ichiko.skyAvatar border
TS
ichiko.sky
Digusur dan 2 Tahun Menggelandang, Markonah Mengadu ke Anies


Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang perempuan lansia, Markonah, mengadang langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat hendak masuk ke ruang kerja di Balai Kota, Rabu (25/10).

Kepada sang kepala daerah yang terpilih lewat Pilkada 2017 itu, sang ibu menyampaikan keluhannya terkait tempat tinggalnya di kawasan Sunter, Jakarta Utara, yang digusur dua tahun lalu.

Perempuan berusia 60 itu mengaku kepada Anies bahwa dirinya hidupnya terkatung-katung tanpa tempat tinggal akibat penggusuran. Selama hampir dua tahun, dia menyebut tinggal di jalanan karena tak menerima penggantian rusun yang selama ini dijanjikan akan diberikan ketika tempat tinggalnya digusur pemerintah.

“Saya digusur tapi saya tidak dapat tempat tinggal pengganti,” kata Markonah kepada Anies di Balai Kota, Jakarta, Rabu (25/10).

Korban Gusur ke Balai Kota Minta Solusi ke Gubernur AniesPada masa pemerintahan provinsi DKI Jakarta sebelumnya, Balai Kota kerap dipenuhi warga yang ingin mengadu. (CNN Indonesia/Filani Olyvia)
Saat menerima pengaduan itu, Anies pun dengan telaten memeriksa berkas-berkas yang dibawa Markonah. Markonah pun berkali-kali berbisik pada Anies bahwa dia hanya ingin tempat tinggal untuk berteduh.

“Saya butuh tempat tinggal saja kok,” katanya lirih.

Anies pun menanggapi Markonah dengan menyatakan akan melihat duduk permasalahan yang dialami sang lansia.

Mantan Menteri Pendidikan itu pun tidak bisa serta merta mengambil keputusan sepihak karena tanah yang digusur itu disebut Anies memang atas nama kepemilikan sebuah perusahaan.

“Ya pengakuannya kan yang gusur Pemprov, tapi pas dilihat tanahnya milik perusahaan. Dia (Markonah) minta solusi ke kami. Kami pun akan pelajari dulu, tanahnya memang sampai sekarang masih kosong,” kata Anies.

Tak Mau Terima Pengaduan Langsung

Setelah meladeni Markonah, Anies pun menyebut tak ingin menerima pengaduan warga langsung di Balai Kota. Anies menilai pengaduan dan penyelesaian masalah bisa langsung dilakukan di wilayah tempat tinggal, bukan ke Balai Kota dan disampaikan ke Gubernur.

“Kan ada kelurahan,” kata Anies.

Lihat juga: Pengamat: Anies-Sandi Jangan Alasan Paripurna

Anies pun menyebut akan mulai memberlakukan sistem pengaduan yang diiserahkan ke tingkat kelurahan. Sebab menurut Anies seharusnya urusan RT/RW bisa dikerjakan kelurahan.

“Iya lagian kasian mereka jauh-jauh datang ke Balai Kota untuk mengadu. Nanti akan siapkan SOP-nya biar kelurahan tahu sistem kerja mereka,” katanya

Meskipun begitu, Anies menyatakan dirinya tak melarang warga mendatangi Balai Kota.

“Kalau mau datang boleh, tapi datang ke Balai Kota itu bukan hanya karena ada masalah saja,” ujar Anies.

[url]https://www.cnn*indonesia.com/nasional/20171025100331-20-250891/digusur-dan-2-tahun-menggelandang-markonah-mengadu-ke-anies/[/url]

2+3 tahun yang penuh kesia2an emoticon-Jempol
0
1.3K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan