Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo atas gelar pahlawan nasional yang diberikan kepada KH As'ad Syamsul Arifin. Kiai As'ad adalah salah satu ulama yang berperan dalam berdirinya NU.

Dia juga ikut berjuang mengusir penjajah. Kiai As'ad memimpin para pejuang menyerang serdadu Jepang di Garahan, Kecamatan Silo, dengan bergerilya dari Sumberwringin menyusuri jalan puluhan kilometer, naik turun lembah, menembus hutan belantara dan menyeberang sungai. Gerakannya tercium musuh dan dicegat serdadu Jepang di Sungai Kramat.

Pasukan yang dipimpin KH As'ad berkonfrontasi dan bisa mengatasi, sehingga para serdadu Jepang lari tunggang langgang ke tengah hutan. Gerakan pasukan KH As'ad membuat serdadu Jepang ciut nyali dan akhirnya berhasil diusir tanpa peperangan di Garahan.

"Kami sangat senang bahwa penantian panjang dari warga NU dan rakyat Indonesia untuk memberikan penghargaan kepada orang yang berjasa besar dalam sejarah perjuangan Indonesia ini harus diberikan tempat yang layak dengan memberikan gelar pahlawan nasional," kata Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini saat dikonfirmasi, Rabu (9/11/2016).

Menurut Helmy, pemberian gelar pahlawan nasional itu perlu agar sejarah tidak terputus dan bisa dipelajari serta dikenang oleh generasi yang akan datang. Generasi yang akan datang perlu tahu bahwa ulama memiliki peran besar dalam melakukan perjuangan baik merebut atau mempertahankan kemerdekaan.

"Jadi kami mengapresiasi kepada Presiden atas gelar pahlawan kepada Kiai As'ad untuk meluruskan sejarah agar tidak terputus," kata Helmy. (erd/nwk)


https://m.detik.com/news/berita/d-33...ntuk-kiai-asad


Ane juga apresiasi, pahlawan yang melawan penjajahan dalam merebut kemerdekaan