Venice's controversial mayor has declared that anyone shouting "Allahu akbar" in the city's famous St Mark's Square will be shot "after three steps".
Luigi Brugnaro also said the Italian city was safer than Barcelona, where terrorists killed 13 people earlier this month in a van attack at the La Rambla tourist hotspot.
His previous controversial stances have included a ban on books about homosexuality in Venice's schools.
According to The Times, Mr Brugnaro said: "We keep our guard up.
"If anyone runs into St Mark's Square shouting 'Allahu akbar' we will take him down.
"A year ago, I said after four steps. Now, after three."
Defending his remarks at a conference in northern Italy, he added: "I have never been politically correct, I am incorrect. I would shoot, we would shoot."
Concrete barriers have been installed in some of Italy's most famous sites in the wake of the Barcelona atrocity.
Major tourist attractions in Milan, Rome, Bologna and Turin are all stepping up security in pedestrianised areas. Although Italy has not suffered any attacks on its territory there have been repeated warnings by Isis that the country is on its hit list.
Muslim yg berniat liburan ke sana, harap berhati2.
Wali Kota Venesia: Lari Teriak 'Allahu Akbar', Ditembak dalam 3 Langkah
RIMINI - Wali Kota Venesia atau Venice, Italia, Luigi Brugnaro, mengancam akan menembak setiap orang yang lari sambil meneriakkan “Allahu Akbar” di tempat umum. Dia mengatakan, orang yang berteriak tersebut akan ditembak dalam tiga langkah.
Ancaman itu disampaikan dalam sebuah konferensi wali kota di Kota Rimini, kawasan pantai Adriatik.
”Jika seseorang berteriak Allahu Akbar saat berlari melintasi St Mark Square, kami akan menembaknya. Setahun yang lalu, saya mengatakan (ditembak) setelah empat langkah, sekarang saya katakan setelah tiga,” kata Brugnaro yang dilansir Corriere Della Sera.
Ancaman itu muncul setelah marak aksi terorisme di Eropa yang mengatasnamakan agama, di mana pelaku serangan kerap meneriakkan takbir atau Allahu Akbar saat beraksi.
”Kami menangkap empat teroris di Venesia yang ingin meledakkan Jembatan Rialto.Tapi kami akan mengirim mereka langsung ke Tuhan tanpa harus melakukan tindakan jahat sebelumnya,” ujar Brugnaro, mengacu pada rencana serangan teror yang digagalkan pada bulan Maret tahun ini.
”Tidak seperti di Barcelona, di mana mereka tidak memiliki perlindungan, kami menjaga penjaga kami tetap siaga tinggi. Kami tidak menantang siapapun. Kami mengirim pesan dukungan kepada pasukan polisi yang harus tahu bahwa kami ada di pihak mereka,” katanya.
Wali Kota Florence Dario Nardella yang ikut konferensi merespons ancaman itu dengan membuat lelucon. Dia tiba-tiba berteriak “Allahu Akbar” di ruang konferensi yang memicu tawa para delegasi yang berkumpul.
Lelucon itu terekam kamera dan menyebar di media Italia. Nardella dikritik keras, terlebih lelucon itu terjadi setelah serangan teror di Barcelona, Spanyol, yang menewaskan beberapa orang.
Nardella akhirnya meminta maaf melalui sebuah pernyataan di Facebook. ”Saya mohon maaf atas beberapa ungkapan dalam video online. Bukan niat saya untuk menyinggung siapapun, tidak sedikit pun pada komunitas Muslim, juga tidak bercanda tentang agamanya, atau untuk membangkitkan kejadian tragis akhir-akhir ini,” tulis dia, yang dikutip dari IB Times, Jumat (25/8/2017)
Sumur
.