Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku stress menyelesaikan program pengampunan pajak dari Presiden Joko Widodo. Selama program tersebut berjalan, Sri Mulyani terus memikirkan bagaimana mendapatakn dana tebusan sesuai target selama sembilan bulan.



"Presiden sudah berkali-kali kesini (kantor pajak). Ini buat kita stres. Tapi stres yang baik," ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani pun mengapresiasi Presiden Jokowi yang tidak hanya memberikan instruksi, tetapi juga memantau langsung pelaksanaan program pengampunan pajak. Menurut Sri Mulyani, kehadiran Presiden Jokowi ke kantor pajak memberikan semangat dan keyakinan bahwa program ini bisa berjalan sesuai target.

"Terima kasih. Ini menjadi bagian kami untuk memperbaiki diri," ungkap Sri Mulyani.

Mantan Managing Director World Bank itu pun optimis pada periode program pengampunan pajak, dana tebusan akan terus bertambah semakin banyak. Karena Sri Mulyani melihat masih banyak pelaku UMKM dengan dana tebusan 0,5 persen belum semuanya melaporkan hartanya.

"UMKM tahap kedua dan ketiga bisa ikut. Karena tahap pertama ini mereka nggak berbondong bondong. Kita kasih sosialisasi juga supaya mereka bisa melakukan pembukuan dan lain-lain," jelas Sri Mulyani.

Sebelumnya diberitakan tribunnews.com, pada pukul 20.00 WIB total deklarasi dan repatriasi pada posisi Rp 3.540 Triliun. Sedangkan dana tebusannya mencapai 97,1 Triliun.

Periode pertama program pengampunan pajak dengan dana tebusan 2 persen berakhir pada 30 September 2016. Selanjutnya dana tebusan naik menjadi 3 persen pada tiga bulan berikutnya.

http://u.msn.com/id-id/ekonomi/ekono...3&ocid=U220DHP