Jakarta - Eks Ketua Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Nusron Wahid, mempersilakan jika ada orang yang tidak suka dengan Ahok. Dia mengatakan, jika tidak suka Ahok memimpin, tidak usah memilihnya lagi di Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang.
Pernyataan tersebut disampaikan Nusron lewat akun Twitter pribadinya @NusronWahid1 seperti dilihat detikcom, Minggu (23/10/2016) pagi.
Cuitan Nusron ini masih terkait dengan persoalan Surat Al Maidah ayat 51 yang sempat membuat Ahok dihujani kecaman dari berbagai pihak. Dia mengkritisi soal tafsir surat tersebut.
"Allah lah yang paling tahu makna dan kandungan yang paling benar dari suatu ayat Alquran. Adapun tafsir itu hanya kira-kira. Bukan mutlak. Makanya enggak usah bingung dan ribut kalau ada yang memaknai beda. Agama itu keyakinan. Ikut ulama sepuh atau MUI. Monggo kerso," tulis Nusron.
"Pendapat ulama itu tidak tunggal. Pendapat MUI belum tentu sama dengan ulama sepuh, termasuk dalam Surat Al Maidah. MUI beda dengan guru-guru saya," sambungnya.
Nusron mengatakan, Indonesia adalah negara yang damai. Dia tidak ingin ada orang yang menempatkan Ahok sebagai musuh. Semua rakyat Indonesia adalah saudara berdasarkan Pancasila.
"Ahok itu juga lahir di tanah yang sama, makan dan minum di tanah dan sumber yang sama: Indonesia negeri damai berdasar Pancasila. Karena damai berarti saudara kita. Karena Pancasila dia punya hak yang sama dengan kita. Kenapa kita ingin perang di negeri damai?," tulis Nusron mempertanyakan.
"Bagi yang enggak suka dengan Ahok silakan enggak usah dipilih. Tapi jangan paksakan tafsir dengan kebenaran tunggal," ucapnya.
Rangkaian kicauan Nusron di Twitter ini mendapatkan tanggapan beragam dari sejumlah pihak.
Sambal Terasi
bahkan untuk Ayat tersebut dari tahun 90an sampai sekarang masih tetap TEMAN SETIA .
ohhh TEMAN SETIA RIWAYAT MU KINI harus menjadi PEMIMPIN
UPDATE :
Quote:
Original Posted By InRealLife►
Ini selengkapnya:
http://chirpstory.com/li/333651
Quote:
Original Posted By Nusron Wahid ►
Nusron Wahid @NusronWahid1 23/10/2016 02:25:16 WIB
1.Ketemu terjemahan al-Qur'an dlm bhs Indonesia berbeda kok bingung. Dr 16 kitab tafsir yg saya miliki, makna awliya memang beda-beda.
Nusron Wahid @NusronWahid1 23/10/2016 02:27:27 WIB
2. Tdk ada yg memaknai mutlak dg pemimpin. Antara satu kyai dg kyai lainnya waktu ngaji juga beda2. Namanya juga tafsir. Sifatnya dzonny
Nusron Wahid @NusronWahid1 23/10/2016 02:31:24 WIB
3. Yg qoth'i (pasti) itu wahyunya. Bukan tafsir, pemahanan apalagi terjemahannya. Makanya belajar al-Qur'an harus paham ilmu alat
Nusron Wahid @NusronWahid1 23/10/2016 02:33:37 WIB
4. Alatnya nahwu, shorof, balaghoh, badi', bayan, ma'ani dan ilmu2 alat lainnya. Mrk yg punya ilmu alat saja gak berani ngaku paling benar
Nusron Wahid @NusronWahid1 23/10/2016 02:37:21 WIB
5. Para ahli tafsir dan kyai sepuh selalu menutup setiap tulisan dan pengajiannya dg kalimat: Wallahu A'lamu bimuraadihi atau bishowaabihi
Nusron Wahid @NusronWahid1 23/10/2016 02:40:04 WIB
6. Allah lah yg paling tahu makna dan kandungan yg paling benar dari suatu ayat al-Qur'an. Adapun tafsir itu hanya kira2. Bukan mutlak.
Nusron Wahid @NusronWahid1 23/10/2016 02:44:16 WIB
7.Makanya nggak usah bingung dan ribut kl ada yg memaknai beda. Agama itu keyakinan. Ikut ulama sepuh atau MUI. Monggo kerso.
Nusron Wahid @NusronWahid1 23/10/2016 02:46:11 WIB
8.Pendapat ulama itu tidak tunggal. Pendapat MUI belum tentu sama dg ulama sepuh, termasuk dlm surat Al Ma'idah. MUI beda dg guru2 saya.
Nusron Wahid @NusronWahid1 23/10/2016 02:49:50 WIB
9.Salah satu guru saya waktu ngaji tafsir al Ibriz--dlm bhs Jawa--awliya dimaknai "bolone", bukan "pemimpin". Bolo itu lawan katanya musuh.
Nusron Wahid @NusronWahid1 23/10/2016 02:52:58 WIB
10. Pengertian bolo dan musuh berarti turunnya ayat ini dlm suasana perang. Sbb dlm situasi damai, tdk ada bolo dan musuh. Semua saudara
Nusron Wahid @NusronWahid1 23/10/2016 02:55:55 WIB
11. Di Indonesia skrg kita dlm situasi apa? Perang atau damai? Bukankah ulama2 kita sdh memilih darussalam (negara perdamaian & keselamatan
Nusron Wahid @NusronWahid1 23/10/2016 02:57:44 WIB
11...bukan darul Islam (negara agama) dan bukan darul harbi (negara perang). Lantas kenapa kita buat kodifikasi ayat seakan2 perang?
Nusron Wahid @NusronWahid1 23/10/2016 03:02:23 WIB
12. Indonesia itu negara damai. Kenapa kita berimajinasi seakan2 dlm kondisi perang dg menempatkan Ahok "musuh" dan anti Ahok "bolo"?
Nusron Wahid @NusronWahid1 23/10/2016 03:15:08 WIB
13. Ahok itu juga lahir di tanah yg sama, makan dan minum di tanah dan sumber yg sama: INDONESIA negeri damai berdasar PANCASILA
Nusron Wahid @NusronWahid1 23/10/2016 03:17:25 WIB
14. Karena damai berarti saudara kita. Karena Pancasila dua punya hak yg sama dg kita. Kenapa kita ingin perang di negeri damai?
Nusron Wahid @NusronWahid1 23/10/2016 03:19:56 WIB
15. Bagi yg gak suka dg Ahok silakan gak usah dipilih. Tp jgn paksakan tafsir dg kebenaran tunggal. Apalagi lembaga tunggal: MUI
Nusron Wahid @NusronWahid1 23/10/2016 03:21:44 WIB
16. Mayoritas umat Islam terganggu dg pembenaran tafsir tunggal yg tdk qoth'i. Wallahu A'lamu bimuraadihi....