andrianusho
TS
andrianusho
Heligoland, Pulau yang Bertahan dari Salah Satu Ledakan Non Nuklir Terbesar di Dunia
Pada akhir Perang Dunia Ke-dua, Angkatan Darat Inggris masih memiliki kelebihan amunisi dan bahan peledak dalam jumlah yang besar, yang mulai memberi mereka ide-ide untuk memanfaatkannya. Kemudian, disarankanlah kelebihan amunisi tersebut untuk dimanfaatkan untuk eksperimen seismik dengan mendirikan ledakan terkontrol untuk menghasilkan gelombang seismik yang memiliki intensitas sebanding dengan yang dihasilkan oleh gempa bumi kecil. Namun pelaksanaan eksperimen seperti itu tidaklah memungkinkan jika dilakukan di dalam negeri Inggris, karena ledakan pada lahan yang tersedia di sana akan menyebabkan kerusakan pada properti di dekatnya. Akhirnya mereka memutuskan untuk beralih ke Jerman.

Pada saat itu, Inggris baru saja memenangkan perang terbesar dalam sejarah manusia dengan Jerman, dan seperti halnya amunisi, agresi yang dilakukannya pun masih dalam jumlah yang berlebihan. Pada bulan Juli 1946, dump amunisi dekat kota Soltau, di utara Jerman, diledakkan, dan memproduksi gelombang seismik yang teramati hingga jarak 50 km. Tidak puas, Inggris membutuhkan sesuatu yang lebih besar. Jadi mereka mulai mempersiapkan ledakan non-nuklir paling kuat di dunia, yang akhirnya kemudian dikenal sebagai “British Bang”. Target: kepulauan kecil di lepas pantai Jerman bernama Heligoland.

Heligoland adalah kepulauan kecil yang terletak sekitar 46 kilometer di lepas pantai Jerman di Laut Utara. Kepulauan ini terdiri dari dua pulau: pulau utama yang berpenghuni dengan luas 1 km persegi, bernama ‘Hauptinsel’, dan sebuah pulau kecil tak berpenghuni bernama ‘Dune’ di mana landasan pulau berada.
Spoiler for Heligoland yang terdiri dari 2 pulau kecil: Dune (kiri) dan Hauptinsel (kanan):

Karena lokasinya yang strategis, Heligoland memiliki sejarah militer yang panjang. Penduduk aslinya adalah para gembala dan nelayan bangsa Frisia, pulau ini berada di bawah kendali adipati dari Schleswig-Holstein di tahun 1402 dan menjadi milik Denmark di tahun 1714. Pada 1807, selama perang Napoleon, Heligoland direbut oleh armada Inggris dan secara resmi berada di bawah kekuasaan Inggris pada tahun 1814. Namun, pada tahun 1890, pulau itu diserahkan ke Jerman dalam pertukaran dengan Zanzibar dan wilayah Afrika lainnya.
Spoiler for Pandangan udara dari Helgoland, antara tahun 1890 dan 1900:

Spoiler for N.E. Point, Helgoland, antara tahun 1890 dan 1900:

Kemudian, Jerman mengevakuasi penduduk sipil yang tinggal di pulau tersebut dan mengembangkan pulau itu menjadi sebuah pangkalan angkatan laut utama, dengan pelabuhan yang luas dan instalasi galangan kapal, benteng bawah tanah, dan pengisian bahan bakar pesisir. Pertempuran pertama angkatan laut, Pertempuran Heligoland Bight, telah terjadi di dekat pulau ini. Ketika Perang Dunia Pertama berakhir, penduduk pulau kembali dan pulau menjadi sebuah resor wisata populer untuk kelas atas Jerman. Namun selama era Nazi, pulau itu kembali menjadi kubu angkatan laut dan menderita akibat pemboman berkelanjutan oleh sekutu hingga menjelang akhir Perang Dunia II.

Dengan kekalahan Jerman, penduduk pulau dievakuasi, dan Inggris memutuskan untuk menghancurkan benteng yang tersisa, bunker bawah tanah dan pangkalan kapal selam dengan peledakan yang dahsyat, dan sekaligus mencatat ukuran ledakan tersebut dengan sensor seismik demi ilmu pengetahuan.

Pada tanggal 18 April 1947, Angkatan Laut Inggris akhirnya meledakkan 6.700 ton bahan peledakyang menciptakan awan jamur hitam yang menjulang hingga 6.000 kaki ke langit. Orang-orang yang berada dalam radius 60 km dari titik ledakan diperingatkan untuk membuka jendela mereka untuk menghindari implosion. Hebatnya, hembusan ledakan itu tercatat hingga sejauh Sisilia, Italia. The Guinness Book of World Records mencantumkan ledakan Heligoland sebagai ledakan non-nuklir terbesar dalam sejarah pada saat itu.
Spoiler for Ledakan dahsyat yang menciptakan awan hitam yang tebal di langit Heligoland:

Peledakan yang merilis energi yang setara dengan sepertiga dari yang dirilis oleh bom atom Hiroshimaitu mengguncang pulau utama hingga beberapa mil ke dasarnya. Inggris awalnya mengharapkan pulau itu akan benar-benar hancur, namun pulau ini ternyata berhasil bertahan walaupun bentuk fisiknya telah berubah untuk selamanya. Ujung selatan telah menjadi kawah besar, yang hari ini dijadikan tempat wisata.

