sangnahak11Avatar border
TS
sangnahak11
cerita sang pekat hitam

emoticon-Sundul
~Selalu ada cerita ketika sang hitam di seduh dan di seruput di kala panas sampai pada dinginnya.

Selalu memberi cerita dari yg lama sampai mendapatkan yg baru.

Ada penuangan inspirasi, inovasi, wacana, sampai pada statemen yg tak habis redah sampai habis mencurucut sang pekat hitam.

Bagai menunggu hasil yg tak terkira dari berderetnya cerita yg di rangkai.

Engkau tau apa yg harus ku ceritakan, bukan?

Tentang aku dan dirimu jg mereka yg tak lepas dari perhatianku.
Tentang sebuah kesadaran yg akhirnya membuatku merasa teralienasi dari keberadaanku beserta lingkungan dan jg orang di sekitarku.

Hingga pada akhirnya harus ku akui bahwa aku lelah, capeh yg hanya bisa duduk berbicara dan menanti kapan semua terselesaikan dgn hanya bisa berbicara?

Dengan di temani sang pekat hitam yg selalu besertaku di kala bercerita sambil sejenak tersenyum dan tertawa dgn orang di sekelilingku yg memunculkan cerita humor.

Kadang pun aku diam dan tak banyak bicara walau ada riuh di sekitarku.
Entahlah saat itu apa yg sedang ku pikirkan.
Mungkin aku sedang melamun. Mungkin aku sedang jenuh untuk berbicara.
Tapi betapapun melamun dan hanya diampun pasti ada yg di pikirkan bukan?
Dan ini adalah keanehan yg kadang terjadi pada diriku yg tak bisa ku eja dgn sndrinya.

Menjalani suatu kisah yg di batasi ruang dan waktu dimana hanya ada aku yg selalu menawarkan rindu yg tak pernah kau hiraukan sama dgn memperhatikan kaum miskin di belit oleh ketidak adilan dan memanfaatkannya untuk keserakahan kaum berpunya.

Kamu seperti kaum kapitalis yg kerjanya menyedot dan memeras para pekerja untuk kantong dan isi perutnya.

Aku adalah mangsa yg begitu lemah di hadapanmu, dengan semakin besar harapanku untuk menjamahmu disitulah aku di anggap mangsa yg siap di terkam dan di sedot perhatian dgn rasa rinduku.

Kamu tak ubahnya vampir yg memanfaatkan kelemahanku untuk kebutuhan dan hasratmu.

Aku kira kamu tak memperhatikanku karena bagiku aku hina di matamu,
namun kenyataan berbalik, aku adalah mangsa yang siap untuk di manfaatkan.

Kamu selalu memberiku harapan dengan menawarkan senyuman yg manis dan yg selalu memberiku pilihan tanpa menolaknya dan hingga akhirnya aku selalu tergiling ke liang permainanmu.

Di saat aku merasa ada harapan yg di berikan, disitulah kamu menancapku dan menikam untuk kerakusan dan hasrat kuasamu yg tak bisa aku tafsir kapan akan terjadi.

Namun sudah terlanjur kau campakanku.
Kebusukanmu sudah ku baca. Semakin hari semakin tesadarkan oleh tingkahmu.
Aku tak harus diam lagi,
aku harus melepasmu,
sudah seharusnya melakukan cerita lagi, yg pernah ku lakukan, dari meja yg satu dan berpindah ke meja yg lain dan di hadapanku akan selalu kau temukan sang pekat hitam yg menemaniku untuk berdiskusi bersama orang yg senasib denganku, dan orang yg merasa sadar bahwa perlakuan semacam itu tidaklah manusiawi dan kita akan berjuang untuk terlepas dari jeratanmu yg ku anggap sangat kuat namun bersama pasti akan lepas dan membuat perubahan yg baik untuk merasa hidup yg bebas. Merasakan cinta yg tak harus ada korban, namun cinta yg mulia tanpa ada penindasan, tanpa ada yg merasa tak adil.
Namun semua akan merasa sama yg tak lebih pun tak kurang.

emoticon-Wow

-De omnibus Dubitandum
(Kita musti meragukan segalanya)
          _Karl Marx
tata604Avatar border
someshitnessAvatar border
someshitness dan tata604 memberi reputasi
2
571
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan