Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

andimulyaAvatar border
TS
andimulya
Tauhid
Kunci Rejeki Tauhid



#Kunci

FUNSINYA kunci adalah untuk membuka sesuatu yg terkunci
TUJUANYA memiliki kunci agar sesuatunya bisa terlindungi
MANFATNYA punya kunci agar kita merasa tenang.
apa fungsinya, tujuanya, manfatnya kita di ciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa??
Itu semua menjadi PR buat kita agar kita selalu belajar dan belajar menjadi lebih baik tentang ketauhidtan kita.


#Rejeki

Yang kerja keras belum tentu mendapat banyak.
Yang kerja sedikit belum tentu mendapat sedikit.

Karena sesungguhnya sifat rejeki adalah mengejar, bukan dikejar.

Rejeki akan mendatangi,
bahkan akan mengejar,
hanya kepada orang yang pantas didatangi....

Maka, pantaskan dan patutkan diri untuk pantas di datangi, atau bahkan dikejar rejeki.
Inilah hakikat ikhtiar...

Setiap dari kita telah ditetapkan rejekinya sendiri-sendiri.
Karena ikhtiar adalah kuasa manusia, namun rejeki adalah kuasa Allah Azza Wajalla.

Dan manusia tidak akan dimatikan, hingga ketetapan rejekinya telah ia terima, seluruhnya.

Ada yang diluaskan rejekinya dalam bentuk harta,
Ada yang diluaskan dalam bentuk kesehatan,
Ada yang diluaskan dalam bentuk ketenangan, keamanan,
Ada yang diluaskan dalam kemudahan menerima ilmu,
Ada yang diluaskan dalam bentuk keluarga dan anak keturunan yang shalih,
Ada yang dimudahkan dalam amalan dan ibadahnya...

Dan yang paling indah, adalah diteguhkan dalam hidayah keimanan dalam ketauhidtan...

Hakikat Rejeki bukanlah hanya harta, rejeki bisa berupa teman, saudara, nikmat sehat, Rejeki adalah seluruh rahmat Allah SWT.

Alhamdulillah, seng penting sehat kabeh. Teguh rahayu selamet, adem ati toto jiwo.


#Tauhid

Bismillah...
Kisah yg biasa biasa saja : Anak SD dan ayahnya

Ada anak bernama Adi yang ingin mengikuti study tour ke sebuah kota :
Anak : yah, ini jadi gak, Adi mau ikut Study Tour ?
Ayah : Kamu sudah bilang belum ke Allah ?
Anak : Belum, yah.
Ayah : Bilang dulu deh ke Allah ! masih ada waktu berapa ?
Anak : Sekarang hari kamis, harus bayar maksimal besok jum'at, sabtu mau berangkat.
Ayah : Yasudah, masih ada Maghrib, Isya, sholat malam, dan masih ada subuh di jum'at pagi, buat doa. Sudah, kamu sholat dulu, doa dulu sama Allah.
Adzan Maghrib pun berkumandang
Ayah : Ayo kita ke masjid, kita minta sama Allah, supaya kamu nanti bisa berangkat ikut study tour. Harus bayar berapa?
Ayah : Rp. 77.000
Ayah : Ayo kita minta Rp. 77.000
Setelah selesai sholat maghrib, si ayah menyuruh Adi berdoa
Ayah : kamu berdoa, silahkan ! jangan dalam hati, supaya ayah bisa mengamini !
Anak : "Ya Allah, saya ingin ikut study tour, tapi ini ya Allah, punya ayah pelit banget, Rp. 77.000 aja harus Sholat dulu, harus doa dulu, ya itulah mudah-mudahan ayah ngasih."
Ayah : hust.., doanya langsung ke Allah.
Ayah : "Ya Allah, tolong bayarin saya"
Ayah :.., doanya langsung aja, bayarin kek, enggak kek, pokoknya berangkat study tour.
Anak : yasudah " seperti yang dikata ayah ya Allah, Aammiiin"
Ayah : Aammiiin.
Si Adi diajak lagi sholat Isya, dia doa lagi, ketika si Adi mikir tentang study tour, dibenerin sama ayahnya
Ayah : Nak, kamu mikirin Allah, jangan mikirin duit !
Anak : Yaaa, tapi ini harus bayar.
Ayah : Tapi itukan kata orang, bukan kata Allah, lihat apa yang yang Allah bilang, kalo Allah bilang " berangkat ya berangkat ", betapa banyak orang yang bisa bayar, gak ikut karena sakit perut, karena ada masalah dengan orang tuanya, karena bis itu mogok, dll. Sudah kamu tidur besok bangun lagi untuk sholat malam.
.
Dengan nada lembut si ayah menasihati Adi yang gelisah. Dan besok harinya si Adi dipanggil ayahnya
Ayah : Adi, sini nak ! berapa duit bayarnya?
Ayah : Rp 77.000, yah
Ayah : sudah ini ada duit Rp. 77.000
Ayah : Alhamdullillah
Ayah : sssttt, sebentar, kamu bayarin temen kamu yang belum bayar study tour !
Anak : ooohh..., buat Adi?
Ayah : urusan Allah
Ayah : ooohh..., urusan Allah
Ayah : sudah, nanti juga kamu tau
Anak : yasudah, Assallamu'alaikum
Berangkatlah si Adi ke sekolah dan membayarkan uangnya sesuai perintah ayahnya
Anak : Assallamu'alaikum, Bu ! nih saya mau bayar
Guru : Wa'alaikumsallam, nah kebetulan memang kamu termasuk yang belum bayar
Anak : tapi ini bukan buat saya, Bu
Guru : la.. lalu buat siapa?
Anak : siapa temen-temen saya yang belum bayar?
Guru : ya ada tu, ada satu anak
Anak : yasudah Bu, kata ayah buat dia
Guru : loh.. kamu kan belum bayar
Anak : tuh dia Bu.., saya juga kagak ngerti. yasudah Bu, ini buat dia ( sambil memberikan uangnya)
Guru : loh buat kamu gimana?
Anak : buat saya ma, kata ayah " urusan Allah "
Guru : hmm.. ya tapi, walaupun kamu bayarin orang lain, kamu besok gak bisa ikut loh
Anak : gakpapa, bukan kata orang tua bukan kata ibu, tapi kata Allah
Guru : ya tapi....
Anak : yasudah Bu, wasallamu'alaikum ( si Adi cium tangan lalu pergi)
Setelah membayarkan uangnya atas perintah ayahnya si Adi lapor lagi ke Allah dalam sholat dhuhanya. " Ya Allah, sudah saya bayarkan sesuai dengan perintah dari ayah. Ya Allah titipkan nasibku kepadamu Ya Allah, supaya besok bisa berangkat study tour "
.
Si Adi malam sabtu makin gelisah di dalam kamar dan diketaui oleh ayahnya
Ayah : nak tenang, kamu InshaaAllah kalo takdirnya berangkat, pasti berangkat, kalaupun tidak maka itu takdirmu. sudah sekarang tidur dulu nak. ( Sambil mematikan lampu dan menutup pintu kamar Adi)
Adi pun tidur tanpa menjawab perkataan ayahnya. Lalu pagi harinya Si Adi ini tidak mandi dan tidak berpakaian sekolah karena dia tau dia tidak akan berangkat.
Ayah : nak, kamu tidak bakal tau kamu berangkat atau tidak sampai kamu jalan
Anak : tapi yah..
Ayah : gak ada tapi-tapian, bismilah berangkat
Lalu berangkatlah si Adi, sebelum berangkat dia diajarkan dzikir oleh ayahnya, dan kata ayah Adi " kalo sampai, masuk dulu mushola, sholat dhuha dulu, lapor sama Allah bahwa sudah sampai mushola, sudah sampai sekolah, walaupun tidak ikut study tour"
melihat si Adi berangkat keluar rumah, ibunya ini sudah menangis
Ibu : nih anak terlalu kecil untuk diajarkan tauhid
Ayah : gakpapa Bu, kita kenalkan Allah kepada Adi dan semoga Allah memberi keajaiban kepada Adi
Dan benar, seperti yang diucapkan ayahnya " belum tentu yang punya duit berangkat, dan belum tentu yang gakpunya duit kagak berangkat"
Lalu diabsenlah satu-satu naik bis. Anak yang kemarin berdoa pagi siang sore malam dan di hari terakhir dia bersedekah, Alhamdullillah tidak berangkat juga. Namun tiba-tiba satu pintu bis terbuka, ada ketua kelas turun
Ketua : MasyaAllah, kok kamu gak ikut ?
Anak : ya begitulah..
Ketua : gitu gimana? belum bayar ya?
Anak : ya belum sih.., ya begitulah..
Ketua : ooohh.. jadi sekarang gak ikut nih ?
Anak : ya begitulah..
Ketua : yasudah, jagain sekolah ya ! Assallamu'alaikum
( dengan perasaan sedih Adi menjawab salam dari ketua kelas)
Anak : Wa'alaikumsallam
Lalu berangkatlah bis tersebut. semua orang melambaikan tangan termasuk anak yang dibayarin Adi. Setelahnya dia lapor lagi ke Allah dia sholat dhuha, kali ini dia nangis " Ya Allah, nasibku begini amat ya.."
.
Setelah selesai sholat dan bersiap memakai sepatu, datang mobil alphard warna hitam ke sekolah, turun seorang ibu dan anaknya
Teman : woy Assallamu'alaikum Adi
Anak : loh Ade, Waalaikumsallam
Teman : udah pada berangkat ya?
Anak : iya udah pada berangkat
Teman : kok kamu gak ikut? ketinggalan ya?
Anak : ya begitulah, sebenarnya sih bukan ketinggalan, saya belum bayar, lalu kamu sendiri kenapa?
Teman : ya niatnya mau berangkat, e kok udah ditinggal aja sama bis, soalnya kena macet di jalan. bentar ya
Teman : hah, eh iya bentar (sambil ade nyamperin bicara dgn ibunya)
Si Ade lalu bilang ke ibunya tentang Adi dan..
Tante : yuk kita susul teman-teman kalian, kita naik mobil
(dengan kagetnya Adi menjawab)
Anak : Subhanallah, naik mobil ? Alphard hitam ini ?
Tante : iya naik
Anak : AllahuAkbar, hmm bismillah.
( dengan perasaan bercampur aduk Adi naik dan duduk di dalam mobil tersebut)
Tante : yang enak ya dik, duduknya
Anak : iya tante
lalu di perjalanan si Adi nangis, berlinang air mata
Tante : kenapa kamu ? gak pernah naik Alphard ya ? (sambil bercanda Ade menghibur Adi)
Anak : kagak, ayah saya bener, ayah saya bener
Tante : memang ayahmu ngomong apa?
Anak : " yang punya duit belum tentu berangkat, yang gak punya duit belum tentu gak berangkat dan yang bayar belum tentu berangkat dan yang belum bayar belum tentu juga gak berangkat "
Tante : (Tersenyum)
Teman : ooohhh.. ( si Ade hanya terdiam bingung dan heran)
Lalu berhentilah mobil tersebut di kilometer 26 dan mampir di sebuah rest area, terlihat ibu Ade dari kejauhan membawa makanan yang banyak dan enak untuk Ade dan Adi. lalu si Adi meneteskan air mata lagi.
Teman : walah, nangis lagi, kenapa kamu?
Anak : enggak, saya lagi ngebayangin temen-temen yang bayar Rp. 77.000 cuma dapat 1 roti
Teman : oohhh.. ( Ade masih terheran sambil memakan makanan dari ibunya)

Di kisah lain, tepatnya di rumah Adi
Ayah : Bu, kalo anak kita pulang di jam 9 pagi ini, berarti dia gagal pergi, tapi semoga dia bertemu Allah
Ayah : Aamiiin, Pak
tetapi siapa sangka si Adi tidak pulang dan pulang jam 7 malam
Anak : Assallamu'alaikum, Yah, Bu !
Ayah : Waalaikumsallam, wush.. keren, bawa apa itu?
Anak : ini ada tales, singkong, pisang
Ayah : Subhanallah anak ayah
Lalu diceritakanlah perjalanan Adi mulai berangkat sampai pulang kepada ayahnya
Ayah : Sipp, bagus, akhirnya berangkat kan, besok pagi, berangkat seperti itu lagi ya. Doa, doa, doa. Allah dulu, Allah lagi, Allah terus.
End
Pelajaran yang diajarkan ayah kepada anaknya bahwa dahulukanlah Allah dari apapun.
Semoga bermanfaat. Wasallamu'alaikum...
0
2K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan