Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nasgortaikAvatar border
TS
nasgortaik
Jayapura Tegang, Kapolda: Tak Ada Pembakaran Alkitab
Jayapura Tegang, Kapolda: Tak Ada Pembakaran Alkitab

MANADO- Warga Sulut diminta tetap tenang dan tidak terprovokasi, terkait isu pembakaran kitab suci di Papua. Sebab, menurut Kapolda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar saat dihubungi Kamis (25/5), dalam foto yang dikirim, buku yang terbakar berjudul asal usul agama-agama karangan Thomas Hwang. "Hasil penyelidikan hari ini (kemarin, red), yang terbakar bukan Alkitab," tegas Amar.

Terkait, Kapolresta Jayapura bersama ajudannya yang dikeroyok dan dilempari batu, tidak meninggal. "Tidak ada yang meninggal. Kapolresta dan ajudannya hanya luka-luka akibat lemparan batu," ujarnya. Saat ini, Kapolresta Jayapura dan ajudannya tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara, Jayapura. Kapolresta mengalami luka memar pada bagian dada sebelah kiri. Sementara itu, ajudan Kapolresta Jayapura mengalami luka pada pelipis kiri dan punggung serta retak pada hidung.

Masyarakat di tanah Papua khususnya di Kota Jayapura, diminta tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan informasi yang belum bisa dipastikan kebenarannya.
Seperti adanya informasi di media sosial tentang dugaan adanya kitab suci yang dibakar di belakang wisma Kasrem 172/PWY, Kamis (25/5), kemarin.

Seribuan lebih warga yang terpancing dengan informasi dari media sosial ini, berkumpul menutupi ruas jalan utama Abepura-Padang Bulan. Warga yang terprovokasi langsung mendatangi kediaman yang berada di pinggir jalan ini, dan meminta agar siapa saja yang membakar buku yang disebut kitab suci ini dikeluarkan. Massa semakin brutal ketika gagal menemui pelaku yang membakar.

Beberapa pejabat seperti Wali Kota Jayapura, Dr Benhur Tomi Mano, Kapolres Jayapura Kota AKBP Marison Tober Sirait dan beberapa pejabat lainnya turun langsung berusaha menenangkan massa. Namun, massa tetap meminta agar pelaku diperhadapkan langsung ke tengah-tengah mereka.

Situasi ini semakin memanas setelah pukul 14.00 WIT jumlah massa semakin banyak dan mulai melakukan pelemparan. Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano yang masih mengenakan jas usai mengikuti ibadah di gereja, terus berusaha meminta warga menghentikan pelemparan. BTM terlihat berkali-kali menghampiri warga namun aksi anarkis tetap tak bisa dihindari.

Akibat aksi anarkis ini Kapolres Jayapura Kota bersama ajudannya, Bripda Nyoman sempat terkena lemparan batu dan harus dilarikan ke RS Bhayangkara.

Kapolres Tober Sirait dilaporkan terkena lemparan batu dan Bripda Nyoman mengalami luka pada pelipis kiri, hidung retak dan luka sobek di punggung. Kejadian ini terjadi ketika Kapolres dan ajudannya keluar dari mess berjalan kaki menuju arah Abe. Warga menduga, saat itu pelaku sudah dibawa sehingga terjadi pelemparan dan pengeroyokan.

MANGUNI

orang manado cinta damai, tapi jangan coba coba hina agama Kristen. Poso tahun 1999 dan 2000 adalah buktinya. laskar Kristen dulu namanya laskar merah bray, markas besarnya di GKST ( Gereja Kristen Sulawesi Tengah), tentena, Poso. jadi dulu ketika orang poso kristen dibantai, banyak orang manado yang siap mati membela Kristen di poso.
0
1.6K
9
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan