Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

empty.mindAvatar border
TS
empty.mind
Tuntut RM BPK Di Jalinsum Medan-Lubuk Pakam Ditutup


Lubuk Pakam,Sumatera Utara-andalas Ratusan massa dari berbagai Organisasi Kemasyarakat (Ormas) Islam berunjukrasa ke Kantor Bupati Deli Serdang, Jumat (22/7). Mereka menuntut agar Rumah Makan Babi Panggang Karo (BPK) yang menjamur di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Medan-Lubuk Pakam, segera ditutup terutama RM BPK Tesalonika.

Selain itu, mereka juga meminta agar kafe, hotel dan tempat karaoke yang disinyalir sarang prostitsi didesak untuk tutup.

Mengacu pada Perbup Deli Serdang No 68/2016 tentang penataan kawasan perkotaan Kecamatan Lubuk Pakam sebagai ibukota Kabupaten Deli Serdang, telah mengatur, Jalinsum hanya diperbolehkan untuk restoran dan atau rumah makan dengan spesifikasi halal. Atas hal itu, Pemkab Deli Serdang disebut telah melanggar aturan sendiri. Gabungan ormas yang menyebut kelompoknya Gemas Deli Serdang ini minta agar Pemkab melakukan tindakan cepat.

"Keberadaan RM BPK khususnya di Jalinsum sekitar Kantor Bupati Deli Derdang, sangat mengganggu masyarakat muslim sekitar, yang notabene adalah masyarakat yang memiliki karakteristik budaya dan nilai-nilai kearifan lokal."

Demikian pernyataan sikap yang dibacakan mewakili massa, Ketua Muhammadiyah Deli Serdang, Ibnu Hajar di hadapan Asisten I Pemkab Deli Serdang, Syafrullah, Kepala Satpol PP, Suryadi Aritonang dan pejabat lainnya usai orasi di ruang rapat kantor bupati.
Mereka menenggat Pemkab Deli Serdang dalam waktu 3 x 24 jam. Menurut Ibnu Hajar, ada beberapa titik tempat-tempat yang disinyalir sarang penyakit masyarakat. Tak hanya tuntutan, saran pun disebutkan mereka dalam penyataan sikap aksinya.

Massa minta, lampu penerangan ditambah khususnya di wilayah publik, seperti perkantoran Bupati Deli Serdang. Kemudian Lapangan Pasar Buah di belakang yang disinyalir dijadikan tempat berzina kalangan muda-mudi pada malam minggu atau malam-malam lainnya.
Sebelumnya, seruan takbir juga dilontarkan ratusan massa di depan Kantor Bupati Deli Serdang. Bahkan, pagar yang ditutup untuk menghadang massa juga sempat digoyang-goyang. "Ini Tanah Deli," teriak massa. Ustaz Mujahid, yang dipersilahkan memberikan orasi. "Deli Serdang dibentuk dari para Kesultanan yang artinya, para pemimpin Kesultanan itu selalu mengedepankan syariat agama Islam,"katanya.

Dia memohon, agar Pemkab Deli Serdang menutup rumah makan BPK yang menjamur tak jauh dari Kantor Bupati Deli Serdang, Lubuk Pakam.Pertemuan berlangsung sekitar 20 menit. Setelah rapat, Syafrullah yang ditemui tampak sedikit gugup. Dia pun tak bisa memberikan jawaban pasti ketika ditanya tenggat waktu 3x24 jam, opsi dari massa.

"Kita akan sikapi, kita akan bekerja, kami akan bekerja terus, tapi jangan dipaksakan. Tanpa izin itu semua," singkatnya.
Usai dari Kantor Bupati Del Serdang, massa bergerak ke DPRD Deli Serdang untuk menyuarakan aspirasinya dan diterima Wakil Ketua DPRD, Apoan Simanungkalit. "Nanti akan kita jadwalkan gelar RDP bersama Komisi B, C dan D," janji Apoan.
Kemudian rehat sejenak, Salat Ashar berjemaah di Masjid Al-Ikhlas, samping DPRD. Massa kemudian menyambangi Polres Deli Serdang, Jalan Sudirman No 8, tepat pukul 16.40 WIB.

Kasat Lantas Polres Deli Serdang, AKP Mulizaldi tampak hadir langsung menemui massa. Tujuan mereka ke Polres Deliserdang, mempertanyakan harga pembuatan SIM yang mahal karena harus dilengkapi sertifikat. Anggota Sabhara pun dikerahkan mengawal jalannya aksi damai dengan mengarahkan massa masuk ke Mapolres. Kemacetan pun tak terelakkan.Massa dikumpulkan, di halaman apel Mapolres Deli Serdang untuk menyampaikan orasi.

http://harianandalas.com/kanal-sumat...-pakam-ditutup

wajarlah kalo marah, urusan periuk jangan diusik
0
5K
43
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan