Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nashihi.mariatuAvatar border
TS
nashihi.mariatu
Presiden Polandia Kecam Aksi "Eropa Putih"
WARSAWA-Presiden Andrzej Duda mengecam pawai bernuansa rasisme yang diadakan bertepatan dengan perayaan kemerdekaan negara itu, Sabtu 11 September lalu. Duda mengatakan tidak ada tempat bagi "rasisme dan xenophobia" di negaranya.

Dia juga menilai, aksi unjukrasa yang menyuarakan "Eropa Putih" itu sebagai "nasionalisme yang sakit". Pawai yang dimotori kelompok ultra-kanan itu diikuti sekitar 60 ribu orang.

Ini merupakan kecaman terkeras dari pejabat pemerintah. Sikap pejabat Polandia terkesan ambigu. Sebagian justru menyatakan dukungan terhadap aksi itu. Mereka menilai aksi merupakan bagian dari patriotisme.

Kaum Yahudi meminta pihak berwenang Polandia mengecam aksi tersebut. Dalam pawai, sejumlah orang membawa slogan "darah murni, akal sehat. Juga spanduk bertulis "Eropa akan menjadi putih atau tidak berpenghuni". Peserta pawai juga membawa spanduk salib Celtic yang merupakan simbol supremasi kulit putih.

Polandia sempat terpecah-belah pada era Perang Dunia I karena dijajah oleh beberapa negara. Yakni Rusia, Austria, dan Jerman.

Para pengunjuk rasa juga menyuarakan pesan anti-Yahudi dan anti-Islam. Sebuah spanduk bertulis Deus Vult, slogan dalam bahasa Latin yang berarti Tuhan Menghendaki. Kalimat itu merupakan slogan ketika pasukan Tentara Salib membantai orang Yahudi dan Muslim di Yerusalem. Dalam beberapa tahun terakhir, slogan itu digunakan oleh kaum radikal untuk menunjukan sikap permusuhan terhadap Islam.

Presiden Andrzej Duda juga mengatakan, tidak ada tempat di Polandia bagi "nasionalisme patologis". Dia mengatakan negara itu harus tetap terbuka bagi semua orang yang ingin bersatu dan bekerja untuk kebaikan. Dia mengatakan, tidak ada bedanya jika ayah seseorang adalah "Jerman, Yahudi, Belarusia, Rusia, atau apapun".

Sebelumnya, menteri luar negeri mengatakan bahwa mereka mengutuk gagasan rasis, antisemit dan xenofobia. Namun berpendapat bahwa unjuk rasa itu merupakan ekspresi perasaan patriotik.

Senin kemarin, sekelompok kecil aktivis hak-hak sipil melakukan unjuk rasa tandingan. Mereka menyebut pemerintah gagal memberi respons yang benar atas aksi yang digelar kaum ultra-kanan.

Di depan balai kota Warsawa, mereka berteriak "Warsawa bebas fasisme!" Seorang pria memegang spanduk bertuliskan, "Polandia, bangunlah. Fasisme akan datang." Mereka kemudian melanjutkan aksi ke kantor polisi. (lan-02)

Sumber
sebelahblogAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.8K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan