nugieneAvatar border
TS
nugiene
4 Destinasi Menarik di Bandung Menurut Gue


Berawal dari iseng-iseng melihat promo dari PT.KAI, kita berempat (Pasukan Pejalan Kere) ingin memanfaatkan momen tersebut dengan melakukan perjalanan secara backpacker. Waktu menunjukkan pukul 01.00 WIB, kita mencoba untuk booking tiket kereta api dan hmmm, website PT.KAI down dikarenakan pada saat bersamaan banyak orang yang mengakses website tersebut, setelah mencoba kurang lebih 1 jam akhirnya bisa memesan kursi untuk 4 orang, tetapi sangat di guengkan kursi kita harus terpisah, dan tanpa pikir panjang kita langsung booking (bodo amat yang penting dapat tiket murah), kapan lagi kita dapat tiket Yogyakarta-Bandung seharga Rp.28.000!

Hari yang ditunggu pun tiba, meeting point adalah di kos gue yang terletak di Seturan Yogyakarta. Kereta kita berangkat dari stasiun Tugu Yogyakarta pukul 22.30 WIB, kita berangkat dari kos jam 9 jalan kaki menuju halte Trans Jogja yang ada di depan Amplaz (Ambarrukmo Plaza), perjalanan kita lumayan melelahkan. Hahaha. Akhirnya kita pun tiba di Halte Trans Jogja dan ternyata kita mendapatkan kesialan yang tak terduga, kita salah memprediksi kalau halte ternyata tutup jam 21.30, kita pun hanya bisa naik bus sampai depan XXI doang (damn it!). Kita tak mau mengalami kesialan yang kedua, dan tanpa pikir panjang kita langsung memsan taksi untuk menuju stasiun. Sampainya di Stasiun Tugu, kita bertemu rekan 1 tim kita yang berangkat dari Klaten. Kedatangan kereta masih cukup lama, kita memutuskan untuk jalan jalan dahulu ke Malioboro dan membeli jajanan untuk cemilan di kereta. Waktu menunjukkan pukul 23.00, kita langsung menuju stasiun untuk menunggu kereta datang. Pada akhirnya kereta yang ditunggu pun datang, sama kayak menunggu pacar yang lama tak kunjung datang ternyata. Hahaha. Catatan di kereta tak ada yang menarik, karena kita semua tidur hingga kita tiba di stasiun Kiaracondong, Bandung.



Yap, akhirnya sampai juga kita di Kota Kembang Bandung atau yang punya julukan Paris Van Java. Kita menunggu jemputan Danis, teman lama dari Jogja tetapi saat ini sedang melanjutkan kuliah di Bandung. Pada saat menunggu jemputan teman tanpa disadari kita (gue udah duluan dijemput temen untuk mengambil kendaraan buat mereka bertiga) bertemu rombongan Kang Emil (dedengkot Bandung euy!), hal yang tak terduga oleh mereka bertiga, dan gue melewatkanya begitu saja. Damn! Setelah menjemput mereka bertiga kita menuju kos Danis, dan numpang tidur (gratisan lagi, euy!). That reason why our team named are Pejalan Kere!


First destination, kita ke Gedung Sate (but where’s the satai, bro? LOL! Kidding), berbicara tentang Gedung Sate sedikit gue kasih deskripsi. Gedung sate atau dengan nama lamanya Gouvernements Bedrijven (GB), terletak di Jalan Diponegoro No.22, Bandung. Bangunan ini mempunyai ciri khas berupa ornamen tusuk sate pada menara sentralnya, telah lama menjadi penanda atau markah tanah Kota Bandung yang tidak saja dikenal masyarakat di Jawa Barat, namun juga seluruh Indonesia bahkan model bangunan itu dijadikan pertanda bagi beberapa bangunan dan tanda-tanda kota di Jawa Barat. Misalnya bentuk gedung bagian depan Stasiun Kereta Api Tasikmalaya. Mulai dibangun tahun 1920, gedung berwarna putih ini masih berdiri kokoh nan anggun dan kini berfungsi sebagai gedung pusat pemerintahan Jawa Barat. Gedung Sate sejak tahun 1980 dikenal dengan sebutan Kantor Gubernur karena sebagai pusat kegiatan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang sebelumnya Pemerintahaan Provinsi Jawa Barat menempati Gedung Kerta Mukti di Jalan Braga Bandung. Yap, itulah informasi sedikit dari gue tentang Gedung Sate. Setelah menginjakkan kaki di Gedung Sate, kita menyebrang jalan menuju Gasibu. Gasibu baru selesai direnovasi, disana terdapat foto dan ulasan sejarah tokoh penting negara kita dari Bung Karno, Bung Hatta dan masih banyak lagi. Gasibu, juga terdapat jogging track dengan warna biru warna khas tim sepak bola kebanggaan warga Bandung (Persib). Dan Bandung tidak hanya menawarkan keindahan kota, melainkan juga awewenya banyakk pisan euyy, geulis-geulis ajib! Disana pun kita cuma mengambil gambar dan video, kalian bisa cek di Youtube Pejalan Kere. Malam pun semakin larut kita memutuskan untuk pulang untuk beristirahat dan melanjutkan jalan-jalan kere di kemudian hari.



