WACANA kenaikan harga rokok dengan tujuan membentuk kesadaran masyarakat sadar akan bahaya rokok. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) juga berencana mengkaji materi tentang bahaya merokok, agar segera tercantum dalam kurikulum pendidikan mulai dari pendidikan tingkat dasar hingga menengah.

Rencana Mendikbud itupun ditanggapi oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Saiful Rahman yang menilai pentingnya memasukkan materi bahaya rokok di sekolah. Mengingat perkembangan pergaulan peserta didik juga semakin luas dan sebagian lagi cenderung terlalu bebas.

“Materi tersebut sebaiknya tidak masuk dalam kurikulum, maksudnya dengan kata lain tidak ada mata pelajaran khusus tentang bahaya rokok,” kata Saiful.

Lanjut Saiful mengatakan, materi tersebut akan diberikan hanya dalam bentuk pendorong kurikulum yang sudah ada atau ko-kurikulum.

Saiful juga menambahkan, materi bahaya rokok memang berbeda dengan materi bahaya narkoba yang sudah dijadikan kurikulum di sekolah. Namun, pihaknya menghimbau agar materi bahaya merokok dapat memberikan pemahaman tersendiri bagi siswa dan guru nantinya.

Seperti yang dijelaskan oleh Saiful, saat ini jumlah mata pelajaran di sekolah sudah banyak. Hal ini berarti penambahan mapel-mapel baru seperti materi bahaya merokok belum mungkin untuk dilakukan. Apalagi Mendikbud saat ini sangat menekankan sistem pembelajaran yang efisien dan efektif untuk siswa.


Sumur : gowest.id/2016/08/29/materi-bahaya-rokok-akan-masuk-di-kurikulum-sekolah/



ANE SETUJU,..... BIAR PENYEBARANNYA NGAK MARAK KE ANAK SEKOLAH.....