Angkatan Laut Inggris terus menggunakan pulau sebagai tempat pemboman sampai pulau ini kembali ke Jerman Barat pada tanggal 1 Maret 1952. Kota, pelabuhan, dan resor mandi di Düne dibangun kembali, dan Heligoland sekali lagi menjadi sebuah resor liburan.


Arsitektur tahun 1950-an di Heligoland yang Kini Menjadi Objek Wisata

Selain terkenal sebagai pulau yang bersejarah, sekarang Heligoland (yang disebut “Helgoland” dalam Bahasa Jerman) juga mulai terkenal sebagai destinasi wisata yang tak kalah menariknya dari tempat-tempat wisata lainnya di Jerman.

Setelah Inggris mengembalikan pulau ini ke Jerman pada tahun 1952, penduduk lokal akhirnya dapat kembali lagi. Sayangnya, mereka harus membangun kembali rumah mereka akibat kehancuran total sebelumnya. Namun, bukannya membangun rumah secara acak dan seadanya, para penduduk tersebut malah melakukan pembangunan kota yang terencana dan hati-hati dengan tidak melupakan sisi fungsionalnya, sehingga sekarang Heligoland malah tidak tampak seperti pulau korban ledakan besar.


Penduduk yang telah kembali saat itu memang sedang membutuhkan tempat untuk tinggal. Tapi bukannya melakukan pembangunan secara “seadanya dulu, yang penting ada tempat untuk tinggal,” mereka malah merencanakan pembangunan kota secara hati-hati supaya hasilnya rapi dan fungsional seperti saat ini. – Kathrin_E via virtualtourist.com

Arsitektur dari bangunan-bangunan yang mereka bangun terpengaruh oleh gaya Bauhaus dan Skandinavia. Hebatnya, warna-warni khas di kota di pulau ini semuanya adalah hasil dari perencanaan yang dirancang pada tahun 1950-an tersebut!


Bangunan-bangunan yang juga hasil dari perancangan pada tahun 1950-an – Kathrin_E via virtualtourist.com


Tata kotanya rapi dan enak dipandang, sehingga menarik perhatian wisatawan – Kathrin_E via virtualtourist.com

Pemukiman di Heligoland untuk saat ini, kurang lebih, adalah satu-satunya pemukiman yang benar-benar dipertahankan dalam gaya tahun 1950-an, dan juga sebagai monumen pasca-perang yang dilindungi di Jerman.


Jajaran rumah-rumah para nelayan yang ditata dengan rapi dan berwarna-warni germany.travel


Jajaran rumah-rumah berwarna-warni di pinggir pelabuhan Heligoland dw.com


Siapa yang tak tertarik dengan pemandangan menyegarkan ini? calgaryherald.com

Tidak hanya rumah warna-warni di Hauptinsel saja yang menjadi objek wisata di Heligoland. Pulau yang satunya, Dune, pun dapat menjadi tempat berwisata yang menarik. Di pulau ini, kamu bisa bertemu dengan hewan imut yang satu ini:


Anjing laut yang lucu yang berada di Pulau Dune, Heligoland pkmphoto.cz

Pantainya juga indah..


Pantai pasir putih di pulau Dune, Heligoland helgoline.de


Pantai pasir putih di pulau Dune, Heligoland robertharding.com

Karena agan2 minta ditambahin, nih ane tambahin tempat shopping di Heligoland.
Tempat shopping di sini mungkin tidak seperti yang agan bayangkan. Tempat-tempat shopping di sini tidak sebesar mall, dan kebanyakan menyediakan souvenir untuk turis. Tidak besar memang, tapi, lagi-lagi, rapi dan enak dipandang tempatnya gan. Lihat saja di bawah ini:


Duty Free Shop di Heligoland - Kathrin_E virtualtourist.com

Gambar di atas adalah salah satu Duty Free Shop di Heligoland. Apa itu Duty Free Shop?
Duty merujuk pada pajak atau biaya tambahan yang dikenakan oleh pemerintah setempat. Toko yang menjual barang impor kepada pembeli yang meninggalkan negara tersebut tidak dikenakan pajak atau tambahan lain. Nah, inilah yang disebut Duty Free. Artinya, kamu bisa membeli barang tanpa harus membayar pajaknya. (pegipegi.com)

Pemandangan toko-toko lainnya di Heligoland:


Toko-toko di Heligoland ditata dengan rapi oleh para pemiliknya, sehingga menarik perhatian wisatawan - Kathrin_E virtualtourist.com


Toko-toko di Heligoland ditata dengan rapi oleh para pemiliknya, sehingga menarik perhatian wisatawan - Kathrin_E virtualtourist.com

Sementara itu, kawah bekas ledakan pun menjadi objek wisata saat ini. Lihat fotonya di sini: http://virtualglobetrotting.com/map/.../view/google/.
Untuk mengunjungi Dune dari Hauptinsel (atau sebaliknya) harus menggunakan transportasi khusus yang memakan waktu selama 30 menit. Namun kabarnya akan dilakukan reklamasi di kepulauan ini untuk menyatukan kedua pulau tersebut, sehingga dapat mempermudah wisatawan untuk mengunjungi pulau yang satu ke pulau yang lainnya.

Baca juga: Bekas Tangan-tangan Manusia di Danau Kaolin Belitung
Sumber: http://adventuretravel.co.id/heligoland-jerman/


Diubah oleh andrianusho 28-09-2016 03:20
0
36.8K
164
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan