- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Health
[Lomba] Jangan Khawatir, Penyakit Tuberkulosis (TB) Masih Dapat Disembuhkan
TS
mukikartiwa
[Lomba] Jangan Khawatir, Penyakit Tuberkulosis (TB) Masih Dapat Disembuhkan
Quote:
Selamat siang semua. Semoga kaskuser semua dalam keadaan sehat selalu. Yang sedang sakit semoga segera sembuh. Dan yang sehat-sehat, jagalah kesehatannya. Karena kesehatan itu mahal harganya.
Izinkan saya memperkenalkan diri, saya seorang newbie di Kaskus yang bergabung sejak 13 Oktober 2009. Thread ini saya buat untuk sharing pengalaman saya pribadi yang berhubungan dengan suatu penyakit di dunia kesehatan dan mengikuti Lomba Menulis Thread di sub forum ini.
Izinkan saya memperkenalkan diri, saya seorang newbie di Kaskus yang bergabung sejak 13 Oktober 2009. Thread ini saya buat untuk sharing pengalaman saya pribadi yang berhubungan dengan suatu penyakit di dunia kesehatan dan mengikuti Lomba Menulis Thread di sub forum ini.
Quote:
Kisah ini bermula sekitar minggu kedua bulan Maret 2010 pada saat saya bekerja di sebuah lembaga pendidikan bahasa di kota Bandung. Hampir setiap hari saya pulang kerja malam hari diatas jam 7 malam. Selain itu di tahun tersebut sedang asik-asiknya berkomunitas dengan sebuah komunitas fanbase salah satu band besar di Indonesia, dimana saya sering nongkrong di luar rumah hingga hampir tengah malam walau hanya pada malam minggu biasanya.
Saya memiliki riwayat penyakit asma yang diturunkan dari Mamah (Alm). Saat itu saya mengalami gejala-gejala yang biasanya saya alami ketika penyakit asma kumat, yaitu batuk-batuk dan kadang dibarengi oleh sesak nafas. Namun biasanya dengan mengkonsumi obat batuk hitam dan penggunaan obat hisap, batuk-batuk akan hilang. Tetapi pada saat itu batuk yang saya alami tidak kunjung sembuh selama hampir dua minggu lebih dan bertambah parah karena muncul gejala-gejala lainnya seperti rasa nyeri di dada ketika batuk ; nafsu makan yang berkurang ; berat badan turun cukup signifikan ; dan kadang ada bercak darah di dahak walau hanya segaris.
Akhirnya saya memeriksakan diri ke dokter. Setelah dokter mendengarkan keluhan yang saya alami, dokter memiliki kecurigaan kalau saya mengidap penyakit Tuberkulosis (TB) atau yang lebih dikenal dengan penyakit TBC. TB merupakan penyakit menular yang menyebabkan masalah kesehatan terbesar di dunia selain HIV. Penyebab TB adalah bakteri mycobacterium tuberculosis yang menyebar di udara melalui semburan air liur dari batuk atau bersin orang yang mengidap TB. Pada saat itu dokter merujuk saya untuk melakukan beberapa tes untuk mengetahui persis penyakit yang ada dalam tubuh. Saya melakukan tes rontgen dada, tes darah, dan juga tes dahak dengan hasil dapat diketahui keesokan harinya.
Keesokan harinya saya kembali konsul ke dokter dengan membawa hasil-hasil tes tersebut. Dan ternyata apa yang divoniskan dokter ternyata benar bahwa saya mengidap penyakit TB. Alhamdulillah karena dapat dideteksi dini, maka peluang untuk sembuh lebih besar. Langkah pengobatan yang digunakan adalah pemberian antibiotik yang harus dihabiskan selama kurang lebih 6 bulan tanpa terputus. Karena jika terputus, maka harus diulang kembali dari awal. Ini merupakan tantangan tersendiri buat saya kala itu, karena sejak kecil saya memiliki kesulitan untuk menelan obat jenis pil apalagi dalam ukuran agak besar. Obat antibiotik yang saya konsumsi adalah isoniazid, rifampicin, pyrazinamide dan ethambutol dengan kewajiban kontrol setiap bulan dengan membawa hasil tes rontgen dada terbaru. Pantangan makanan yang tidak boleh dikonsumsi yaitu makanan yang berminyak dan pedas.
Pada konsul bulan pertama setelah mengkonsumsi obat-obat tersebut, terlihat dalam hasil rontgen di sekitar paru-paru dan dada diselimuti flek-flek. Menurut dokter jika saya rutin mengkonsumsi obat tanpa terputus maka flek-flek tersebut akan luluh. Kemudian bulan-bulan berikutnya saya mendapatkan informasi bahwa mengkonsumsi rutin susu sapi murni 3 (tiga) gelas dapat membantu peluluhan flek di paru-paru. Akhirnya saya mencoba melakukan alternatif tersebut untuk membantu proses penyembuhan penyakit TB.
Alhamdulilah konsul bulan berikutnya nampak pada hasil rontgen memang ada peluluhan flek dan dosis beberapa obat pun beberapa mulai dikurangi. Dan tepat enam bulan setelah saya mengkonsumsi obat-obat itu plus rutin minum susu sapi murni, dokter menyatakan bahwa saya positif sudah sembuh karena dilihat dari tes rontgen, darah dan dahak tidak menunjukkan adanya bakteri mycobacterium tuberculosis.
Saya memiliki riwayat penyakit asma yang diturunkan dari Mamah (Alm). Saat itu saya mengalami gejala-gejala yang biasanya saya alami ketika penyakit asma kumat, yaitu batuk-batuk dan kadang dibarengi oleh sesak nafas. Namun biasanya dengan mengkonsumi obat batuk hitam dan penggunaan obat hisap, batuk-batuk akan hilang. Tetapi pada saat itu batuk yang saya alami tidak kunjung sembuh selama hampir dua minggu lebih dan bertambah parah karena muncul gejala-gejala lainnya seperti rasa nyeri di dada ketika batuk ; nafsu makan yang berkurang ; berat badan turun cukup signifikan ; dan kadang ada bercak darah di dahak walau hanya segaris.
Akhirnya saya memeriksakan diri ke dokter. Setelah dokter mendengarkan keluhan yang saya alami, dokter memiliki kecurigaan kalau saya mengidap penyakit Tuberkulosis (TB) atau yang lebih dikenal dengan penyakit TBC. TB merupakan penyakit menular yang menyebabkan masalah kesehatan terbesar di dunia selain HIV. Penyebab TB adalah bakteri mycobacterium tuberculosis yang menyebar di udara melalui semburan air liur dari batuk atau bersin orang yang mengidap TB. Pada saat itu dokter merujuk saya untuk melakukan beberapa tes untuk mengetahui persis penyakit yang ada dalam tubuh. Saya melakukan tes rontgen dada, tes darah, dan juga tes dahak dengan hasil dapat diketahui keesokan harinya.
Keesokan harinya saya kembali konsul ke dokter dengan membawa hasil-hasil tes tersebut. Dan ternyata apa yang divoniskan dokter ternyata benar bahwa saya mengidap penyakit TB. Alhamdulillah karena dapat dideteksi dini, maka peluang untuk sembuh lebih besar. Langkah pengobatan yang digunakan adalah pemberian antibiotik yang harus dihabiskan selama kurang lebih 6 bulan tanpa terputus. Karena jika terputus, maka harus diulang kembali dari awal. Ini merupakan tantangan tersendiri buat saya kala itu, karena sejak kecil saya memiliki kesulitan untuk menelan obat jenis pil apalagi dalam ukuran agak besar. Obat antibiotik yang saya konsumsi adalah isoniazid, rifampicin, pyrazinamide dan ethambutol dengan kewajiban kontrol setiap bulan dengan membawa hasil tes rontgen dada terbaru. Pantangan makanan yang tidak boleh dikonsumsi yaitu makanan yang berminyak dan pedas.
Pada konsul bulan pertama setelah mengkonsumsi obat-obat tersebut, terlihat dalam hasil rontgen di sekitar paru-paru dan dada diselimuti flek-flek. Menurut dokter jika saya rutin mengkonsumsi obat tanpa terputus maka flek-flek tersebut akan luluh. Kemudian bulan-bulan berikutnya saya mendapatkan informasi bahwa mengkonsumsi rutin susu sapi murni 3 (tiga) gelas dapat membantu peluluhan flek di paru-paru. Akhirnya saya mencoba melakukan alternatif tersebut untuk membantu proses penyembuhan penyakit TB.
Alhamdulilah konsul bulan berikutnya nampak pada hasil rontgen memang ada peluluhan flek dan dosis beberapa obat pun beberapa mulai dikurangi. Dan tepat enam bulan setelah saya mengkonsumsi obat-obat itu plus rutin minum susu sapi murni, dokter menyatakan bahwa saya positif sudah sembuh karena dilihat dari tes rontgen, darah dan dahak tidak menunjukkan adanya bakteri mycobacterium tuberculosis.
Quote:
Jadi dari pengalaman pribadi saya mengenai penyakit TB, maka kaskuser jangan khawatir selama kita meminum obat sesuai resep dokter dan dibantu dengan rutin minum susu sapi murni, serta tidak kalah penting untuk menghindari pantangan baik makanan atau minuman yang dianjurkan dokter maka penyakit TB ini dapat disembuhkan.
Namun yang harus kita lalukan adalah dengan menerapkan pola hidup yang sehat. Karena yang namanya sehat itu memang benar sangat mahal. Dan "Mencegah Itu Lebih Baik Daripada Mengobati".
Namun yang harus kita lalukan adalah dengan menerapkan pola hidup yang sehat. Karena yang namanya sehat itu memang benar sangat mahal. Dan "Mencegah Itu Lebih Baik Daripada Mengobati".
Semoga tulisan ini dapat memberikan informasi yang positif buat kaskuser semua. Dan tidak lupa saya ucapkan terimakasih telah membaca tulisan ini dari awal hingga tuntas.
Mohon jika berkenan untuk memberikan komentar, cendol, ataupun share thread ini.
0
1.8K
Kutip
1
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan