Pertama ada hal yang harus diluruskan di sini: kenapa bahasannya sopir angkot? Well, tapi dari sesuatu yang remeh begini ane bakalan menjadikannya sebuah kalimat-kalimat menawan yang menjadikannya berkelas untuk dibaca.#weleh.
Spoiler for sopir tampan:
Agan tau kan, sopir angkot? Iya, manusia dengan segenap jiwa dan raganya yang mempunyai kekuasaan mutlak atas kendaraan yang dikendarainya. Kekuasaan mutlak itu emang bener-bener mutlak, artinya kalau ada sesatu yang nggak pas sama kita, para penumpang, kita cuma bisa nurut, karena kembali lagi pada kenyataan di atas, kekuasaan mutlak. Semua kata basi-basi ini intinya tuh sopir angkot itu juga manusia, manusia super barangkali. Super karena titik kejenuhan yang mungkin jebol karena nggak bosen-bosennya keliling kota, di jalan dan rute yang sama, untuk menjemput pelanggan setia.
Kerasnya perjuangan di jalanan aspal, butiran debu terhempas, dan asap yang bergulung, menjadikan watak para sopir menjadi labil dan berbeda (halah masih basa-basi aja nih ane). Ya gitu. Sopir biasanya jadi ugal-ugalan dan nggak peduli nyawa demi rupiah, nah lo? Nggak cuma itu, beberapa sopir angkot yang pernah ane dalami, telaah, dan investigasi, ada beberapa sifat-sifat dari sopir angkot yang menunjukkan bahwa dia juga manusia biasa. Sifat-sifat itu, ya kayak gini.
1. Nafsu alias Ugal-Ugalan
Quote:
Paling sering ane alami sih. Nggak tau ada apa gerangan sopir angkot menyetir angkotnya dengan gas pol gitu. Apa mereka kira mereka lagi ada di sirkuit balap angkot? Apalagi kota saya tuh, kota kecil, jalanannya juga nggak lebar-lebar amat. Jadi kalo sopirnya udah pindah gigi, injak gas, dan nyelipnya 'banting stir' mepet sama yang diselip sama mepet pinggir trotoar tuh serasa nyawa floatingdi awang-awang.
2. Butuh alias Kejar Setoran
Quote:
Gak ada bedanya sih sama ugal-ugalan, tapi yang ini biasanya lebih kenceng! Mau turun aja angkotnya nggak mau berhenti! Kampret sekampret-kampretnya. Ane berkali-kali terseok-seok saat turun di angkot-yang-nggak-mau-berhenti-biadab ini. Tau kan rasanya?
3. Ketidaksempurnaanalias Budek
Quote:
Iya, alias semi tuna rungu. Sesekali pernah ane naik angkot bersopir budek ini. Padahal udah duduk di depan, di samping sopirnya. Kira-kira begini situasi pembicaraannya :
Ane : 'Pak, kiri pak.' (dengan suara normal)
Sopir budek diem aja, terus melaju dengan watados.
Ane : 'Pak! Kiri pak!' (agak di kerasin, tapi udah 50 meter jauhnya dari gang kampung rumah ane)
Sopir natap ane, tapi malah ngelaju lagi! Kampret.
Habis kesabaran, sopir budek terus ane colek tangannya sambil ngasih kode 'turun di sini' dan 'ini uangnya'. Ane turun 1 km jauhnya dari gang kampung rumah.
4. Galaualias Ngetem
Quote:
Nggak tau ini termasuk budaya klasik atau masalah klasik dunia angkutan umum. Tapi ane nggak terlalu bermasalah dengan ngetem karena ane udah terbiasa untuk menunggu, apalagi untuk menunggu yang terlalu lama. Biasanya yang ngetem gini kuota penumpangnya nggak terpenuhi atau kosong melompong cuma ada ane seorang. Sopirnya suka ngomel-ngomel sendiri dan kalo ngetemnya itu nggak dapet penumpang suka misuh-misuh pas jalan lagi. Ane berkali-kali terkena misuhan sang sopir angkot yang mutung ini.
5. Egoalias Maksa
Quote:
Udah tau kalo angkotnya udah full bahkan over, eh masih aja suka maksa kita buat masuk angkot itu. Kalo udah gini nafas perlu dijaga iramanya dan jendela kalo bisa dibuka lebar-lebar biar bau ketek dan keringat para pejuang, eh penumpang tergantikan oleh udara dari luar. Tapi kalo macet dan macetnya di antara banyak angkot, buka atau tutup jendela sama aja, prengus dan kemebul.
6. Curhatalias SKSD
Quote:
Suka sama sifat ini. Di saat pikiran hampa, memikirkan apa yang terjadi di rumah sekarang, dan tiba-tiba sopir nyolek ngajak bicara. Denger kisah hidup sopir angkot itu gokil-gokil dan sesekali bikin trenyuh, bikin ane bertanya-tanya pada diri saya sendiri: oh, jadi hidup itu kayak gini ya? Kok bisa? Bukannya harus kayak gitu? Gitu. Tawa seringkali meledak tetapi sesekali juga perlu dipikirkan dan direnungkan. Menurut ane mereka itu motivator jalanan yang memang biasanya udah merasakan pahit manisnya dunia, jadi omongan mereka bukan sekedar bualan tapi emang kenyataan yang mutlak.
Spoiler for Kata bijak:
Mulai sekarang belajar menghargai setiap insan di bumi ini, karena semua yang diciptakan-Nya itu begitu berharga.
Diubah oleh someshitness 03-08-2017 13:13
0
42.2K
Kutip
326
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru