Tulisan I love xxx (nama daerah tujuan wisata) di baju oleh-oleh ketika berwisata sudah sangat biasa. Hampir di semua tempat wistata yang menjual baju kaos pasti ditemukan kata-kata itu, tak terkecuali di Lombok. Bahkan ada sebuah judul lagu regae yang berjudul Lombok I Love You. Mungkin hal tersebut merupakan bentuk sebuah kampanye untuk mencintai Indonesia terkhusus kekayaan dan keindahan alamnya yang memikat.

Pernah tidak kita bertanya ketika melihat tulisan tersebut, kenapa saya harus mencintai Indonesia, kenapa saya harus mencintai daerah ini, atau objek wisata ini? Mungkin masing-masing orang punya jawabannya sendiri. Saya juga mempunyai alasan tersendiri. Apalagi untuk Lombok. Ada kesan tersendiri untuk daerah kelahiranku ini.

Saya bersyukur Lombok mengizinkan saya pertama kali memijakkan kaki di tanahnya. Tepatnya di desa Darek, di Lombok Selatan. Masa kecil dengan semua keseruannya saya habiskan di sana. Alhamdulillah lingkungan di sana memberikan banyak bekal untuk hidup sampai saat ini. Masa kecil sebelum memasuki bangku sekolah dasar sudah dipastikan anak-anak di sana belajar di TPQ, belajar iqro’ huruf hija’iyah sampai bisa menghafalkan beberapa surat di Juz ‘Amma. Memasuki sekolah dasar dipastikan sudah lancar mengaji dan menamatkan bacaan AlQur’an. Anak-anak di desa kami dan mungkin di seluruh Lombok sudah dibekali ilmu membaca Al-Qur’an. Manfaatnya ketika sudah besar dan banyak masalah yang membuat galau, kami ingat ada solusi yang diajarkan kepada kami sewaktu kecil yaitu membaca Al-Qur’an untuk meredam gejolak galau hati

Berinteraksi dengan masyarakat membuat saya mengerti tatacara, sopan santun, norma, dan moral yang mereka pegang. Ada tuan guru yang membimbing masyarakat dengan ajaran Islam. Dari merekalah ajaran Islam secara tidak sadar menyatu menjadi cara hidup dan menjadi budaya. Misalnya saja ketika menyajikan minuman ke tamu, kami yang memegang gelas dengan telapak tangan di atas mulut gelas akan ditegur, “Peganglah dari sampaing”, orang-orang tua kami akan mengajarkan adab-adab seperti itu. Masih banyak lagi hal-hal kecil yang sebenarnya bersumber dari nilai Islam yang diajarkan para Tuan Guru.

Urusan muda-mudi sangaat di atur. Bagaimana cara bertemu dan berinteraksi. Jika pasangan muda mudi saling jatuh cinta, ada batasan-batasan yang harus di pegang. Contohnya saja midang, waktunya di atur sehabis solat magrib sampai isa. Meskipun ada beberapa orang yang melanggarnya. Jika dipegang tentu akan jauh lebih baik. Coba deh perhatikan kearifan-kearifan yang sebenarnya memiliki tujuan untuk untuk menjaga tatanan kehidupan.

Selain masyarakatnya, kenapa saya suka Lombok selanjutnya adalah alamnya. Semua orang pasti setuju bahwa Lombok Mempunyai alam yang indah. Mulai dari Pesisir hingga pegunungan. Keindahan alamnya banyak yang dijadikan objek wisata. Tamu dari daerah lain bahkan luar negri berduyun-duyun untuk ikut menikmati lukisan tuhan di Bumi Lombok. Hamparan pasir putih di sepanjang pantai-pantainya, deretan gili atau pulau-pulau kecil yang eksotik, desa segenter dan desa bayan yang kaya budaya, Gunung Rinjaninya yang gagah memiliki air terjun yang sangat banyak. Hal itu memang sudah diakui, buktinya semakin hari semakin banyak turis yang datang ke Lombok.

Tentu saja, pasti ada kekurangan di balik kelabihan. Kadang terjadi benturan antar masyarakat yang berakhir tawuran, ada maling atau begal yang mengganggu masyarakat atau pengunjung, budaya yang mulai dikikis dengan moderenisasi yang merusak seperti ada musik yang menampilkan adegn-adegan tidak sopan, ada miras yang masih mudah didapatkan, dan berbagai masalah lain. Tetapi bagaimanapun, kita akan terus berbenah dan menjadikan permasalahn di atas sebagai PR yang akan kita selesaikan bersama.