LELAKI kejam di Surabaya mungkin salah satunya Udin Bamukmin, 20. Bekas istri telepon-teleponan mesra dengan lelaki lain, dia dibakar cemburu. Riana, 21, dihajar dan kemudian disekap dalam gudang selama dua hari. Untung Riana berhasil kontak lewat teman lewat HP, sehingga lelaki sadis ini langsung ditangkap polisi.

Namanya bukan lagi istri, dia mau nungsang njempalik (bertindak apa saja) seperti apa, sebodo amat. Dia tak boleh lagi mengintervensi, karena sudah bukan lagi kuwajibannya. Tapi kadang ada juga lelaki sok kuasa. Bukan lagi isrtri masih dikontrol dan diawasi, bahkan kembali digauli. Giliran si wanita berbuat yang tak berkenan di hatinya, lalu mencak-mencak dan berbuat anarkis bagaikan teroris bahkan ISIS.

Kelakuan Udin Bamukmin, warga Semampir, Surabaya ini nyaris seperti itu. Kepada Riana yang sudah bukan lagi istrinya, masih mengadakan pengawasan melekat. Soalnya dia masih berharap bisa “srabi kecemplung kalen” alias timbang rabi aluwung balen (baca: rujuk).

Tapi Udin Bamukmin ini lupa kali ya, kebanyakan makan fitsa hats jadi lupa bahwa dirinya hanya Satpam bergaji kecil. Jadi mana laku cari cewek?

Riana – Udin Bamukmin pernah menjadi suami istri, tapi hanya bertahan 7 bulan. Bagaimana betah jadi istri Satpam bergaji kecil? Celakanya, meski gaji kecil, tapi emosi besar, alias temperamental. Tersinggung sedikit saja, Udin Bamukmin main tempeleng. Ya mana ada perempuan mau dikimpoii jika hanya untuk dijadikan sansak tinju. Maka baru 6 bulan menikah, Riana pun mengajukan gugatan cerai dan sebulan kemudian putusalah hubungan suami istri itu.

Awalnya Udin Bamukmin masih bersombong diri, kehilangan satu Iriana akan datang 10 Iriana yang lain. Tapi faktanya, jangankan 10 gadis mau datang, janda separo saja tak ada yang sudi mendekat ke Udin Bamukmin. Soalnya ya itu tadi, gajinya yang terlalu kecil, tapi emosinya sangat kelewat besar. Mendingan Ahok di Jakarta, meski gampang emosi tapi orang jadi takut korupsi.

Karena tampang Udin Bamukmin sudah tak laku lagi di pasar bebas, dia jadi ingat kembali ke bekas istri. Dia segera SMS, ingin ketemu di sebuah kafe. Ee, kok Iriana mau merespon SMS itu, dan janjian itu dibuat dan malam itu keduanya ketemu di tempat hiburan malam. Keduanya ngobrol di ruangan pojok yang gelap, sambil bermesraan ala kadarnya.

Merasa ketanggungan, Udin Bamukmin ingin mengajak Iriana ke rumahnya, melanjutkan permainan yang belum tuntas. Ibarat baca buku, tadi baru sampai kata pengantar penerbit, belum menginjak bab I sampai bab terakhir. Ternyata lagi-lagi Iriana menyanggupi. Jadilah keduanya boncengan motor ke rumah.

Ee, belum juga pemanasan dimulai, tiba-tiba Iriana terima telepon dan dijawab dengan mesra sekali, sepertinya dengan cowok kekasih baru. Spaneng Udin Bamukmin yang tadinya sudah 240 volt dekat gardu PLN, mendadak sontak ngedrop tinggal 110 volt seperti listrik jaman Orde Lama. Nyalanya tinggal merah kelap-kelip doing.

Gara-gara telepon-teleponan mesra tersebut, Udin Bamukmin jadi bangkit emosinya. Iriana kembali dihajar dan diseret pergi ke gudang tempatnya dia bekerja. Di sana Iriana dimasukkan ke kamar kecil dan dikunci dari luar. Meski berteriak sekuat tenaga tak ada yang dengar karena jauh dari pemukiman. Iriana hanya diberi makan minum sekali, kembali dikunci lagi dari luar.

Setelah dua hari penyekapan, Allah memberi pertolongan. Habis memberi makan bekas istrinya, rupanya Udin Bamukmin ketinggalan HP-nya di dalam kamar penyekapan.
Segera ini dimanfaatkan Iriana untuk menelepon temannya. Penyekapan pun berakhir. Bahkan Udin Bamukmin yang sadis melebih teroris dan ISIS itu digelandang ke Polsek Semampir. Gantian dia yang disekap, mungkin untuk bertahun-tahun sesuai dengan tingkat kesalahannya.

Gampang emosi akhirnya jadi napi. (JPNN/Gunarso TS)

http://poskotanews.com/2017/01/24/be...bakar-cemburu/

disadap atau dikepruk kasar nian!! untung ada Hape..