ibrahimsina3Avatar border
TS
ibrahimsina3
Kasus Ahok: Pertempuran China Pro Jokowi dan Amerika Pro SBY

Jakarta, Hanter - Kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta dan kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dinilai merupakan pertempuran politik kekuatan Republik Rakyat China yang mendukung Presiden Joko Widodo dengan kekuatan Amerika Serikat yang mendukung politisi-politisi Indonesia pro negara Adidaya itu, seperti mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan para loyalisnya.

Informasi yang beredar, pertarungan kekuatan pro China dan pro Amerika itu berujung pada penetapan Ahok sebagai tersangka penistaan agama. Namun, disebut-sebut, kelompok pro Jokowi akan melakukan balas dendam terhadap SBY dengan menetapkan putranya Agus Edi Baskoro (Ibas) sebagai tersangka dalam berbagai kasus.

Adanya pertempuran China dan Amerika itu dinilai sangat logis. Demikian disampaikan pengamat politik Adhie M Massardie, Emrus Sihombing, dan pengamat politik dari Point Indonesia (PI) Karel Susetyo.

“Saya juga mendengar soal pertempuran dua kekuatan ini, dan saya kira ini wajar. Namun yang penting adalah kasus penistaan agama sudah sangat kuat untuk menjadikan Ahok sebagai tersangka, karena MUI sudah mengeluarkan fatwa,” ujar pengamat politik Adhie M Massardhie.

Adhie mengemukakan, 100 persen Ahok akan dijadikan tersangka, namun akan ada kelompok pro Jokowi yang mendesak agar Ibas, putra SBY dijadikan tersangka. “Ini yang saya dengar di publik,” papar mantan Jubir Presiden Gus Dur ini.

Menurut Karel, spekulasi adanya dukungan China terhadap Ahok dan Amerika kepada SBY bisa saja beredar. Tapi kalau secara logika, Amerika mendukung SBY lalu apa kekuatan yang dimiliki SBY? Saat ini SBY sudah bukan lagi kepala negara.

“Soal pertempuran itu memang beredar di ranah publik, namun saya tidak tahu siapa yang menghembuskan spekulasi itu. Yang jelas saat ini banyak disinformasi yang diinformasikan. Masyarakat dan pemerintah harus hati-hati dan memilah informasi yang beredar," tegasnya.

Sebelumnya, mantan ketua MPR Amien Rais mengatakan, Pilkada menjadi perebutan dua negara adidaya, yaitu antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat China. "Amerika ternyata tidak mau Indonesia menjadi subordinat China,"tegas Amien beberapa waktu lalu.

Menurut Amien, anasir China sudah banyak masuk ke Indonesia dengan berbagai cover di antaranya sebagai wisatawan. "Tapi, CIA juga sudah banyak masuk ke Indonesia," bebernya.


Berlebihan


Lebih lanjut Emrus Sihombing, yang juga dosen Ilmu Politik Universitas Pelita Harapan (UPH), mengatakan, bangsa Indonesia selalu bergantung kepada luar negeri karena masih belum mandiri. Baik ekonomi dan politik selalu tergantung dalam luar negeri. Karena dalan proses sosial hubungan saling mempengaruhi pasti terjadi, apalagi bagi negara maju seperti Amerika dan China.

"Sesuatu yang terjadi di negara tertentu tidak lepas dari kepentingan negara-negara lain. Karena bagaimana pun kepentingan manusia saling berpengaruh. Begitu pun dalam dinamika politik internasional," jelasnya.

Saat ditanya soal Ahok dan Ibas bakal jadi tersangka, Emrus hanya mengemukakan, ”dalam dunia politik semua bisa saja terjadi, kita tunggu saja. Namun kasus penistaan ini jangan sampai membuat negeri ini jadi rusuh.”

Sementara itu pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jazuli Abdillah mengatakan, terlalu berlebihan jika mengaitkan kasus Ahok dengan adanya pertarungan negara besar antara China dan Amerika. Memang tidak dipungkiri naiknya Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta didukung oleh konglomerat China. "Makanya bisa saja kebijakannya memihak pada China," tegasnya.

Jadi Ahok tidak menjadi tersangka? "Nah itu yang ditunggu dari independesi aparat penegak hukum. Karena aparat hukum juga ada stigma diintervensi kebijakan dan proses dalam pengadaan peralatan. Disini aparat hukum diuji apakah berpihak pada publik atau konglomerat," jelasnya.

Menurut Jazuli, sebagai pejabat publik tidak hanya positif di satu sisi sementara sisi lainnya negatif. Diantaranya seorang pemimpin iti harus santun baik dalam tingkah laku, perkataan dan perbuatannya karena akan menjadi panutan masyarakat lainnya. Menjadi pemimpin tidak bisa dilihat hanya dari satu sisi tapi sisi lainnya juga.

http://nasional.harianterbit.com/nas...merika-Pro-SBY

Spoiler for :


Spoiler for :


Amerika atau China bray? emoticon-Genit
Diubah oleh ibrahimsina3 07-11-2016 20:18
0
9.5K
84
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan