MELOTOT pada ulama itu nggak boleh. Tapi kalau melotot pada lelaki yang menghamili istri, harus! Itulah yang dilakukan Prapto, 40, ketika dilapori bahwa istrinya, Rini, 30, hamil oleh Gathul, 36, lelaki tetangga. Maka saat Gathul memohon untuk menikahi Rini, jawab Prapto sambil melotot, “Tidak!”

Punya bini cantik memang ngeri-ngeri syedap. Syedapnya ketika suami bergairah terus karena melihat istrinya yang cantik bak “widodari temurun” itu. Ngerinya, manakala bini yang cantik itu ditaksir tetangganya dan dianya mau! Ini kan sama saja melecehkan harga diri seorang suami. Jika tak bisa mengendalikan emosi, banyak pertumpahan darah gara-gara memperebutkan wanita.

Prapto warga Purwosari, Kabupaten Pasuruan, kini betul-betul dalam kondisi pusing. Sebab istri satu-satunya, mau diminta Gathul tetangganya, untuk dijadikan istri.

Memangnya kucing atau kambing, istri orang main minta saja. Yang paling menyakitkan, menikah dengan Rini sejak 10 tahun lalu, tak punya momongan. Giliran Rini ketemu dengan Gathul tetangga sendiri, beberapa bulan kenal langsung hamil. Ini kan pelecehan.

Titik pangkal persoalan sebetulnya kecantikan Rini itu sendiri. Prapto dulu sangat mendambakan wanita itu jadi bininya, karena kecantikannya tersebut. Tapi ternyata, punya bini cantik bukanlah kebahagiaan. Menikah sudah satu dekade, hanya keringatan doang hasilnya tiap malam. Anak tak pernah lahir dari rahim Rini.

Mengapa 10 tahun menikah tak ada momongan? Apalah Rini yang mandul, ataukah Prapto tak bisa mengacu prinsip amnesty pajak: singkap, tembus dan lega?

Agaknya yang terakhir itulah biang keroknya. Sebab semenjak di tetangga dekat rumahnya ada penghuni baru lelaki bernama Gathul, kehidupan Rini menjadi bergairah kembali.

Presis pohon layu disiram air, segar kembali.
Ternyata, diam-diam Gathul ini memang suka menyiramkan air kebahagiaan bagi Rini. Di kala suami kerja di kantor, Rini mengacu sistem jemput bola ke rumah Gathul. Di rumah Gathul tersebut, dia memperoleh kepuasan yang selama ini tak pernah diperolehnya bersama Prapto. Bagi Rini sekarang, apa artinya benggol (uang) tanpa pasokan bonggol?

Sekian kali kena “bonggol” Gathul, Rini pun hamil. Sebagai lelaki jantan yang memang jantan sekali, tanpa malu dan takut, Gathul mendatangi Prapto untuk merelakan istrinya dinikahi olehnya. “Iya Mas, saya sudah hamil satu bulan nih….,” kata Rini menguatkan permohonan PIL-nya.

Tentu saja Prapto jadi melotot matanya. Bagaimana nggak kaget, istri yang dicintai tahu-tahu hamil dengan lelaki tetangga. Ini kan pelecehan. Untungnya Prapto ini masih mampu mengendalikan emosi. Dia hanya mengatakan “tidak” sambil membanting pintu dan masuk kamar. Diplomasi Gathul – Rini gagal, dan keduanya terpaksa pergi tanpa hasil.

Tapi Rini memang nekat. Dengan diantar Gathul keduanya menuju ke Pengadilan Agama Pasuruan untuk menggugat cerai Prapto. Tentu saja majelis hakim kaget, bagaimana mungki mau cerai kok sponsornya PIL pemohon? Petugas PA pun mengecek ke lapangan. Warga Desa Tejowangi tentu saja marah pada Gathul. Lelaki celamitan itu langsung ditangkap dan diserahkan ke Balai Desa untuk dilanjutkan ke Polres Pasuruan.

Biar dikasih pelajaran, bini orang kok main lamar. (JPNN/Gunarso TS)

Pesan moral :
Kalau punya istri cantik itu harus dijaga baik2

Mari jadikan hidup kita lebih "BERARTI"
Karena Hidup hanya SEKALI kawan

Nb : OM bukan panastak atau panasbung atau panas2 yg lain.
OM hanyalah PENS Siluman Kepiting




Sumber :
OM TAMPAN