BeritagarID
TS
MOD
BeritagarID
Benarkah 12 pemudik tewas di Brebes?

Foto udara antrean kendaraan mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Bangsri, Brebes, Jawa Tengah, Senin (4/7). Kemacetan di pintu keluar tol Brebes merengut 12 nyawa pemudik.


Nama Brebes mencuat dalam sepekan ini. Pintu tol yang kerap disingkat sebagai Brexit ini menjadi omongan karena kemacetan yang luar biasa dalam arus mudik tahun ini. Pintu keluar tol di Brebes TImur itu digambarkan laiknya neraka. Irvan, salah satu pemudik dari Bekasi, Jawa Barat ke Solo, Jawa Tengah, terjebak di Brebes sampai 27 jam.

Menurut Kabag Ops Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Kombes Benyamin mengakui bahwa kemacetan di pintu Tol Brebes Timur ini menjadi masalah utama arus mudik tahun ini. Kemacetan mengular sepanjang 18 km. Menurut Benyamin, kemacetan di Brebes ini dipengaruhi setidaknya tiga faktor. Pertama, karena adanya pemudik susulan dari Jakarta. Kedua, kelancaran sepanjang tol dari Jakarta ke Brebes. Pemudik hanya melewati 3 gerbang tol. Yakni di Cikarang Utama, di Palimanan, dan kemudian membayar lagi di gerbang Brebes Timur. Akibatnya, kelancaran lalu lintas semua menumpuk di pintu keluar Brebes Timur "Nah, kan lancar nih semua. Semua kendaraan los enggak ada transaksi tol, terus bayar tol cepat, lalu masuk di Brebes Timur stuck," kata Benyamin seperti dikutip dari Kompas.com.

Sejak kemarin, beredar kabar 12 pemudik tewas di jalur baru itu. Benarkah?

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Sri Gunadi Parwoko, membenarkan 12 korban tewas itu. Kebanyakan dari mereka diduga kelelahan atau pun sudah memiliki penyakit bawaan. "Lalu diikuti perjalanan yang begitu bikin stres orang lebih dari 20 jam ke atas dari Jakarta sampai Brebes," ujarnya seperti dipetik dari detikcom. Masalahnya, ambulans susah menjangkau ke lokasi korban. Sehingga korban tak tertolong. Kebanyakan korban meninggal justru yang berada di luar jalan tol. Posisinya pun tersebar di sejumlah titik. "Ada yang langsung dikirim ke rumah setempat, ada yang ke Slawi, ada yang ke RSU," imbuh Gunadi.

Salah satu korban, Suharti (50 tahun) kelelahan dan pingsan. Petugas kesehatan sempat merawatnya tapi tak tertolong. Menurut Amir Darmanto, Ketua Bidang Kepanduan dan Olahraga DPW PKS Jawa Tengah Amir Darmanto setelah korban turun dari bus Sumber Alam dengan tujuan ke Yogyakarta, korban sempat singgah di Posko Mudik PKS Kabupaten Brebes. Koran bermaksud untuk buang air kecil, namun sebelum masuk toilet, korban pingsan. "Tim kesehatan membawanya ke Puskesmas karena kondisi korban yang kritis," ujar dia seperti dikutip dari Liputan6.com. Untuk mencapai Puskesmas, tim harus menembus kemacetan. Sesampainya di Puskesmas terdekat, ternyata korban telah meninggal dunia.

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Suryanto Cahyono mengatakan, pemerintah sedang merancang evakuasi dengan helikopter dan ambulans untuk mempermudah evakuasi. Harapannya, evakuasi tak lagi terkendala oleh kemacetan lagi. "Sehingga nanti langsung dari posko bisa mengirim ambulans atau helikopter," kata Suryanto kepada Metrotvnews.com.

Benarkah mudik ini hanya merengur 12 korban?

Menurut Gunadi, korban yang diduga tewas karena kelelahan mencapai 12 orang. Namun ada korban yang lain juga. Hingga Selasa (5/7) malam, seperti ditulis CNN Indonesia, tercatat ada 18 korban. Selain karena kelelahan, ada empat korban tewas karena kecelakaan lalu lintas. Satu korban tewas karena tertabrak kereta api, dan satu orang tersetrum listrik. Dari para korban, 12 korban berasal dari pemudik dan enam lainnya warga lokal bukan pemudik.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...ewas-di-brebes

---

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
68.8K
487
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan