Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nefri.ryuAvatar border
TS
nefri.ryu
Part 2 // Cerita Gunung Argopuro
Jumat pagi, kami semua bersiap untuk sarapan dan packing untuk melanjutkan perjalanan. Pagi kami dihibur dengan obrolan santai yang kocak dari guyonan mahasiswa Jogjakarta. Ditengah obrolan, Irfan lalu menanyakan siapa yang keluar tenda malam-malam.

"Jam segitu siapa yang keluar malam-malam ya," tanya Irfan.

"Kalau kami sudah tidur mas," ucap Andi sembari mengunyah sarapan mie gorengnya.

"Iya mas, ngapain malam-malam gitu kami keluar tenda, dingin tau," sahut Kaka, pendaki asal Depok.

"Lah, terus siapa dong yang jalan malem-malem diluar tenda? mas dari Surabaya kali ya," tanyanya lagi.

"Gak ah, kami tidur pulas semalaman," ujar Soni.

"Yaudahlah, gak usah dibahas lagi. Habis ini kita langsung packing ya. Karena kita akan menginap di Taman Hidup. Jangan sampai kita kemaleman dijalan, apalagi lewat hutan ke Taman Hidup," lanjut Soni.

Sepertinya, pukul 10.00 WIB menjadi waktu yang pas setiap kami memulai lagi pendakian. Perjalanan ke Taman Hidup memang melelahkan, karena melewati berbagai bukit menanjak. Sekitar pukul 17.00 WIB, kami semua akhirnya sampai ke pelataran Taman Hidup. Karena musim hujan, jadi kami tidak bisa mendirikan tenda didekat bibir danau dan memilih nge-camp di pelataran Taman Hidup didalam hutan.

Karena Jumat malam adalah malam terakhir kami di gunung bersama-sama, akhirnya Soni, Irfan dan kelima mahasiswa Jogjakarta memilih menikmati malam didepan tenda sambil bercerita-cerita. Saya dan Dian memilih tinggal didalam tenda sambil bercerita-cerita. Tiba-tiba, Dian memanggil nama Soni.

Mereka mengobrol didepan tenda mahasiswa Jogjakarta yang jaraknya diujung kiri pelataran, sedangkan tenda saya diujung kanan pelataran. Tepat disamping kayu pohon yang tumbang.

"Son, Soni.. kamu ya,?" ucap Dian disela perbincangan kami.

"Lah kan mas Soni lagi diluar ngobrol sama teman-teman," ucapku.

"Emang kenapa mas, panggil-panggil nama mas Soni," tanyaku penasaran.

"Aku barusan denger suara langkah kaki disebelah tenda kita," kata Dian.

"Oh, mungkin suara hewan aja kali," jawabku. Aku gak mau suasana didalam tenda jadi beda kalau percakapan itu dilanjutkan. Lalu kami kembali melanjutkan perbincangan lain soal masa-masa pendakian gunung saat kuliah.

Sementara itu, Soni dan teman2 asyik ngobrol dan ketawa cekikikan karena cerita konyol dari salah satu mahasiswa Jogjakarta. Tiba-tiba mereka mendengar ada langkah kaki berlari dari danau masuk ke hutan. Mereka langsung terdiam dan saling melirik satu sama lain.

"Hewan kali itu," ucap Soni.

Dan semua hening. Agar suasana tidak kaku, Soni kembali melanjutkan obrolan dan cerita serunya tentang hal-hal lucu.

Karena malam semakin larut, mereka akhirnya memilih kembali ke tenda masing-masing.

Irfan, yang tendanya tepat berada didepan tendaku, langsung berjalan kearah tendanya. Saat dia berjalan mendekati tendanya, dia merasa ada seseorang berjalan dibelakangnya. Namun, saat ia menoleh ke belakang, tidak ada siapapun dibelakangnya. Teman-teman lain sudah masuk ke tenda masing-masing. Irfan pun kembali berjalan ke tendanya, namun lagi-lagi dia merasakan ada seseorang dibelakangnya. Karena merasa takut, Irfan berjalan cepat dan langsung membuka resleting tendanya.

Sialnya, resleting tendanya macet dan suara langkah kaki dibelakangnya semakin dekat ke dirinya. Irfan pun merasakan ketakutan yang luar biasa. Saat suara langkah kaki itu hampir dekat darinya, resleting tenda akhirnya terbuka dan Irfan langsung loncat kedalam tenda tanpa membuka alas kakinya. Irfan langsung menutup resleting tenda tanpa berani melihat keluar tenda. Setelah melepas sendal dan meletakkan disudut tenda, Irfan langsung masuk ke sleeping bag, sedangkan Irma sejak tadi sudah tidur pulas.

---

"Mas..mas,, bangun mas..,"suara wanita itu langsung membangunkan Irfan dari tidurnya.

Irfan pun langsung bangun karena mendengar suara Irma membangunkannya. Saat badannya sudah duduk, Irfan melihat Irma sedang tertidur pulas disampingnya, bahkan menghadap membelakangi Irfan.

"Ma, kenapa bangunin aku," kata Irfan setengah mengantuk. Irfan lalu melirik jam tangannya, sudah pukul 02.00 WIB dini hari.

Namun, Irma tetap tak bergeming dan masih tidur terlelap. Irfan pun menggoyangkan badan Irma untuk membangunkannya, namun Irma masih tidur dengan pulasnya.

Karena melihat Irma tak bangun-bangun, Irfan pun kembali melanjutkan tidurnya. Belum sampai 30 menit dia memejamkan mata, suara wanita itu kembali membangunkannya.

"Mas.. mas.. bangun mas,"

Irfan pun bangun dengan perasaan kesal. Kenapa Irma kembali membangunkannya. Saat sudah terbangun dan kembali melihat Irma, tidak ada respon apapun. Posisi Irma malah tidak berubah seperti saat pertama kali Irfan terbangun. Seketika bulu kuduk Irfan berdiri karena suara itu ternyata bukan berasal dari Irma. Ketakutan Irfan semakin menjadi saat dia melihat ada bayangan berdiri didepan tendanya lalu berjalan menjauh. Irfan segera membaringkan tubuhnya dan masuk kedalam sleeping bag.

Dibelakang tendanya, dia mendengar ada banyak langkah kaki terdengar jelas dan riuh. Irfan pun ketakutan didalam sleeping bag-nya. Dia berusaha memejamkan matanya agar bisa tertidur. Namun, suara berisik dibelakang masih saja terdengar. Tak lama kemudian, suara berisik tersebut hilang. Irfan pun lega dan kembali tertidur pulas.

Belum lama ia tertidur, suara wanita itu kembali terdengar dan membangunkannya. Irfan kembali merasakan ketakutan, kali ini ketakutannya luar biasa. Karena suara itu jelas sekali terdengar dari sampingnya. Irfan membaca seluruh ayat2 pendek yang ia ingat berulang kali, sampai akhirnya ia bisa tertidur.

Sabtu pagi, kami semua sudah memulai aktivitas diluar tenda. Namun hanya Irfan yang belum menampakkan hidungnya.

"Irma, Irfan masih tidur ya,?" tanyaku.

"Iya, dia tidurnya pulas banget. Udah kubangunin tapi masih aja molor, ngorok tuh dia," jawab Irma.


Tak lama kemudian, Irfan keluar tenda dengan mata yang masih terlihat sembab. Ia lalu mengambil makanan yang sudah disediakan Irma. Satu jam kemudian kami segera bersiap untuk turun gunung melewati jalur Bremi.

Sekitar tiga jam perjalanan kami sampai ke Pos Bremi. Setelah semuanya membersihkan diri dan berganti baju, kami pun bercerita tentang serunya pendakian.

"Wah, gila.. semalam saya dibangunin wanita. Kirain itu suara Irma, gak taunya bukan. Suaranya juga beda, Saya sampai gak bisa tidur, mungkin baru jam 5 subuh bisa tidur," ucap Irfan.

"Ah yang bener fan? di Taman Hidup ya?," tanya Andi.

"Iya, pas kita bubar habis ngobrol didepan tendamu. Waktu ke tenda saja, saya diikutin dari belakang. Pas noleh ke belakang gak ada siapapun. Apesnya lagi horor gitu, resleting tenda macet lagi. Mana tambah cemas saya," lanjut Irfan.

Mendengar itu, semua langsung tertawa.


Saat menaiki mobil cateran menuju ke kota Situbondo, saya dan Dian memilih duduk di kursi depan, tepat disamping sopir taksi. Nama pak sopirnya adalah Pak Alim (nama samaran). Kami berdua bercerita tentang kisah mistis saat pendakian, pak Alim langsung senyum-senyum mendengar cerita kami. Menurutnya, apa yang kami alami selama pendakian belum apa-apa dibandingkan cerita pendaki sebelumnya.

"Kamu masih mending suara musiknya mati aja. Lah, ada pendaki lain gitu juga, malah lebih serem. Waktu mendengar musik dari handphonenya, tiba-tiba musiknya mati. Lalu lagunya hidup lagi, tapi bukan musik di handphone-nya, namun lagu sinden jawa gitu yang gak ada di handphone-nya," ucap Pak Alim.

"Sama juga, pendaki itu mendengarkan musik di Cisentor waktu magrib. Makanya kalau lagi magrib atau sendirian, jangan dengerin musik, nanti bisa terdenger lagu lain,hihihi," lanjut Pak Alim.

"Kalau suara perempuan itu, yaa mungkin aja temenmu dibangunin sama Dewi Rengganis," kata Pak Alim.

"Tapi saya emang ngerasa pak, di hutan menuju ke Taman Hidup itu auranya beda," kataku.

"Ya, asal kita gak macem-macem aja selama pendakian, Insyaallah gak akan terjadi hal aneh. Kalau dengar2 gitu aja, ya sebagai pengalaman kalian aja. Asal bisa pulang dengan selamat," lanjutnya,
dimasaryo1985Avatar border
shinichindoAvatar border
shinichindo dan dimasaryo1985 memberi reputasi
2
4.7K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan