The Air Force needs to upgrade its fleet of spy planes. Capable intelligence, surveillance, and reconnaissance (ISR) aircraft have become more important than ever as missile defense systems in countries like China and Russia continue to improve. The planes we have now, like Lockheed's iconic piloted U-2 and Northrup Grumman's unmanned RQ-4 Global Hawk, can no longer operate as close to hostile borders as they used to.

angkatan udara perlu mengupgrade armada pesawat pengintai nya. mampu melakukan misi intel, misi pengawasan, dan pengintaian telah membuat pesawat (pengintai) menjadi semakin penting mengingat terus meningkatnya kemampuan missile defense systems negara-negara seperti China dan Russia. pesawat2 yang kita miliki saat ini seperti pesawat berpilot buatan Lockheed yang sangat ikonik U2 dan Northrup Grumman's unmanned RQ-4 Global Hawk, tidak bisa lagi beroperasi didekat perbatasan musuh seperti yang biasa mereka lakukan.

Lockheed's Skunk Works hopes its new unmanned design, currently called the TR-X project, will prove a capable replacement for both the U-2—which the Air Force plans to retire in 2019—and the Global Hawk. The aerospace contractor is planning to make a high-flying, hard-to-see drone that can carry the contents of the U-2's nose (a variety of high-tech radar and imaging systems). Thus, the TR-X combines the U-2's high-flying abilities—the new aircraft would use the same GE F118 engine as the U-2, allowing it to fly at 70,000 feet—with the unmanned advantages of the Global Hawk.

divisi Skunk works lockheed berharap desain pesawat nirawak terbaru mereka, yang saat ini disebut TR-X project, dapat membuktikan kapabilitas nya untuk menggantikan peran U2 - yang rencana nya akan dipensiunkan angkatan udara pada 2019- dan global hawk. Kontraktor aerospace ini sedang merencanakan untuk membuat sebuah drone yang dapat terbang sangat tinggi dan sulit di lihat yang dapat membawa konten yang dibawa di moncong pesawa U2 (berbagai variasi rada berteknologi tinggi dan sistem pengambilan gambar). sehingga, TR-X yang dikombinasikan dengan kemampuan terbang tinggi yang dimilili oleh U-2 (pesawat jenis baru ini akan menggunakan mesin GE F118 yang sama seperti U2 yang membuat nya mampu terbang setinggi 70.000 kaki (21.336 meter)- dengan keunggulan nirawak yang dimiliki global hawk.

This would fill an immediate need for ISR capabilities that could then be upgraded down the road. Some portion of the TR-X fleet—which Lockheed imagines being about 30 aircraft and costing $3.8 billion—could be upgraded to a fully stealth aircraft with a new angular shape and radar-absorbing skin, according to Aviation Week.

ini akan mengisi kebutuhan mendesak akan sebuah kemampuan ISR yang dapat di upgrade seiring dengan berjalan nya waktu. Beberapa bagian dari armada TR-X - yang diperkirakan oleh lockheed akan berjumlah sekitar 30 pesawat dan memakan biaya USD 3.9 milyar. - dapat di upgrade menjadi sepenuhnya menjadi pesawat stealth dengan bentuk sayap baru dan radar-absorbing skin, berdasarkan keterangan dari aviation week.

However, the TR-X is not the only spy aircraft the Air Force is considering. Northrop has a secretive program to develop the RQ-180, a likely successor to the Global Hawk, and Lockheed is also developing the hypersonic SR-72 as a successor to the classic SR-71 Blackbird that was retired in 1998.

bagaimananpun, TR-X ini bukan lah satu-satu nya pesawat pengintai yang sedang dipertimbangkan oleh angkatan udara. northrop memiliki sebuah program rahasia untuk mengembangkan RQ-180, yang kemungkinan akan menjadi suksesor global hawk, dan lockheed juga sedang mengembangkan hipersonik SR-72 sebagai suksesor SR-71 blackbird klasik yang dipensiunkan pada 1998.

It may be that the U.S. needs both the SR-72 and something like the TR-X for differing roles. With stealth capabilities and an ability to cruise at 70,000 feet for at least 24 hours, the TR-X could become a constant eye in the sky. The SR-72, with a planned operating speed of Mach 6, could then perform high-speed flybys to gather detailed intelligence from a specific area of particular interest.

sangat memungkinkan bahwa US membutuhkan keduanya baik SR-72 dan sesuatu seperti TR-X untuk peran yang berbeda. dengan kemampuan stealth dan kemampuan untuk terbang setinggi 70.000 kaki setidaknya selama 24 jam. TR-X dapat menjadi mata konstan (menetap) di langit. sedangkan SR-72 yang rencana nya akan beroperasi pada kecepatan mach 6, dapat melakukan penerbangan berkecepatan tinggi untuk mengumpulkan detail inteligent dari spesifik area untuk kepentingan tertentu.

We don't know yet which programs the Air Force will fund. It is already bogged down with costs from aircraft like the F-35, the new KC-46 tanker, and the B-21 strategic bomber. Lockheed is optimistic that the TR-X will prove relevant because of growing needs for ISR capabilities, however, and they plan to offer the program as part of an official competition for a military contract in the next year or two. Assuming the Air Force decides to fund the new high-flying drone, Lockheed projects a fleet of 30 TR-Xs could be ready for service in seven years.

kami masih belum mengetahui program mana yang akan didanai oleh angkatan udara. Angkatan udara sudah terhimpit dengan pembayaran pesawat-pesawat seperti F-35, tank jenis baru KC-46, B-21 bomber strategis. Lockheed sangat optimis bahwa TR-X adalah pilihan yang sangat relevan karena meningkatnya kebutuhan akan kempuan ISR. Bagaimanapun, mereka juga berencana untuk menawarkan program tersebut sebagai bagian dari kompetisi resmi untuk kontrak militer pada 1 atau 2 tahun berikutnya. Dengan asumsi bahwa angkatan udara memutuskan untuk mendanai high-flying drone jenis baru ini, Lockheed memproyeksikan bahwa armada dari 30 TR-X akan siap melayani 7 tahun lagi.


SUMUR


udah anggaran militer banyak dipotong, kebutuhan untuk upgrade gear juga terus bertambah...