tetapi, keadaanya tidak sesuai dengan yang harapkan. Saya dan Dia beda jadwal wisuda. Hanya beda hari, sabtu dan minggu. Ya, Hanya beda hari!
"Saya tidak akan mencobanya lagi, cukup sampai sini saja ..."
Sampai akhirnya pada tahun 2015 Saya di kontak kembali oleh Dia. Ya, Diacinta pertama Saya pada masa SMP. Aneh memang, tetapi Dia satu Universitas dengan Saya, hanya beda fakultas. Dia mengajak Saya untuk bergabung dengan kelompok KKN (Kuliah Kerja Nyata) nya. Bersama dengan pacar yang Dia suka sebagai ketua kelompok (Tahun tersebut adalah waktunya Saya mengambil SKS KKN sebagai syarat untuk mengikuti skripsi tahun depan).
Saat Dia ingin bertemu, perasaan Saya bercampur-campur tidak karuan. Terasa senang dicampur dengan rasa sakit, dan perasaan yang dulu Saya pendam diaduk menjadi satu. Sakit? Ini mungkin lebih sakit dari yang dulu. Tetapi Saya tetap dengan perasaan tenang tanpa ada kesalahan pada diriku ini. Pada hari tertentu kelompok Kami mengadakan pertemuan untuk membahas persiapan KKN. Tapi entah mengapa kemudian hari kelompok Kami bubar dan masing-masing dari mereka mencari kelompok baru, termasuk Saya.
Saya akhirnya mendapatkan kelompok baru yang salah satu anggotanya adalah teman satu ekskul dan angkatan di SMA, tetapi bukan "Dia". Kelompok Saya yang baru kekurangan anggota, oleh karena itu Saya mengusulkan Dia dan pacarnya untuk bergabung dengan kelompok Saya yang baru. Mungkin Saya memang aneh, tetapi memang begitu keadaannya.
Waktu telah tiba untuk melaksanakan kewajiban dan tugas kelompok Kami di desa yang telah kita pilih. Di sana Saya mulai akrab dengan anggota lain yang latar belakangnya berbeda-beda (baca: beda fakultas). Pada waktu itu, Saya tidak sengaja memakan makanan panas yang membuat tenggorokan Saya agak sedikit lecet karena kepanasan. Salah satu dari anggota Kami memberikan Saya sebuah obat (Saya lupa nama obatnya) yang dapat meredakan rasa sakit ditenggorokan. Dia mengingatkan Saya dengan Ibu dirumah. Dalam pikirku, apakah Saya dapat menarik perhatiannya? Tidak Mungkin! ...
Sebulan berlalu, waktunya kelompok Kami kembali ke kampus untuk membuat dokumentasi kegiatan. Setiap anggota wajib membuat sebuah cerita selama kegiatan di tempat KKN. Saya sedikit iseng menceritakan tentang kebaikan Dia kepada Saya di dalam cerita yang Saya tulis. Tak disangka Dia dia iseng-iseng membaca semua cerita yang ditulis oleh setiap anggota termasuk cerita Saya. Hal ini Saya ketahui dari teman SMA Saya. Aneh memang tapi kejadian itu nyata, pada suatu waktu kelompok Kami kembali ke tempat KKN (khususnya rumah salah satu warga yang dijadikan tempat menginap kelompok Kami) Dia memberikan "kode" yang membuat Saya agak bingung tetapi, membuat anggota lain senyam-senyum. Tetapi Saya hanya bersikap seperti biasa saja dengan membalas senyum mereka. Setelah itu Saya sudah jarang bertemu dengan kelompok KKN termasuk Dia dan Dia.
Diwaktu-waktu tersebut perasaan Saya sangat aneh sekali, tetapi Saya tidak peduli.
Sampai akhirnya pada tahun 2016 Saya memutuskan untuk mengikuti salah satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang ada di Universitas tersebut. Di UKM tersebut Saya mendapatkan teman dari fakultas lain, termasuk seseorang yang mencuri pandangan Saya. Dia merupakan angkatan dibawah Saya, tetapi satu angkatan di UKM. Aneh memang, tetapi itu ternyata nyata Saya tidak kuat memandangnya karena Saya masih tetap memegang teguh prinsip Saya.
Suatu ketika Saya tidak dapat berkutik ketika Dia bertanya kepada Saya tentang dunia Blogger. Dia senang sekali menulis, sama halnya dengan diri Saya ini. Dengan senang hati Saya meminjamkan buku "panduan blogger" yang sudah terlihat usang karena itu adalah satu-satu buku pertama Saya untuk belajar seluk-belik dunia blogger. Dia terlihat senang, begitu pun dengan Saya.
Sampai akhirnya Saya jarang sekali datang ke "basecamp" UKM tersebut dan tidak pernah melihat Dia lagi, karena Saya sedang fokus untuk membuat skripsi. Setelah lama berjuang menulis dan menyusun skripsi, akhirnya Saya menyelesaikannya juga. Tanpa Saya sadari ada teman SMA satu angkatan beda ekskul yang juga kuliah di kampus tersebut. Dia ingin Saya wisuda bareng dengannya. Sama halnya dengan Saya, Dia juga sedang berjuang untuk menyelesaikan skripsinya. Tetapi, keadaanya tidak sesuai dengan yang harapkan. Saya dan Dia beda jadwal wisuda. Hanya beda hari, sabtu dan minggu. Ya, Hanya beda hari!
"Saya tidak akan mencobanya lagi, cukup sampai sini saja ..."
Quote:
Quote:
Sampai akhirnya Saya Hampir sama dengan ...
Quote:
Spoiler for Jadi!:
Hampir tidak sama dengan siapa-siapa ...
Spoiler for Menyakitkan!:
Apakah kami berjodoh? ternyata hanya berjodoh sebagai teman ...
Karena itulah Saya tetap pada pendirian "itu" ...
Memendam perasaan cinta ini, meskipun itu menyakitkan!
Melindungi perasaan seseorang dari kesalahan, cukup hanya Saya saja yang merasakan.
Karena itulah Saya tetap pada pendirian "itu" ...
Memendam perasaan cinta ini, meskipun itu menyakitkan!
Melindungi perasaan seseorang dari kesalahan, cukup hanya Saya saja yang merasakan.
Quote:
Spoiler for Sumber:
Sumber utama:
Sumber Gambar:
- Pengalaman Pribadi yang tak kunjung selesai ...
- Pengalaman Pribadi yang dirangkum sedemikian rupa ...
- Pengalaman Pribadi yang bermasalah ...
Sumber Gambar:
- Support by Canva dot com
- Support by Pixabay dot com
Diubah oleh romadhonbyar 06-02-2018 22:48
anasabila memberi reputasi
1
1.1K
Kutip
3
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan