1. Ada beberapa alternatif kendaraan buat kesini, paling enak ya pake kendaraan pribadi, entah motor atau mobil, tinggal menuju Jalan Raya Sukabumi, sebelum Pasar Cicurug ada pertigaan ke Cimelati nah belok kanan dari pertigaan itu, signboard-nya cukup jelas kok. Tinggal lurus aja, kalo ketemu pertigaan dan perempatan pilih yang lurus, nanti mentoknya di gerbang pendakian. Kalo ragu ya tinggal tanya aja, masyarakat sekitar dah paham kok

Kalo mau pake angkutan umum, tinggal pilih Bis ke Sukabumi dan turun di pertigaan Cimelati, atau semua Bis yang lewat Ciawi, dari Ciawi naik Bis L300 turunnya juga di pertigaan Cimelati. Atau kalo mau pake Commuter Line dari Stasiun Bogor naik angkot ke Sukasari, dari Sukasari naik angkot ke Cicurug turun di pertigaan Cimelati.

Nah dari pertigaan Cimelati pakai ojek dah, tawar menawar harga pas tancap gas. Jangan lupa minta nomor hp si ojek buat jemput balik ke posko pendakian.

2. Posko pendakian ini hanya berbentuk pos satpam, tempo hari ane bayar 50ribu buat ber-6 sudah sama parkir.



3. Trek awal berupa jalanan aspal, kiri kanan kayak semacam lahan pertanian dan pembibitan punya Kehutanan.



4. Setelah itu akan menjumpai (seperti) Villa. Ga jauh dari Villa, pintu rimba sudah terlihat.





5. Dari pintu rimba trek selanjutnya berupa tanah, kiri kanan pohon damar. Dari sini ampe Pos 1 akan banyak ditemui cabangan. Harus jeli memilih jalur dan selalu pilih jalur yang ke kiri. Jika ketemu turunan berarti nyasar kak kak kak kak. Karena di Jalur Cimelati ini ga ada turunan sama sekali, beda dari Cidahu yang banyak bonusnya.



6. Pos 1, ga begitu luas sebenarnya dan sepertinya jarang juga yang ngecamp disini. Setelah Pos 1 ini sudah tidak ada cabangan lagi.





7. Pos 2, menjelang pos 2 akan dijumpai Pos Bayangan, jaraknya ga begitu jauh dari Pos 2. Lokasinya hanya cukup buat 1 tenda 4 P. Menjelang Pos 2 akan ditemui sedikit turunan, kalo kata teman2 Ane "ini satu2 turunan yang akan kita temui". Pos 2 cukup luas, lokasinya juga rata. Beberapa pohon bisa buat hammock-an. Sayangnya saat turun, Pos 2 ini lumpurnya cukup dalam setelah diguyur hujan, jika mau ngecamp disini sebaiknya bikin parit buat jalur air.





8. Pos 3, dari Pos 2 ke Pos 3 cuman 15 menit saja kalo santai. Disini terlihat beberapa ekor Siamang sedang bercengkrama. Di Pos 3 juga terdapat kran air, sepertinya Pos 3 ini jadi tempat favorit pendaki kalo ngecamp. Saat itu ada rombongan open trip yang ngecamp disini.