kresna.duta
TS
kresna.duta
PNS Marah Butet/Owi Terima Bonus Rp 10 Miliar dan Bebas Terbang Gratis Seumur Hidup


Penyambutan pahlawan olimpiade Indonesia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir di tanah air begitu meriah. Owi/Butet (panggilan Tontowi/Liliyana) diarak keliling di Jakarta sebelum diterima Presiden Jokowi di Istana Negara.

Selain itu, Owi/Butet juga mendapat bonus Rp 10 miliar dari pemerintah. Owi/Butet juga menerima bonus tiket terbang gratis seumur hidup dari maskapai penerbangan AirAsia.

Pemberian bonus Rp 10 miliar kepada Owi/Butet mendapat cibiran dari para pegawai negeri sipil (PNS). Pasalnya, di saat bersamaan pemerintah Jokowi justru mengorbankan ratusan ribu PNS dengan membekukan pencairan Dana Alokasi Umum (DAU). Kebijakan tersebut bakal berimbas pada gaji mereka.

Dengan terbitnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 125/PMK.07/2016 terkait penundaan pencairan DAU untuk 169 pemerintah daerah, maka ratusan ribu PNS terancam tidak terima gaji selama 4 bulan ke depan, mulai September hingga Desember 2016.

Kebijakan tersebut membuat para PNS resah. Mereka khawatir tidak bisa menerima gaji akibat penundaan pencairan DAU. Terlebih, sejumlah kepala daerah sudah terang-terangan mengaku kelimpungan untuk mencari dana talangan agar bisa membayar gaji PNS.

“Jika itu benar (tak gajian), ini baru pertama kalinya terjadi. Kok Owi/Butet terima bonus miliaran, tapi PNS dikorbankan. Nyesal saya pilih Jokowi,” ujar seorang PNS di Kota Bogor yang enggan disebutkan namanya, Kamis (25/8/2016).
Beberapa kepala daerah mengaku pusing memikirkan mencari solusi alternatif jika pemerintah pusat tak menyalurkan dana DAU. Pasalnya, DAU sudah diplot untuk menggaji PNS setiap bulan.

“Kalau DAU seratus persen kita pakai untuk gaji. Itu pun biasanya kurang. Saya tak bisa membayangkan kalau ditunda, masak gajinya kita kurang,” ungkap Walikota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma, Rabu (24/8).

Hal senada dikatakan Wakil Wali Kota Bogor, Usmar Hariman. Politisi Partai Demokrat ini menjelaskan, penundaan atau pembekuan DAU sangat tidak logis, karena anggaran dari pemerintah pusat itu sebagian besar untuk PNS.

“Logikanya DAU itu enggak akan ditahan apalagi dipotong, karena peruntukan DAU itu kan sebesar-besarnya untuk kepentingan PNS. Nah, PNS kan yang menentukan keseluruhan urusan pusat,” ungkap Usmar, seperti diberitakan Radar Bogor, Kamis (25/8/2016).

Seperti diberitakan sebelumnya, pembekuan dana DAU sebesar Rp19,4 triliun yang merupakan jatah dari 169 pemerintah daerah dilakukan dalam rangka penyesuaian porsi belanja negara pada paruh kedua tahun ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, ada tiga hal yang menjadi pertimbangan Kemenkeu dalam menunda penyaluran DAU, yakni perkiraan kapasitas fiskal, kebutuhan belanja dan perkiraan posisi saldo kas di daerah pada akhir tahun.

Adapun daerah-daerah yang DAU-nya ditunda penyalurannya adalah yang proyeksi saldo kas akhir tahunnya masuk kategori sangat tinggi, cukup tinggi, dan sedang.

sumur

=====================

Wah dasar tantowi dan butet, harusnya gak usah dpt medali emas emoticon-Marah

Yang gw heran kenapa gak protes sejak zaman kak lio..? emoticon-Bingung
Diubah oleh kresna.duta 26-08-2016 03:21
0
24.8K
345
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan