Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

IbanezgioAvatar border
TS
Ibanezgio
Jangan terlalu percaya Bank !
Tulisan ini akan membantu anda mengerti apa itu sebenarnya perbankan serta kenapa Bank adalah musuh besar bagi masyrakat karena mempermaikan Psikologi manusia dan menjerumuskan manusia.

Manusia (dalam hal ini sebagai debitur, debitur: orang yang dipinjamkan uang oleh Bank), manusia adalah aset sebuah Bank! anda tau mekanisme Bank mendapatkan keuntungan bukan? Bank tidak mendapatkan keuntungan karena kita menabung, melainkan karena mereka memberikan pinjaman. Tabungan kita adalah salah satu bentuk modal bank memberikan pinjaman kepada debitunya dengan suku bunga tertentu.

Bank merupakan suatu kejahatan ekonomi. Looh kenapa bisa dikatakan begitu? karena bank mempermaikan psikologis manusia dan menjerumuskan mereka. Bank mengerti Psikologis manusia dalam rasa ingin memiliki, ingin lebih, ingin mendapatkan modal. Inilah permainan mereka "The Game of Money". Mereka meminjamkan uang jangka panjang dengan pola tertentu sehingga membuat pinjaman debitur yang hampir tidak mungkin bisa dibayar oleh debitur. Padahal pihak Bank sebenarnya lebih mengerti pasang surut ekonomi, kenapa meraka masih memberikan pinjaman ? ya kembali pada The Game of Money tadi. Contohnya begini :

Ibu Budi ingin memliki sebuah rumah dengan harga Rp. 100.000.000, sedangkan uang tidak cukup untuk membeli rumah. maka ibu budi berinisiatif untuk meminjam pinjaman bank untuk membeli rumah tersebut. Pihak Bank menetapkan bunga pinjaman 10% per tahun selama 15 Tahun yang artinya keuntungan bank selama 15 tahun adalah 150% (wooow ini baru keuntungan dari pinjaman 1 orang dengan nilai yang kecil looh). Hitungan matematikanya yang seharusnya begini :

Pokok Hutang = Rp. 100.000.000
Bunga 10% /Tahun = 10% x Rp. 100.000.000 = Rp. 10.000.000

1 tahun memiliki 12 bulan, 15 tahun berarti 15x12 bulan = 180 Bulan

Hutang Pokok = Rp. 100.000.000 : 180 Bulan = Rp. 5.555.000
Bunga (dihitung /tahun) = Rp. 10.000.000 : 12 Bulan = Rp. 833.000

Angsuran dihitung Pokok Hutang + Bunga = Rp. 5.555.000 + Rp. 833.000 = Rp. 6.388.000

Artinya, yang harus dibayar oleh ibu budi per bulan adalah Rp. 6.388.000

Naaah, disini jebakan Bank mulai bermain... mari kita uraikan :



Gambar ilustrasi ini adalah skema pembayaran cicilan Ibu Budi pada Bank. Lihat pada ilustrasi diatas, Pada angsuran pembayaran Ibu Budi ditahun-tahun pertama sampai pertengahan, yang dibayarkan Ibu Budi lebih besar bunga dari pada pokok (arsiran warna biru). Setelah pertengahan tahun angsuran baru distabilkan oleh pihak Bank.

Naaah.. disini letak jebakannya... Jika pada tahun kedua atau ke tiga Ibu Budi gagal membayar angsuran (macet) selama waktu tolerasi dari bank (sesuai aturan B.I macet selama 270 Hari) kemudian rumah ibu budi akan disita atau dilelang. Yang mana kita lihat awal pembayaran lebih besar bunga, jadi sisa pokok hutang ibu budi tetap besar (disini hutang bunga yang ibu budi bayar sudah menjadi keuntungan murni pihk bank). Setelah sisa dilelang rumah tersebut kemudian diakumulasikan ke sisa pokok hutang ibu budi kemudian di potong pihak Bank, jika ada sisa (JIKA) kemudian dikembalikan ke ibu budi (hal ini jarang terjadi jika nasabah macet dalam tahun angsuran kedua atau ketiga). Karena macet pada tahun kedua atau ketiga sesuai ilustrasi diatas dari nilai angsuran Ibu Budi sebesar Rp. 6.388.000 tersebut ilustrasi pengurangannya Pokok Rp. 388.000 - Bunga Rp. 6.000.000 (ilustrasi ini mendekati nyata). Bayangkan selama 3 tahun yang Ibu Budi angsur hanya mengurangi Rp. 388.000/ bulan. Jadi jika rumah ibu budi disita atau hendak melunasi, kebayangkan berapa sisa pokok hutangnya? yaa.. benar sekali.. sisa pokok hutangnya masih banyak sekali ditambah lagi denda keterlambatan + Pinalty karena pelunasan 6%. Boleh dikatakan yang diangsur Ibu Budi selama 3 tahun adalah sia-sia dan ibu budi dirugikan. Dalam hal ini pihak Bank, Nothing to lose. Mereka Menang.

