f41lure
TS
f41lure
Agus Harimurti: Kumuh dan miskin adalah kekuatan
Merdeka.com - Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kunjungi warga di Jalan Rawa Bebek, RT 01 RW 12 Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (21/10). Warga setempat meminta Agus untuk memaklumi kondisi di lingkungan mereka yang terlihat kumuh dan miskin alias kumis.

Namun, dalam sambutannya di kawasan tersebut, Agus mengatakan bahwa tidak ada istilah kumis bagi dirinya. "Tadi ada istilah kumis, tapi bagi saya kumis adalah kekuatan," ucap Agus di depan khalayak warga.

Menurutnya, kawasan padat penduduk tersebut harusnya diperbaiki. Sebab, para warga yang berada di kawasan tersebut harus memiliki tempat pendidikan dan kesehatan yang baik.

Selain itu, Agus juga mengatakan bahwa seorang pemimpin harus mendengar aspirasi dan keluhan warga seperti mereka.

"Membangun itu penting, tapi paling penting manusianya," terangnya.

Agus mengaku terharu dengan sambutan sederhana warga sekitar. Tidak lupa dirinya meminta doa restu pada kesempatan tersebut. Ia berharap agar dapat menjadi alternatif pemimpin bagi rakyat DKI Jakarta.

Sebelumnya, salah satu tokoh warga setempat bernama Holil meminta kepada Agus apabila terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, untuk tidak melakukan penggusuran di kawasan tersebut.

Walaupun menurutnya, kawasan tersebut terlihat kumuh dan miskin.

"Kami mohon maaf pertama dari sisi tempat, yang punya kumis, (atau) kumuh dan miskin," tutur Holil dalam sambutannya.

Dia mengatakan bahwa warga sekitar di lingkungannya berniat untuk mendukung pasangan calon Agus-Silvi. Sekali lagi, Holil menekankan pada sambutannya untuk pemindahan atau penertiban warga di kawasan tersebut.

"Walaupun kumuh dan miskin, kami betah di Jakarta," tandas Holil.

https://www.merdeka.com/jakarta/agus-harimurti-kumuh-dan-miskin-adalah-kekuatan.html
emoticon-Ultah
yg mau terus-terusan ber-kumis (kumuh-miskin) silahkan pilih kak agus

bisakah menata?
kampung kumuh tidak bisa ditata menjadi kampung deret atau apalah namanya apabila dibangun di lahan negara, bantaran kali,jalur hijau (sesuai larangan bpk dan perda tata ruang ruang terbuka hijau)
kampung kumuh hanya bisa ditata apabila warganya memiliki sertifikat hak milih tanah dan meminta dibangun kampung deret
emoticon-Cape d...
bosen dgn istilah manusiawi, dialog santun (identik dgn uang kerohiman), blablabla..

apa ini ga manusiawi emoticon-Bingung (S)
-subsidi hunian layak 3 bln gratis, selanjutnya cuma kena iuran kebersihan keamanan perawatan 150 ribu-300ribu/bln tergantung fasilitas ada tidaknya lift
-kesehatan kjs, dokter bidan klinik
-pendidikan kjp, beasiswa
-subsidi sembako
-interaksi sosial rptra
-bus transj gratis ke kerjaan/sekolah
-modal usaha umkm lewat bank dki

enak mana drpd gubuk kandang ayam kerja mulung sampah..
gak mampu bayar sewa? tetep dipelihara kok makan gratis 3x sehari tapi di panti sosial dki

negara butuh dikembalikan tanahnya untuk kepentingan lebih besar ngatasi banjir.
merelokasi ribuan warga bantaran kali dan akan menguntungkan jutaan warga kota lainnya

bukti

Ciliwung Tak Lagi Sumber Petaka



Jakarta - Normalisasi Sungai Ciliwung memberikan dampak positif. Air limpahan dari hulu bendungan Katulampa di Bogor tak lagi menyebabkan banjir di daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung.

Kini, sungai terbesar di Jakarta ini secara berangsur-angsur tak lagi menjadi ancaman bagi warga kota. Sejumlah titik langganan banjir, seperti kawasan Bidaracina dan Kampung Pulo, di Jakarta Timur tak lagi terancam luapan Ciliwung karena normalisasi.

Normalisasi sungai membuat daya tampung air Ciliwung menjadi hampir tiga kali lipat dari sebelumnya. Wilayah yang berangsur terbebas banjir meliputi Bukit Duri, Kebon Manggis, Kampung Melayu, Kampung Pulo, Kebon Baru, Bidaracina, Cikoko, Cawang, Pengadegan, Rawajati, Cililitan, Tanjung Barat, Balekambang, Pejaten Timur, Jagakarsa, dan Pasar Minggu.

Pada Maret dan November tahun ini ketinggian air di bendungan Katulampa yang menunjukkan posisi siaga banjir tak menyebabkan banjir di Jakarta. Salah satu contoh pada Senin (10/10), tinggi permukaan air di Bendung Katulampa, lebih dari 120 cm atau berada dalam Siaga III. Biasanya, dengan kondisi seperti itu, ketinggian air di Pintu Air Manggarai juga berada dalam kondisi Siaga III atau bahkan Siaga II dan I. Beberapa wilayah Jakarta pun terendam banjir. Namun, faktanya, ketinggian di Manggarai pada Senin malam masih jauh dari kondisi Siaga III. Kawasan yang biasa terkena banjir kiriman pun aman.

Sejak lama, Ciliwung sebagai penyebab banjir Jakarta seolah tak tersentuh. Ini terjadi karena Pemprov DKI Jakarta tak mampu menertibkan kawasan ilegal di bantaran kali Ciliwung. Pada masa Gubernur Jokowi dan berlanjut ke Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, penertiban gencar dilakukan hingga saat ini normalisasi Ciliwung sudah mencapai 60%.

Meski target penyelesaian normalisasi tahun ini bakal tak tercapai, proyek bakal terus dilanjutkan hingga 2019. Selesainya normalisasi Ciliwung berarti merelokasi ribuan warga bantaran dan akan menguntungkan jutaan warga kota lainnya.

Menurut Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Teguh Hendarwan, perubahan drastis dari kawasan banjir menjadi bebas banjir terjadi di Kampung Pulo. “Perubahan paling riil di Kampung Pulo, Jakarta Timur, padahal baru dikerjakan sebagian. Begitu kami lakukan pembenahan, sekarang masyarakat sudah tidak kebanjiran,” ujar Teguh, baru-baru ini.

Sejumlah warga Kampung Pulo menyatakan, bila ada genangan karena hujan lebat maka genangan tersebut akan hilang setelah sejam padahal sebelumnya butuh tiga hari untuk kering. Informasi di lapangan menyebutkan, saat ini harga tanah di kawasan Kampung Pulo sudah mencapai Rp 20 juta per meter persegi dari yang sebelumnya Rp 3 juta.

Menurut Teguh, normalisasi Ciliwung terkendala pembebasan lahan. Di kawasan Bidaracina, Jakarta Timur, belum bisa dilakukan pengerjaannya karena masih terhalang gugatan warga. Beberapa lahan yang masih dalam proses pembebasan lahan antara lain di Gang Arus Kramatjati, kawasan Rindam Jaya, dan Pasar Rebo. “Kami memang sudah melakukan pembebasan lahan yang sudah masuk dalam trase Dinas Penataan Kota,” katanya.

http://www.beritasatu.com/megapolitan/393435-ciliwung-tak-lagi-sumber-petaka.html
Diubah oleh f41lure 21-10-2016 08:40
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
62.4K
452
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan