Solotigo/Salatiga
Kota sederhana tempat awak merantau ..
Kota persinggahan dr lalu-lalang kendaraan. Terletak strategis di provinsi Jawa Tengah. Kalau kln pernah ke sini pasti segala halnya selalu membekas di otak dan hati kln(Semoga aj benar coy ..).

MONUMEN DI LAP. PANCASILA?

Byk kisah bersejarah di kota ini, tp aku cuma ingin lg bahas yg ini aja. Kl semua dibahas takutny jd terlalu meluas dan tdk msk ke inti).Meski kota kecil tapi hrs tetap kln tandai kalau itu bukan berarti tidak ada pahlawan dari kota Salatiga ini gan sist. Lap. Pancasila/Alun-alun Pansi adalah Pusat Kota Salatiga, di atasnya sering menjadi pijakan bagi orang-orang jjp, jjs dan jg jjm ..

Kebanyakan pengunjung alun-alun cuma lewat mondar-mandir ke sana dan ke mari. Monumen ini ibarat pajangan saja utk menemani hari-hari yg terlewati. Oiya mungkin karena memang ukuran monumen ini yang MINIMALIS juga kali yah ?? ATAU malah karena kita pula yang sering mengabaikan hal-hak kecil yg pdhl mempunyai arti yg sgt besar .. Entahlah

Laksamana Madya TNI (Ant) Yosaphat Soedarso aka JOS SUDARSO (lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 24 November 1925 – meninggal di Laut Aru, 15 Januari 1962 pada umur 36 tahun) adalah seorang pahlawan nasional INDONESIA ..
Yos Sudarso lahir dari keluarga Katholik yakni Sukarno Darmoprawiro (polisi) dan Mariyam. Yos berperawakan kecil, cerdas, pembawaannya tenang, dan santun ..
Ia gugur di atas KRI Macan Tutul dalam peristiwa pertempuran Laut Aru setelah ditembak oleh kapal patroli Hr. Ms. Eversten milik armada Belanda dengan kekuatan tempur maksimal kala itu ..
Beliau gugur bersama KRI Macan Tutul ke dalamnya dingin Laut arafuru untuk mempertahankan wilayah NKRI dari BELANDA ..
Hari terakhir beliau, tanggal 15 Januari 1962 saat ia mengadakan patroli di daerah perbatasan, yakni di Laut Aru dengan membawa 3 kapal jenis MTB, yaitu KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang, dan KRI Harimau. Rupanya Belanda sudah mencium strategi Yos, mereka lantas mengejar kapal-kapal milik Indonesia dengan menggunakan kapal perusak (destroyer) ..
Yos Sudarso mengeluarkan perintah untuk bertempur, walaupun lawan yang dihadapi lebih kuat. KRI Macan Tutul di bawah pimpinan Yos Sudarso berusaha menarik perhatian agar 2 kapal lainnya menjauh. Namun, karena kekuatan kapal Belanda dan Indonesia tidak imbang, KRI Macan Tutul pun tenggelam, sedangkan 2 kapal lainnya (KRI Harimau dan KRI Macan Kumbang), berhasil meloloskan diri. Komodor Yos Sudarso bersama seluruh awak kapal yang ditumpanginya gugur sebagai pahlawan bangsa ..
Menurut pengakuan Sukirman mantan pasukan Yos yang mengisahkan detik-detik akhir gugurnya Yos Sudarso. Sang Komodor menyampaikan pesan melalui radio RPF nya yang pasti diterima oleh kedua kapal yg berhasil lolos serta Pos Pusat angkatan laut. Pesan tersebut adalah “Kobarkan Semangat Pertempuran!”. Seketika itu juga, KRI macan tutul tenggelam dan suasana menjadi sunyi ..