Seharusnya jika adil, ilustrasi skema angsuranya harusnya begini :



Nah ini baru skema adil. Pokok dan Bunga berimbang karena bunganya hanya 10% dari pokok hutang. Ini pihak bank menyebutnya BUNGA FLAT. Tapi jangan salah, bunga flat ini ada jebakannya lagi.. dan bunga ini hanya dipakai untuk pinjaman angsuran yang kecil-kecil saja. Jebaknnya disini bahwasannya nasabah tidak boleh melunasi, jika mau melunasi tidak akan ada potongan yang artinya Bunga + pokok harus dibayar full tanpa potongan (beserta denda keterlambatan jika ada).

Kebayangkan gimana masyarakat kita dibodohin pihak Bank. Kita teliti dari segi manapun Bank gak bakal rugi. Yang rugi selalu nasabahnya.

Ini sangat bertolak belakang dengan Pancasila Sila ke 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Ini dimana letak Keadilannya ?
Lagipula, bagi umat yang beragama muslim, kenapa kita dilarang meminjam uang di Bank karena seperti ilustrasi diatas. Tidak ada keadilan untuk kedua pihak. Yang adil hanya bank saja yang diuntungkan.

Yang paling aneh, manusia-manusia yang kerja di Bank terutama bagian collection (tukang tagih hutang), mereka seperti tidak ada kemanusian. Mereka lebih memilih bertengkar dengan nasabah seperti nasabah tadi adalah binatang bukan manusia. Bahasa yang dikeluarkan kasar ditambah dengan bahasa tubuh mereka yang seolah-olah hendak menerkam dengan ancaman-ancaman yang berakting Ancaman sopan. Lagian juga nasabah kan pinjam uang Bank bukan uang pribadi mereka, mereka berakting seolah-olah mereka pemilik Bank, padahal cuma karyawan saja. Mereka lakukan karena itu ada tekanan dari Management Bank. Mereka lebih memilih keras ke nasabah dan mengangguk-mengangguk didepan bos mereka. Lucu yaa.. Padahal mereka kan punya sistem dan aturan, jika nasabah macet yaaa dijalankan saja sistem dan aturan terkait nasabah macet dengan berkata sopan dan memohon maaf karena hanya menjalankan tugas. Dengan cara ini nasabah (debitur) lebih merasa dihargai karena kita sesama manusia dan mahluk sosial. Tampaknya mereka ini harus lebih belajar tata krama dan sopan santun. Inilah salah satu alasan kenapa umat beragama muslim dilarang kerja di Bank. Karena Islam mengajarkan kebaikan dan sopan santun serta adab dan tata krama.

Ini hanya merupakan pendapat saja, Pro dan Kontra itu biasa, untuk kalian ketahui Krisis yang sering terjadi dibelahan dunia manapun, itu kebanyakan disebabkan oleh Bank. Contoh krisis pada tahun 2008 yang menimpa Amerika. Pihak Bank membodohi publik dengan menutupi informasi ke publik tentang kejatuhan mereka. Bisa ditonton pada film Dokumenter "The Big Short". Bank yang kalah dari permainan. Masyarakat yang menanggung kerugiannya. Karena pajak dinaikan pemerintah diseluruh sektor rakyat.

Sumber : http://creativetobeentrepreneur.blog...caya-bank.html
0
2.5K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan