metrotvnews.comAvatar border
TS
MOD
metrotvnews.com
Warga Jakarta tidak Ingin Pemimpin Coba-Coba


Metrotvnews.com, Jakarta: Tiga bakal pasangan calon gubernur/wakil gubernur telah resmi mendaftarkan diri untuk berkompetisi dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada Februari 2017. Mereka ialah Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.


Beragam respons disampaikan warga Ibu Kota terhadap ketiga pasangan yang akan memperebutkan simpati masyarakat tersebut.


Rista Diana, mahasiswi salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta, menuturkan dirinya realistis dalam memilih calon pemimpin ibu kota negara. Perempuan 21 tahun itu cenderung memilih figur pasangan yang sudah tampak hasil karyanya.


"Saya nggak mau keliru. Saya pilih pasangan yang sudah membuktikan semua rencananya, bukan pasangan baru yang coba-coba menawarkan gagasan. Bagi saya, Pak Ahok berhasil membuat Jakarta nggak dilanda banjir besar lagi, puluhan taman dibenahi, trotoar dibuat nyaman bagi pejalan kaki, bantaran sungai ditata rapi, dan warga yang digusur ditempatin di rumah susun. Pak Ahok itu tinggal dikalemin aja, jangan kebanyakan teriak," kata perempuan yang tinggal di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, itu.


Senada dengan Tri Nugroho. Warga Matraman, Jakarta Timur, itu angkat topi dengan sikap keras Ahok terhadap PNS di lingkungan Pemprov DKI yang dinilai wanprestasi.


"Berapa PNS dimutasi karena malas dan dipecat karena korupsi? Kini, PNS tidak semaunya melayani warga. Imbalannya gaji PNS dinaikin. Warga bisa berobat gratis dan semua anak sekolah tidak dipungut bayaran. Warga Jakarta pintar kok. Mereka pilih (pemimpin) yang sudah jelas kerjanya," ujar pegawai berusia 28 tahun itu.


Septriadi, guru di Kemayoran, Jakarta Pusat, mengakui kota sekelas Jakarta tidak bisa dipimpin figur pasangan yang mendadak.


"Jangan sampai program yang berjalan bagus lalu vakum. Kasihan warga Jakarta kalau dapat pemimpin yang malah tidak bekerja apa-apa," kata Septriadi.


Hanya, di mata pengendara ojek daring Joko Ismoyo, Ahok belum berhasil mengurai kemacetan lalu lintas yang cenderung parah.


"Bus dan kereta ditambah lalu ada kebijakan ganjil-genap. Tetapi berapa persen pemilik mobil mau naik kendaraan umum? Proyek MRT dan LRT selesai pun belum menjamin Jakarta bebas macet," ungkap Joko yang mendambakan sosok Agus Harimurti kelak memimpin Jakarta karena dinilai mampu bertindak taktis.


Ekonomi rakyat


Kemantapan warga Jakarta memilih pasangan Ahok-Djarot, menurut pengamat politik CSIS J Kristiadi, didasari pertimbangan kapasitas, bukan primordial.


"Lihat pelayanan di kelurahan, ada peningkatan kinerja. Bus Trans-Jakarta menjadi pilihan transportasi warga. Kebersihan jalan dan taman terjaga. Banjir masih terjadi, tetapi cepat surut. Ahok itu tegas, prorakyat, dan komit memberantas korupsi. Saya belum berani membayangkan jika Jakarta tidak dipimpin Ahok," kata Kristiadi.


Ketua Tim Pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Syarif, berkeyakinan pasangan yang diusung Partai Gerindra dan PKS tersebut memiliki program berbeda dalam pengendalian harga pangan serta penciptaan lapangan kerja.


"Dengan cara tersebut Pemprov DKI bisa menggerakkan roda perekonomian rakyat," kata Syarif.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...mpin-coba-coba

---

Kumpulan Berita Terkait PILGUB DKI 2017 :

- Warga Jakarta tidak Ingin Pemimpin Coba-Coba

- Kompetisi dalam Harmoni

- Kompetisi dalam Harmoni

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
8.3K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan