Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rifrifrifkyAvatar border
TS
rifrifrifky
Jenis-Jenis Penipuan Yang Menyerang Penjual Pulsa Dan Tips Menghindarinya
Salah satu yang perlu kita waspadai ketika ingin memulai usaha, baik itu secara online ataupun offline dan apapun jenis usaha yang ingin digeluti, adalah tindak penipuan yang dilakukan oknum-oknum tertentu yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan secara cuma-cuma yang pada akhirnya merugikan kita sebagai penjual. Maka dari itu, kita sebagai penjual juga harus bisa lebih pintar, daripada mereka yang memiliki kepintaran berlebih tapi salah mengambil jalan.

Berjualan pulsa adalah satu dari sekian usaha yang saya jalani sejak bertahun-tahun yang lalu, bisnis ini sudah tidak asing bagi saya dan saya juga sudah mengerti tentang bagaimana sistem perputarannya berjalan. Dari mulai berjualan secara offline dengan membuka counter, ataupun secara online dengan mempromosikannya di forum jual beli seperti Kaskus, atau di sosmed milik pribadi, semuanya sudah pernah saya lakukan. Bisnis ini cukup menjanjikan bila dilakukan dengan sabar, karena seperti yang kita tahu, pulsa sudah menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari terutama bagi mereka yang selalu berkomunikasi menggunakan telepon genggam, baik itu via SMS atau panggilan telepon. Bisnis jenis ini pun tidak hanya membuat si penjual hanya terpaku untuk berjualan pulsa saja, melainkan juga mencakup paket data untuk internetan, token listrik, voucher game, dan biasanya melayani juga untuk pembayaran online lainnya seperti TV berlangganan dan cicilan kredit.

Dengan semakin banyaknya individu yang mulai menjalani bisnis ini, semakin banyak juga oknum yang berniat jahat sedang mencari celah agar bisa beraksi dengan mulus. Berikut ini saya akan sebutkan beberapa jenis penipuan yang biasanya menyerang penjual pulsa yang semuanya sudah pernah saya alami sendiri, dan saya akan memberikan juga tips untuk menghindarinya...



1. Bukti Transfer Palsu



Dengan berbekal aplikasi pengedit foto, seorang penipu bisa dengan mudah membuat bukti transfer palsu untuk diberikan kepada penjual hanya dengan cara mengubah nama, rekening, dan total transfer dari foto struk / screenshot asli yang dimilikinya.

Salah satu cara agar bisa terhindar dari modus penipuan ini, kamu harus selalu rajin cek terlebih dulu mutasi rekening bank yang kamu miliki setiap ada pembeli yang konfirmasi sudah melakukan transfer, untuk memastikan apakah bukti transfer yang dikirim itu benar-benar asli atau tidak. Tapi harap diingat bahwa bank biasanya memiliki waktu offline dimana kita sama sekali tidak bisa memeriksa mutasi transaksi yang masuk, maka dari itu, bila seseorang yang baru pertama kali bertransaksi dengan kita mengirimkan bukti transfer pada saat jam offline, sangat dianjurkan untuk menahan transaksinya terlebih dulu sampai transferannya benar-benar terlihat di mutasi rekening-mu.

Cara lain yang bisa dilakukan untuk menghindari penipuan ini juga adalah dengan mengurangi nama lengkapmu di bagian ‘atas nama’ rekening yang kamu copy paste ke pembeli saat dia memintanya untuk melakukan transfer, misalnya nama di rekeningmu Harry James Potter, kamu bisa ubah menjadi Harry JP atau bisa juga H. Potter, dengan begitu saat sang penipu membuat dan mengirimkan bukti transfer palsu padamu, kamu akan segera mengetahuinya karena nama yang tertera bukan nama sebenarnya dari rekeningmu. Bila ingin menggunakan cara ini, diharapkan kamu sama sekali tidak pernah mencantumkan rekeningmu dimanapun, agar si penipu benar-benar tidak bisa melacaknya di lapak jualan yang kamu miliki sebelum dia membuat bukti transfer palsu.


2. Pencucian Uang

Sebenarnya untuk yang satu ini bukanlah jenis penipuan yang merugikan penjual secara materi, tapi justru yang mengalaminya akan dirugikan karena nama baiknya dirusak oleh oknum tak bertanggung jawab. Penjelasannya, penipuan jenis ini adalah dimana si penipu datang kepada kita sebagai layaknya pelanggan biasa, mengaku ingin membeli pulsa, kemudian meminta rekening kita, dan selanjutnya, tanpa kita tahu, dia menggunakan rekening kita untuk ‘mencuci’ uang hasil menipu orang lain yang menjadi korbannya, yang telah berhasil diarahkan untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening kita dan akhirnya si penipu mengaku kepada kita kalau uang yang masuk ke rekening kita itu adalah miliknya dan menggunakannya untuk membeli pulsa yang kita jual.

