BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Rupiah menguat, tinggalkan level 13000

Pekerja menyusun uang rupiah di cash center Bank Mandiri, Jakarta, Selasa (27/9).
Rupiah berhasil meninggalkan level 13.000 pada penutupan Selasa (27/9/2016). Rupiah berhasil bertengger di level 12.955, setelah dibuka di level 13.030 per dolar Amerika Serikat, atau naik 0,56 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.027 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.076 per dolar AS.

Penguatan rupiah bukan hanya terjadi pada hari kemarin saja. Dalam sepekan kemarin, rupiah berhasil meningkat 74 poin dibandingkan minggu sebelumnya.

Salah satu alasan yang membuat rupiah menguat adalah faktor eksternal. Penguatan rupiah yang diikuti beberapa mata uang negara-negara di Asia disinyalir sebagai dampak dari dua kandidat calon presiden AS, Hillary Clinton dan Donald Trump, pada Senin malam waktu AS.

Analis mata uang Westpac, Sean Callow, dalam Reuters menyebut, pelaku pasar agaknya lebih condong kepada Hillary dan melihat istri Bill Clinton itu memiliki jalan yang lebih mulus untuk menduduki posisi presiden AS dibanding dengan Trump.

Selain debat capres AS, rilis data perekonomian yang menunjukkan penjualan ritel dan perumahan di AS yang mengalami penurunan juga memberi kontribusi kepada penguatan sejumlah mata uang di negara Asia.

Namun, apa yang terjadi hingga rupiah tinggalkan level 13.000 juga dinilai sebagai hasil dari situasi regional yang membaik.

Ekonom PT Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, menjelaskan sentimen positif domestik terbukti masih cukup mampu meredam sentiment penguatan dolar AS di pasar Asia, salah satunya adalah program amnesti pajak.

"Dari domestik, menjelang akhir periode I tax amnesty, laju peningkatan uang tebusan terlihat masih cukup drastis. Pelonggaran proses administrasi yang diluncurkan Kementerian Keuangan bisa menambah dorongan pencapaian uang tebusan hingga akhir tahun," jelasnya dalam Liputan6.com.

Hingga pekan keempat September 2016, dana yang ditampung dari program pengampunan pajak sudah menembus Rp1.000 triliun.

"Ada anggapan dari investor bahwa program tax amnesty Indonesia berhasil. Di negara-negara yang pernah menyelenggarakan tax amnesty, belum ada yang pernah menembus 1 persen dari PDB. Indonesia bisa menembus," ucap Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk, David Sumual, dalam rilisnya.

Melihat antusiasme wajib pajak dalam mengikuti program amnesti pajak, David memandang dana akan banyak mengalir ke Indonesia hingga akhir 2016. Pada akhirnya, rupiah pun berpotensi terus menguat.

Tak berbeda dari para analis, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menilai penguatan rupiah karena disumbangkan oleh kesuksesan program pengampunan ini. Namun, hal ini tidak bisa diukur secara harian, melainkan hingga periode program ini berakhir pada Maret 2017.

"Untuk berbagai macam indikator seperti kurs, tidak berdasar harian. Adanya arus masuk dan menjelang deadline pasti akan mempengaruhi," ujarnya dalam Detikcom.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...an-level-13000

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Jangan bangga mempunyai anak terlalu penurut

- Kiat menikmati liburan ramah anggaran di Sydney

- Upaya KPAI mempersoalkan Awkarin dan Anya Geraldine

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
12.8K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan