An Afghan National Army company nonS E N S O Rmissioned officer, prepares one of the three companies of soldiers in a parade review during a deployment ceremony held in Kabul, Nov. 22, 2009.
Quote:
NEW YORK– Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah menyetujui usulan penjualan senjata dengan harga USD60 juta atau setara Rp794 miliar kepada Afghanistan. Kesepakatan ini mencakup berbagai jenis senjata dan peralatan perang. Keputusan ini diumumkan langsung oleh badan kerja sama Keamanan Pertahanan AS.
Penjualan senjata yang diusulkan mencakup 4.891 senapan M16A4 kaliber 5.56 milimeter, 485 senapan M240B 7.62 milimeter dan 800 senjata mesin M2.50. Selain itu, AS juga menyetujui pembelian senjata mesin otomatis M249, senapan sniper M1110 7.62 milimeter dan peluncur granat MK-19 kaliber 40 milimeter.
Di samping beberapa senjata di atas, penjualan juga mencakup senjata mesin kaliber 40 milimeter MK-93, senjata mesin tripod M3, barel cadangan, peralatan pelatihan, dokumentasi teknis, peralatan latihan prajurit, bantuan logistik dan teknis serta hal lainnya yang berkaitan dengan peralatan militer. Demikian sebagaimana dilansir UPI, Selasa (23/8/2016).
Menurut keterangan otoritas berwenang, penjualan senjata ini bertujuan untuk mendukung kebijakan AS dan ikut membantu pasukan Afghanistan melawan pemberontak Taliban. Penjualan senjata besar-besaran sengaja dilakukan karena AS menganggap Afghanistan saat ini sedang berada dalam keadaan mendesak dan membutuhkan peralatan senjata yang canggih.
AS juga meyakini Tentara Nasional Afghanistan sudah terlatih dan siap untuk menggunakan peralatan senjata AS secara baik. Pembelian senjata besar-besaran oleh Afghanistan ini berasal dari dana hibah Pemerintah AS.
lagi beruntung kah pihak militer afghan.....??