Posted on 18 August 2016 by beritagatra

Jakarta, Berita Gatra – Gloria Natapradja Hamel, anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional pemegang paspor Prancis, kepada wartawan mengaku lebih suka berbahasa Sunda ketimbang diminta bicara bahasa Prancis. “Jangan pakai Bahasa Prancis dong, Bahasa Sunda dong. Abdi teh urang Sunda atuh. Abdi teh bahagia nya kumpul jeung sararea.”

Gadis pelajar SMA asal Cinere Kota Depok yang sempat tidak dilantik sebagai Paskibraka karena persoalan kewarganegaraan itu, dengan menggunakan bahasa Sunda campur-campur, di Wisma Negara, Jakarta, Rabu sore (17/8), mengaku merasa keberatan diminta berbicara bahasa Prancis -yang merupakan bahasa ayahnya. Dia memilih bicara bahasa Sunda, karena dia merupakan orang Sunda (daerah asal ibu kandungnya), dan merasa gembira bisa berkumpul bersama.

Gloria, usai bertugas dalam Pasukan Gordon Paskibraka, menjawab pertanyaan wartawan, menyatakan bisa berbahasa Prancis. Gloria dengan fasih berujar; “Oui je parle francais.” (ya, saya berbicara Bahasa Prancis).

Namun gadis cantik kelahiran kelahiran 1 Januari 2000 itu menolak berbicara lebih jauh dalam bahasa Prancis. untuk lebih banyak berbicara dalam Bahasa Prancis, tapi lebih memilih menjawab dalam bahasa ibunya (Sunda).

Menurut Antara, pilihan itu seakan membuktikan kecintaan Gloria pada Indonesia, karena sejak kecil dia tinggal di Indonesia. Sekolahnya mulai dari TK hingga SMA sekarang juga di Indonesia.

Siswi SMA Islam Dian Didaktika Cinere Depok, Jawa Barat, itu akhirnya diizinkan oleh Presiden dan Wakil Presiden untuk bertugas sebagai Paskibraka untuk penurunan bendera di Istana Merdeka, Jakarta, di tengah persoalaan kewarganegaraan yang menerpanya.

Publik, lewat komentar di berbagai media sosial, menilai Gloria memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi dan memiliki komitmen yang tak diragukan, bahwa dirinya cinta tanah air dan bangsa Indonesia meskipun keturunan Prancis.


Editor: Tian Arief

Sumber