- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sekolah 8 Jam Sehari Akan Diterapkan Secara Bertahap
TS
kfear
Sekolah 8 Jam Sehari Akan Diterapkan Secara Bertahap
Quote:
Jakarta - Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) atau sekolah 8 jam sehari dan dalam 5 hari ramai diperbicangkan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menerapkan program ini secara bertahap mulai tahun ajaran baru 2017-2018.
"PPK ini akan diterapkan pada tahun ajaran baru 2017-2018, tetapi itu dilakukan secara bertahap. Sekolah yang belum siap tidak harus saat ini tetapi disiapkan," ujar Drijen Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat (14/6/2018).
Hamid menjelaskan program ini berawal dari suksesnya sekolah yang telah menerapkan hal tersebut dalam mencetak generasi. Ini juga untuk merealisasikan 5 nilai utama yang telah disusun yaitu, religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas.
"Awalnya karena melihat sekolah yang telah melaksanakan program itu bisa menciptakan generasi yang baik. Jika dibandingkan siswa yang bersekolah 8 jam perhari jarang ada yang bermasalah, beda dengan yang dilepas begitu saja," katanya.
Mengingat guru bagian dari PNS, kebijakan ini juga untuk memenuhi beban kerja 40 jam kepada guru berdasarkan undang-undang Aparatur Sipil Negara. Penerapan 5 hari sekolah ini bagi peserta didik akan diwujudkan dalam pelaksanaan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakulikuler. Dengan demikian dalam sehari siswa tidak 8 jam penuh berada di dalam kelas, tetapi bisa berkolaborasi dengan lingkungan sekitar.
"Dalam penerapannya siswa tidak 8 jam penuh berada di dalam kelas. Tetapi misalkan sampai jam 13.00 WIB di dalam kelas setelahnya bisa dilakukan di luar," terang Hamid.
Hamid menekankan, sekolah 8 jam sehari dan dalam 5 hari ini tidak dilakukan secara serentak. Bagi sekolah yang belum siap dapat melanjutkan program sekolah yang biasanya bagi siswa.
"Jika yang belum siap, tetap melaksanakan seperti sekarang 6 hari sekolah bagi siswa. Namun ketentuan guru masuk ke sekolah tetap 40 jam perminggu," tuturnya.
Dia menyebut untuk pola penyelenggaraannya ada dua, yang pertama sekolah menyelenggarakan sendiri kegiatannya dari pagi hingga sore. Kedua pola kerjasama di mana sekolah dapat bersinegri dengan lembaga lain untuk memenuhi kegiatan dalam program PPK ini.
"Ada dua pola dalam penyelenggaraannya, pertama pola tunggal sekolah yang menyelenggarakan sendiri. Kedua pola kerjasama, yaitu sekolah dapat bersinergi dengan lembaga lainnya," tutur Hamid.
Selain itu, Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Karakter, Arie Budiman mengatakan esensi dari PPK ini agar pancasila mendarah daging dalam pemikiran siswa.
"Penguatan pendidikan karakter ini juga kan tidak baru. Paling penting esensinya bukan mata pelajaran secara konsep , itu perlu dirumuskan pertama berdasarakan pancasila dan pilar-pilar revolusi mental juga mampu menghadapi masa depan yang semakin berkembang," tutupnya.
(lkw/nvl)
https://news.detik.com/berita/d-3530...ecara-bertahap
"PPK ini akan diterapkan pada tahun ajaran baru 2017-2018, tetapi itu dilakukan secara bertahap. Sekolah yang belum siap tidak harus saat ini tetapi disiapkan," ujar Drijen Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat (14/6/2018).
Hamid menjelaskan program ini berawal dari suksesnya sekolah yang telah menerapkan hal tersebut dalam mencetak generasi. Ini juga untuk merealisasikan 5 nilai utama yang telah disusun yaitu, religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas.
"Awalnya karena melihat sekolah yang telah melaksanakan program itu bisa menciptakan generasi yang baik. Jika dibandingkan siswa yang bersekolah 8 jam perhari jarang ada yang bermasalah, beda dengan yang dilepas begitu saja," katanya.
Mengingat guru bagian dari PNS, kebijakan ini juga untuk memenuhi beban kerja 40 jam kepada guru berdasarkan undang-undang Aparatur Sipil Negara. Penerapan 5 hari sekolah ini bagi peserta didik akan diwujudkan dalam pelaksanaan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakulikuler. Dengan demikian dalam sehari siswa tidak 8 jam penuh berada di dalam kelas, tetapi bisa berkolaborasi dengan lingkungan sekitar.
"Dalam penerapannya siswa tidak 8 jam penuh berada di dalam kelas. Tetapi misalkan sampai jam 13.00 WIB di dalam kelas setelahnya bisa dilakukan di luar," terang Hamid.
Hamid menekankan, sekolah 8 jam sehari dan dalam 5 hari ini tidak dilakukan secara serentak. Bagi sekolah yang belum siap dapat melanjutkan program sekolah yang biasanya bagi siswa.
"Jika yang belum siap, tetap melaksanakan seperti sekarang 6 hari sekolah bagi siswa. Namun ketentuan guru masuk ke sekolah tetap 40 jam perminggu," tuturnya.
Dia menyebut untuk pola penyelenggaraannya ada dua, yang pertama sekolah menyelenggarakan sendiri kegiatannya dari pagi hingga sore. Kedua pola kerjasama di mana sekolah dapat bersinegri dengan lembaga lain untuk memenuhi kegiatan dalam program PPK ini.
"Ada dua pola dalam penyelenggaraannya, pertama pola tunggal sekolah yang menyelenggarakan sendiri. Kedua pola kerjasama, yaitu sekolah dapat bersinergi dengan lembaga lainnya," tutur Hamid.
Selain itu, Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Karakter, Arie Budiman mengatakan esensi dari PPK ini agar pancasila mendarah daging dalam pemikiran siswa.
"Penguatan pendidikan karakter ini juga kan tidak baru. Paling penting esensinya bukan mata pelajaran secara konsep , itu perlu dirumuskan pertama berdasarakan pancasila dan pilar-pilar revolusi mental juga mampu menghadapi masa depan yang semakin berkembang," tutupnya.
(lkw/nvl)
https://news.detik.com/berita/d-3530...ecara-bertahap
mau sekolah 8 jam, 5jam, 3 jam sehari ,kl otaknya mentok segitu yah pinternya cuma segitu2 aja
0
829
Kutip
6
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan