Yaman Angkatan Laut untuk menargetkan menyusup kapal



Yaman Angkatan Laut telah memperingatkan Arab Saudi dan sekutu regional terhadap mengerahkan kapal militer ke wilayah perairan Yaman di Laut Merah strategis dan Teluk Aden, mengatakan akan memukul setiap kapal mengganggu tersebut.

Angkatan Laut, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan hari Senin, mengumumkan bahwa pasukan Yaman akan menanggapi setiap tindakan pelanggaran ke perairan negara Arab atau entri yang belum mendapatkan otorisasi dari pejabat yang bersangkutan.

Pernyataan itu menambahkan bahwa koalisi militer Saudi yang dipimpin telah melakukan kejahatan yang paling keji terhadap orang-orang Yaman selama satu setengah tahun terakhir, mulai dari pembantaian anak-anak, perempuan dan warga lanjut usia untuk pemboman pasar, rumah dan kritis infrastruktur selain pembunuhan nelayan dan orang-orang biasa di pantai dan pulau-pulau dari Yaman.

Angkatan Laut mengingatkan bahwa pasukan Yaman, didukung oleh para pejuang dari Komite Populer sekutu, meluncurkan rudal pada catamaran Swift Emirat HSV-2 lepas pantai Laut Merah kota pelabuhan Mokha pada hari Jumat, tenggelam itu.

Pada tanggal 10 Oktober 2015, pasukan tentara Yaman menghancurkan sebuah kapal perang Saudi dalam serangan rudal di pantai barat daya Yaman, dalam Bab-el-Mandeb Selat, yang menghubungkan Laut Merah ke Teluk Aden.

Perkembangan itu terjadi hanya tiga hari setelah pasukan Yaman berhasil menghancurkan kapal lain Saudi di daerah, dengan laporan yang mengatakan bahwa kapal yang tenggelam telah berulang kali menembakkan roket ke wilayah pemukiman di Ta'izz Province.
Mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh

Sementara itu, mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh telah dijelaskan Arab Saudi sebagai "musuh kuno," yang menyatakan bahwa para penguasa Al Saud harus diadili untuk perang yang sedang berlangsung terhadap Yaman.

Orang-orang Yaman harus membalas dendam pada orang-orang yang kejam menyerang negara mereka dan membunuh pria, wanita, dan anak-anak dengan darah dingin, Saleh menulis dalam sebuah posting dipublikasikan di halaman Facebook-nya.

Mantan presiden Yaman juga memperingatkan terhadap upaya untuk melemahkan partai politik Kongres Rakyat Agung - partainya - menyerukan kewaspadaan dan upaya untuk menggagalkan tawaran tersebut.

Yaman telah berada di bawah serangan militer Saudi sejak akhir Maret 2015. Perang itu diluncurkan dalam upaya untuk mengembalikan Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi, yang telah mengundurkan diri sebagai presiden tapi sekarang berusaha untuk merebut kekuasaan dengan kekerasan.

PBB menyebutkan korban tewas dari agresi militer di sekitar 10.000.

pejuang Houthi Ansarullah, sekutu faksi tentara Yaman, dan pasukan yang setia kepada Saleh memiliki bersatu dan berjuang kembali penjajah Saudi.




http://www.presstv.ir/Detail/2016/10...a-Gulf-of-Aden