Second day or last day in Bandung. Hal buruk terjadi, kita bangun kesiangan sekitar jam 11! Tak hanya itu hujan pun turun, dan kita hanya duduk termenung di kamar kos hingga sore. Akhirnya kita keluar setelah maghrib, kesialan bertambah ketika pada saat kelaparan pergi ke warung makan, dan tidak disangka tuhan memberikan rejeki pada penjual dengan harga nasi goreng yang tak masuk diakal (nasi goreng + es teh manis = 30k! Shit!). Nama warung di samarkan, biar kalian para backpacker merasakan juga penderitaan kita. Sedikit tips dari kita, apabila makan di tempat yang belum pernah kalian kunjungi pastikan daftar menu beserta harga dapat terlihat dengan jelas. Lupakan kejadian itu, mari kita lanjutkan ke perjalanan ke Jl. Asia Afrika. Ini merupakan tempat wajib yang dikunjungi. Disana kita dapat melihat bangunan bangunan tua bergaya eropa, dan menakjubkanya bangunan tersebut masih berfungsi hingga saat ini. Diantaranya ialah Museum konfrensi Asia Afrika yang menyatu dengan gedung Gedung Merdeka. Pada masanya gedung ini dikenal dengan Gedung Societeit Concordia, berfungsi sebagai tempat tempat berkumpulnya masyarakat kota bandung untuk kalangan kelas atas (Bangsawan di serial animasi Onepiece! LOL!). Puas mengelilingi Jl. Asia Afrika, kita menuju Masjid Agung Bandung yang juga berada di Jl. Asia Afrika.



Masjid Agung Bandung adalah masjid terbesar yang berada di Kota Bandung. Status masjid ini adalah sebagai masjid provinsi bagi Jawa Barat. Masjid ini pertama dibangun tahun 1810, dan sejak didirikannya, Masjid Agung telah mengalami delapan kali perombakan pada abad ke-19, kemudian lima kali pada abad 20 sampai akhirnya direnovasi lagi pada tahun 2001 sampai peresmian Masjid Raya Bandung 4 Juni 2003 yang diresmikan oleh Gubernur Jabar saat itu, H.R. Nuriana. Masjid baru ini, yang bercorak Arab, menggantikan Masjid Agung yang lama, yang bercorak khas Sunda. Puas kita melihat rumah Allah, kita menuju ke Braga. Bila Yogyakarta memiliki jalan Malioboro, maka kota bandung memiliki jalan Braga yang berada dekat dengan Jl. Asia Afrika Bandung. Kawasan ini dikenal sebagai tempat wisata yang menarik di sekitar Kota Bandung, banyak obyek wisata yang dapat dijadikan tempat tongkrongan enak dan mengasyikkan di kawasan ini. Setelah puas nongkrong tampan disana kita berencana untuk pulang tetapi kita mendengar nyanyian salah satu Band asal bandung “Pas Band“ tanpa basa basi kita langsung merapat di antara kerumunan fans Pas Band. Ohh iya, disana kita tidak lupa membagikan sticker Pejalan Kere.



Perjalanan pun berakhir, kita memutuskan untuk pulang karena memang sudah larut malam dan paginya jam 05.00 kita harus sudah kembali ke Stasiun Kiaracondong untuk pulang ke Yogyakarta. Sebenarnya masih banyak destinasi alam yang ada dibangun yang lebih keren, tetapi terhubung keterbatasan waktu yang ada kami hanya bisa memberi sedikit ulasan.

Perjalanan pulang tidak ada yang spesial si di perjalanan pulang tetapi ada kejadian lucu waktu di kereta, but maapkeun yang bersangkutan tidak mau untuk diceritakan. Hahaha. Sekian dulu cerita dari gue yak, semoga bisa anda gunakan sebagai referensi ketika anda menentukan lokasi liburan di Bandung. Nantikan cerita perjalan kami yang lain hanya di pejalan kere. Shaappyooohh, Suwun!

Written by Pasukan http://pejalankere.com/

Youtube kita

Diubah oleh nugiene 25-10-2016 17:52
0
2.2K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan