Singkat cerita, tanggal 3 Oktober 2016 mengirim barang dari Jakarta ke Jakarta dengan layanan Reguler dari JNE. Didapat nomer Resi : CGKTL03846290716.

Permasalahan mulai bermunculan dari JNE :

1. Tanggal 4 Okt 2016 barang saya nyasar, kebawa ke Lebak Bulus (seharusnya ke Kemayoran)
2. Tanggal 5 Okt 2016 jam 03:45 kembali di antar,
3. Tanggal 5 Okt 2016 jam 09:22 dinyatakan missing (red. Hilang),
4. Tanggal 6 Okt 2016 jam 12:08 kembali di antar (alhamdulillah saya kira barang ketemu dan diantar kembali),
5. Dihari yg sama tanggal 6 Okt 2016 jam 13:07 kembali missing ( wah kacau beneran hilang barang saya dan adminnya cuma PHP gonta ganti status kiriman),
6. Merasa dipermainkan, pada tanggal 6 Okt jam 15:44 saya hubungi JNE call center dengan Cs bernama Satrio, dan memang barang dinyatakan missing, masih dicari keberadaannya, dan akan coba dikirim kembali (ketemu aja enggak mau dikirim kembali),
7. Tanggal 7 Okt 2016 kembali di antar,
8. Tanggal 7 Okt 2016 jam 13:06 kembali missing ( wah ini dikadalin sama JNE dengan cara ngulur status kiriman dan di update se enaknya nih ),
9. Masih berpikir positip dan berharap ada itikad dari JNE menghubungi saya, nyatanya NOL BESAR.
10. Tanggal 8 Okt 2016 kembali di antar, ( maksud kamu apa JNE? Ketemu barang gue? ),
11. Merasa JNE mencoba mengantar barang saya, Tanggal 8 Okt 2016 jam 8:30 saya hubungi kembali CS nya atas nama Icha.

Percakapan kurang lebih menanyakan perihal :

a. Dimana barang saya ? Masih proses pencarian
b. Siapa nama kurir yg bawa barang saya ? Tidak ter-record di sistem siapa nama kurirnya.
c. Saya mau ambil sendiri barang itu, dimana? Barang masih proses pencarian dan akan diantar.
d. Cari aja dulu sampe ketemu baru diantar, jangan antar baru di cari.

Inilah kisah kronologis sebuah perusahaan besar bernama JNE yang berhasil mempermainkan, menghilangkan, dan membuat saya berdosa karena harus naik darah menghadapi kejadian ini.

Rama
081298954333