Selain itu, si penipu akan berpura-pura menjadi kita dengan bermodalkan hasil comotan foto dan nama kita, jadi si korban yang ditipu menganggap bahwa kita lah yang menipunya, bukan si penipu itu. Cukup menyeramkan, bukan? Tapi ya, itulah yang saya pernah alami, dan sudah banyak juga penjual pulsa lain yang mengalami hal yang sama. Kamu bisa baca beberapa kisahnya disini, disana saya juga menulis kronologiskejadian yang saya alami.

Agar kita bisa terhindar dari penipuan ini, harap selalu waspada bila ada pembeli yang melakukan transfer yang nominalnya tidak sesuai dengan yang kita sebutkan. Misalnya dia menyebutkan ingin membeli pulsa transfer, tidak memberitahu berapa jumlah yang ingin dia beli, tapi tahu-tahu ada transferan masuk dengan jumlah yang besar dan meminta kita untuk mengatur sendiri berapa jumlah pulsa yang akan dikirimkan ke nomor tujuan yang dia berikan. Bila ini terjadi, kamu bisa melakukan beberapa tindakan, pertama kamu bisa menahan terlebih dulu uang yang masuk dan jangan dulu mengirimkan pesanan pulsanya, lalu secara diam-diam cobalah melakukan tracking PIN BBM atau nomor handphone yang dipakai oleh si pembeli di Google, untuk melihat apa rekam jejaknya aman atau ada masalah. Bila kamu mendapati ada masalah, kamu bisa lakukan tindakan selanjutnya dengan mencari korban yang telah ditipu melalui internet dengan berbekal nama pada rekening yang melakukan transfer ke rekeningmu. Tapi kalau tidak ada hasil, kamu bisa mencoba untuk 'memaksa' si penipu untuk memberikan rekening yang sama dengan yang melakukan transfer, harus sama, jangan mau terima alasan kalau si penipu memberikan rekening yang berbeda dari yang melakukan transfer, ini dilakukan agar kamu bisa mengembalikan sejumlah uang yang masuk tersebut agar kembali ke tangan asalnya. Saat melakukan transfer balik, usahakan kamu menulis berita transfer untuk memperingatkan si pemilik rekening agar berhati-hati kepada si penipu.

Selain itu, sangat disarankan untuk meminta verifikasi kepada calon pembeli bila nominal yang dia beli sangat besar. Misalnya ada pembeli yang ingin membeli voucher game dalam jumlah banyak dengan total nominal hingga jutaan, jangan malu untuk meminta kepadanya agar menuliskan berita transfer (jika dia transfer melalui internet banking) sesuai dengan apa yang dia beli, seperti “pembelian voucher game ke juragan bla bla bla (tulis namamu),” atau bila transfer dilakukan di ATM, mintalah agar dia mengambil foto bukti transfer beserta secarik kertas bertuliskan “pembelian voucher game ke juragan bla bla bla (tulis namamu)” dan harus dalam satu frame foto. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada orang lain yang sedang ditipu oleh si penipu.


3. Kirim Dulu Baru Transfer

Hindari melakukan pengiriman pulsa lebih dulu sebelum pembeli melakukan transfer, terutama untuk orang yang sama sekali tidak kamu kenal. Bila kamu nekat melakukannya, selalu ada kemungkinan orang tersebut akan langsung melarikan diri begitu saja setelah menerima kiriman pulsa.

Dan jangan mudah percaya kepada orang lain, sekalipun itu orang yang kamu anggap teman sendiri, apalagi teman yang hanya sekedar kenal dan belum pernah bertatap muka, karena sepengalaman saya, orang yang kita kenal bisa saja melakukan penipuan ini. Yang akan terjadi, sebanyak apapun kita coba kontak agar dia membayar, sama sekali tidak akan ada jawaban, tapi sebaliknya, didepan teman kita yang lain dia akan berlenggak-lenggok kesana kemari tanpa punya rasa malu. Ya, kalau sudah terlanjur, anggap saja beramal untuk orang yang tidak mampu.



Jadi, itulah beberapa jenis penipuan yang saya pernah alami. Harap diingat juga kalau biasanya seorang penipu bisa menjadi sangat galak kalau kita tidak mengirimkan apa yang dia mau. Inti dari semuanya, sebagai penjual, kita harus tetap waspada terhadap oknum-oknum yang berniat berbuat jahat kepada kita, agar kita bisa selalu terhindar dari hal-hal yang dapat merugikan. Dan untuk orang-orang yang selalu berpikir bahwa 'hanya pembeli yang bisa ditipu oleh penjual,' segera ubah mindset itu, karena pada kenyataannya, 'pembeli pun sangat bisa menipu penjual'. /rifkyahmd


Sumber: My Blog, My Stories by rifkyahmd
0
7.5K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan