Sebuah sistem yang menghancurkan penggunanya

Oleh: Ustadz Dani Abdul Karim, S.Pd.I

Jumat, 4 November 2016

berkumpullah seluruh umat manusia dalam ikatan tauhid dan merajut persatuan dengan ikhlas mengerahkan apa yang ia miliki untuk mengapreasiasikan aksi bela agama mereka bahkan jumlah mereka mencapai jutaan dan Mereka datang dari berbagai daerah. Sebagian dari mereka ada yang menghabiskan malam di perjalanan, ada juga yang bermalam di berbagai mesjid-mesjid untuk tujuan yang mulia dalam memberikan teguran terbuka penuh damai kepada presiden dan politikus yang berwenang lainnya.



Para ulama, ajengan, pimpinan pondok pesantren, habaib, kyai dan ustadz datang dengan harapan ghirah keimanan mereka datang berikhtiar agar mendapat direspon oleh pemerintah, agar dengan tegas sebuah kemungkaran yang terjadi bisa cepat diadili dan di hukum.



Tapi mari kita semua melihat apa yang terjadi tidak meleset dari analisis pribadi yang merasa kejanggalan dr peristiwa 4 November ini, mari renungkan:

Presiden yang tidak amanah disaat negara genting, tidak hadir bahkan mengutus perwakilan untuk kondisi darurat ini, kemudian sang kemungkaran pun hingga saat ini masih mendekap santai dipersembunyiannya dan dilindungi berbagai macam elemen dari pemerintah, bahkan di jaga ketat oleh brimob dan lain nya yang pada intinya ada sebuah sistem yang berkedok untuk melindungi kemungkaran ini, sehingga peristiwa ini menjadi kehawatiran saya pribadi akan apa yang akan terjadi di indonesia dengan sistem seperti ini.

mari kita tengok sejarah fakta akan kekejaman yang dilakukan oleh Zionis Israel terhadap rakyat Palestina pada pertengah abad 20 ini telah mengkaburkan opini masyarakat terhadap peta konflik yang terjadi di masa sebelumnya. Sejarah mencatat ternyata sebelum kaum Yahudi dan Kristen ‘bermesraan’ seperti yang terlihat sekarang, orang-orang Yahudi justru hidup damai dan tentram dibawah perlindungan kaum muslimin. Pengusiran yang dilakukan Nabi Muhammad SAW bukanlah sebuah tidakan persekusi, melainkan karena murni kesalahan kaum Yahudi yang melanggar perjanjian yang dibuat dengan kaum muslimin melaui Piagam Madinah.



Pada abad pertengan (11 M – 15 M), ketika orang-orang Yahudi terusir dari tanah Eropa, mereka melakukan pengungsian ke negeri Palestina yang pada waktu itu masih di bawah kekuasaan khalifah Utsmani, yang waktu itu dibawah pemerintahan sultan abdul hamid II, yang sebenarnya sudah mencium rencana yahudi untuk menguasai palestina, oleh karna itu mereka (zionis yahudi) berencana menyingkirkan dan merusak khilafah dari dalam.



pada babak peradaban modern, kaum Yahudi dan Kristen Eropa kini berkolaborasi menindas kaum muslimin di hampir seluruh pelosok dunia. Melalui strategi yang demikian cermat dan memanfaatkan kelemahan generasi muda muslim, akhirnya kekahlifan Utsmani pun runtuh di Turki.

dengan latar belakang imigrasi awal 30.000 sampai tahun 1908 meningkat hampir 90.000 imigran yahudi yang menetap di palestina denagn lobi-lobi yang dilakukan oleh tokoh-tokoh Yahudi kepada orientalis barat mereka berhasil mengeluarkan Resolusi PBB No.181tahun 1947 yang berarti melegitimasi pendirian negara Yahudi Israel di tanah Palestina,

Kekacauan konflik abadi dengan prestasi besar bagi zionis semacam ini, terlebih setelah runtuhnya kekahlifan Utsmani di Turki sebagai khalifah Islam terakhir masih menyisakan kepedihan yang mendalam bagi ummat Islam. Sebuah pukulan telak dari para musuh-musuh Islam terhadap generasi muslim saat ini. Namun, jika dicermati lebih jauh, ummat Islam selalu tidak hanya waspada dan fokus kepada golongan kafir terhadap kemunduran Islam di era modern saat ini. karena Banyak faktor-faktor lain yang justru didapat dari internal kaum muslimin mereka sendiri, terutama akibat dari semakin jauhnya generasi muslim terhadap tujuan agamanya walau mereka sebetulnya paham agama tetapi mereka menjual agama, Mereka lebih mencintai kehidupan dunia ketimbang mengejar kebahagiaan abOleh