Locke coleAvatar border
TS
Locke cole
Kuliah di arab bukannya bayar uang kuliah malah dibayar... gokill
Kuliah Sambil Digaji: Menuntut Ilmu di Arab Saudi, Bersama Prabasworo

Prabasworo atau yang akrab disapa Prabas merupakan salah satu mahasiswa asal Indonesia di Arab Saudi. Saat ini, ia menempuh studi S1 di King Saud University (KSU) di Riyadh. Keberhasilannya sampai di Arab Saudi berkat beasiswa yang ia dapatkan. Menurutnya, kuliah di Arab Saudi sangatlah luar biasa, selain bisa menunaikan ibadah haji bagi umat muslim, ternyata seluruh mahasiswa di sana juga digaji! Menarik bukan? Jika kamu penasaran, berikut ulasannya.



Kuliah sambil digaji di Arab Saudi

Mahasiswa yang berhasil kuliah di Arab Saudi kebanyakan didapat melalui beasiswa. Pemerintah setempat memberikan fasilitas penuh kepada penduduk setempat maupun warga negara asing yang menjadi mahasiswa di negara tersebut. Menurut Prabas, yang unik di Arab Saudi ini adalah setiap mahasiswa digaji. Di sana juga para mahasiswa diberikan fasilitas berupa asrama yang sangat nyaman.

Kebijakan pemberian gaji atau tunjangan bagi mahasiswa merupakan kebijaksanaan dari Raja langsung. Kata rabas, jika dirupiahkan untuk gaji yang diterima mahasiswa S1 adalah sekitar Rp 3.000.000 per bulan, sedangkan untuk S2 bisa mencapai sekitar Rp 4.000.000 per bulan. Enak ya?

Jumlah itu menurut Prabas sangatlah aman untuk ukuran mahasiswa. Memang biaya hidup di sana cukup tinggi, seperti yang ada di Amerika. Tapi, mengingat semua kebutuhan pokok sudah dijamin oleh pihak universitas, mkaa uang tunjangan tersebut bisa ditabung untuk keperluan lain. Seperti yang kita ketahui, Arab Saudi adalah salah satu negara penghasil minyak terbesar. Jadi, untuk kebutuhan minyak atau bahan bakar sangatlah terjangkau. Bayangkan saja untuk mengisi penuh tangki sebuah mobil hanya dipungut 16 Real atau sekitar Rp 40.000 saja!


Tentang kehidupan masyarakat di Arab Saudi, dan hukum Islam yang berlaku

Masyarakat asli Arab Saudi memiliki berbagai macam karakter dan latar belakang. Ada yang sudah sangat modern, dan ada juga yang masih terbelakang. Orang-orang modern di Arab Saudi, sangat pandai menggunakan bahasa Inggris, dan pengetahuan yang mereka miliki lebih maju daripada kita. Hal ini karena mereka adalah orang-orang yang sering jalan-jalan ke sana, ataupun memiliki keluarga di sana.Tapi, ada juga orang-orang yang masih tinggal di daerah gunung-gunung yang berada di kawasan padang pasir. Mungkin, jika di negara kita bisa diistilahkan sebagai orang desa. Selain itu, disana juga masih terdapat orang-orang yang ekstrim dalam hal agama, tetapi hanya sebagian kecil saja.

Di Arab Saudi jarang sekali ada orang miskin. Kita semua tahu sumber daya alam di sana melimpah ruah. Dari sektor pertambangan, sumber minyak Arab Saudi menduduki nomor satu di dunia. Kemudian sumber gas ada di nomor dua sedunia, selain itu, Arab juga memilik tambang emas. Dari semua kekayaan yang dimiliki negara tersebut, penduduk arab hanya berjumlah sekitar 25 juta jiwa. Bisa dibayangkan, bagaimana sejahteranya mereka.

Secara konstitusional hukum yang berlaku di Arab Saudi memang adalah hukum Islam. Jadi, kita masih menemukan bahwa praktek-praktek perlakuan gender sangatlah kontras. Laki-laki diberi kewenangan yang banyak, dan kaum perempuan dibatasi. Begitu juga praktek hukuman yang digunakan dalam islam, seperti dipotong tangan bagi para pencuri itu sudah biasa. Lalu, ada pula hukum pancung pagi para pelaku pembunuhan. Misalnya saja keluarga korban tidak memaafkan perbuatan pelaku, maka pelakuknya pasti dieksekusi. Untuk kehidupan beragama sendiri, menurut Prabas tidak jauh beda seperti di Indonesia. Hanya saja, mereka mewajibkan toko-toko untuk tutup ketika waktu salat lima waktu tiba.




Kehidupan perkuliahan di King Saud University

Dalam perkuliahan di kampus, bahasa yang digunakan adalah Arab dan Inggris. Menurut penuturan Prabas, KSU mirip dengan Universitas Indonesia (UI) di Jakarta. Kampus ini tidak memiliki korelasi dengan predikat agama saja, tapi juga merupakan sebuah kampus umum.

KSU adalah salah satu universitas terbesar di dunia setelah Stanford university di Amerika Serikat. Untuk luasnya, menurut Prabas KSU seperti layaknya kota kampus. Fasilitas-fasilitas di dalamnya sudah sangat maju dan memadai bagi para mahasiswanya untuk melakukan apapun, seperti halnya untuk riset. Harapan pemerintah di sana bukan orang-orang agama saja yang belajar di Arab Saudi, tapi juga mereka yang ingin mempelajari pengetahuan umum.


Tips berkuliah di Arab Saudi

Berikut ini Prabas membagi tips untuk kamu yang tertarik kuliah di Arab Saudi:

- Rencanakan semuanya dengan baik. Berawal dari perencanaan yang matang insya Allah hasilnya baik.

- Tetap optimis, karena untuk program studi S1 persyaratannya sangat mudah. Sedangkan S2 hanya universitas yang ditunjuk pemerintah saja yang bisa melanjutkan kuliah di Arab Saudi, seperti UI, UGM, ITB, UNPAD dll.

- Jangan berharap terlalu banyak. Karena, dari beberapa ribu pengajuan yang diterima mungkin hanya 4 atau 5 orang yang akan berhasil. Tapi, untuk di Madinah jika kamu tertarik belajar agama, mereka memiliki kuota yang lebih banyak, sekitar ratusan karena memang universitas di kota tersebut dikhususkan untuk mempelajari agama.

- Untuk KSU bahasa Arab tidak diutamakan, orang yang tidak punya dasar bahasa Arab sama sekali masih bisa belajar di sini, asalkan ia menguasai bahasa Inggris. Jadi tingkatkan kemampuan bahasa Inggrismu.


Kesan-kesan selama berkuliah di Arab Saudi

Alasan utama Prabas memutuskan melanjutkan studi ke Arab Saudi adalah idealismenya sebagai seorang muslim untuk beribadah haji dan umroh. Orang-orang yang menuntut ilmu di Arab Saudi secara tidak langsung juga bisa menunaikan haji dan umroh. Dari segi agama juga aman menurut Prabas, jadi insya Allah semua yang kita makan di sana itu halal. Kemudian, ia juga mengaku penasaran dengan kultur yang ada di Arab. Lalu, dari kesejahteraan negaranya, fasilitas penunjang yang disediakan negara untuk mahasiswa juga dirasa sangat memadai, ditambah lagi gaji dari negara dan lain-lain.

Setiap tahun kita bisa pulang pergi ke tanah air dengan gratis. Hal itu merupakan salah satu fasilitas yang diberikan oleh kampus. Alat transportasi yang digunakan adalah pesawat, bahkan pemberhentiannya sampai distrik terdekat dengan tempat kita tinggal. Misalnya kamu tinggal di Yogyakarta, maka akan turun di bandara Yogyakarta. Pendidikan di Arab Saudi juga tidak kalah dengan di negara lain. Mereka telah mampu mendatangkan pengajar-pengajar terbaik dari berbagai belahan dunia seperti Amerika, Inggris Kanada dan lain-lain.

Demikian ulasan mengenai sedikit cerita dan pengalaman dari Prabas. Untuk kamu yang tertarik berkuliah di Arab Saudi, jangan ragu untuk mendaftarkan diri dalam program beasiswa. Persyaratan beasiswa ke Arab Saudi sekarang sudah cukup mudah, dimana pendaftarannya sudah bisa menggunakan sistem online untuk program S1, S2, dan S3, sehingga tidak menyulitkan. Semoga sukses!

Spoiler for Cek Negara Lain:
Diubah oleh Locke cole 14-10-2016 08:52
0
7K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan