Pengetahuan mengenai gejala kanker rahim dan penyebabnya sudah seharusnya diketahui oleh setiap wanita. Hal ini dikarenakan kanker rahim merupakan salah satu jenis kanker yang sangat mematikan dan sudah banyak merenggut nyawa para wanita. Kanker rahim sendiri menduduki peringkat keenam dunia dalam daftar kanker yang paling sering diidap oleh wanita dan diperkirakan sudah menyerang sekitar 320.000 wanita pada tahun 2012. WHO dan depkes mencatat, setiap tahunnya ada ribuan wanita meninggal akibat penyakit ini.



Gejala kanker rahim yang paling umum terjadi pada wanita adalah adanya pendarahan di vagina. Diperkirakan sekitar 9 dari 10 penderita kanker rahim mengalami indikasi ini. Pendarahan ini terjadi di luar siklus menstruasi bulanan dan pendarahan yang terjadi pada masa menopause. Meskipun tidak semua pendarahan abnormal disebabkan oleh kanker rahim, tetapi Anda sebaiknya mewaspadai dan segera memeriksakan diri ke dokter atau rumah sakit apabila terjadi pendarahan di vagina.

Mewaspadai gejala kanker rahim sejak awal dapat memberikan penanganan yang lebih cepat dan kemungkinan penderita untuk sembuh semakin tinggi dibandingkan dengan mereka yang terlambat mengetahui indikasi tersebut. Gejala kanker rahim lainnya yang perlu diwaspadai adalah adanya rasa sakit yang timbul atau muncul di sekitar panggul saat penderita melakukan hubungan seksual. Secara fisik, gejala kanker rahim ditandai dengan adanya benjolan di perut bagian bawah dan turunnya berat badan secara drastis tanpa sebab yang jelas.

Beberapa faktor penyebab munculnya gejala kanker rahim adalah adanya hormon yang tidak seimbang seperti masa menopause yang terawat, melakukan terapi penggantian hormon, dan penggunaan tamoksifen dalam jangka waktu yang panjang. Faktor utama yang meningkatkan risiko terjadinya kanker rahim adalah adanya ketidakseimbangan hormon estrogen dalam tubuh. Kadar hormon estrogen yang tinggi dalam tubuh seseorang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita penyakit ini.

Sebagai langkah pencegahan terhadap timbulnya gejala kanker rahimadalah dengan menjalani pola hidup sehat dan meninggalkan kebiasaan yang kurang baik. Salah satu contoh meninggalkan kebiasaan buruk adalah dengan menghentikan kebiasaan merokok. Kandungan zat aditif yang ada dalam rokok dapat memicu munculnya penyakit kanker, salah satunya kanker rahim. Zat nikotin dalam rokok juga turut menyumbang pertumbuhan sel kanker di rahim dan juga leher rahim.

Pencegahan lainnya yang dapat dilakukan untuk mencegah adanya gejala kanker serviks adalah dengan selalu menjaga kebersihan, terutama kebersihan organ vital atau organ kewanitaan. Perhatikan cara Anda membersihkan organ kewanitaan, serta pastikan air dan lingkungan kamar mandi turut terjaga kebersihannya. Dengan selalu menerapkan pola hidup sehat, menjaga kebersihan, dan makan makanan yang bergizi dan bernutrisi, diharapkan mampu mencegah timbulnya berbagai penyakit dari mulai yang kecil hingga yang berbahaya.

Sumber