aweepAvatar border
TS
aweep
Pesta Kesenian Bali Mengukuhkan Pulau Dewata Tidak Pernah Sepi Wisatawan
Pesta Kesenian Bali (PKB) mengukuhkan Pulau Dewata yang tidak pernah sepi memanjakan wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus). Tidak tanggung-tanggung Bali akan menyajikan pesta besar hampir satu bulan penuh tanpa jeda. Presiden Joko Widodo dan Menteri Pariwisata Arief Yahya hadir pada pembukaan PKB ke-38, Sabtu (11/6).

Adapun PKB berlangsung 11 Juni hingga 9 Juli mendatang di Taman Budaya, Art Center, Bali. Menurut Arief Yahya, kegiatan yang didukung Pesona Indonesia ini merupakan pesta kesenian dari 9 kabupaten kota se-Bali.

Beberapa daerah lain, tahun lalu juga ikut tampil, seperti Banyuwangi, NTT, dan lainnya. Presiden Jokowi betul-betul menghibur ribuan masyarakat Bali di pawai pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-38.

Arak-arakan dengan pakaian adat, tarian dan gamelan khas Pulau Dewata di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali di Denpasar itu sangat meriah.

Apa yang membuat warga Bali terlihat bahagia? Pertama, begitu turun dari Mercy Hitam berpelat nomor Indonesia 1, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriani Jokowi terlihat mengenakan setelan baju dan sarung khas Bali.

Udeng berwarna kombinasi merah-emas dan ungu serasi dikenakan Presiden RI ke-7 itu. Ribuan audience yang sudah menanti dua jam sebelumnya mengeluarkan smartphone-nya. Mengabadikan momentum yang belum tentu terjadi setahun sekali.

Kedua, Presiden Jokowi menyapa masyarakat dengan melambaikan tangan kanannya dalam jarak dekat. Tak sampai 5 meter, hanya terhalang boulevard di antara dua lajur jalan di pusat kota Denpasar itu. Suara teriakan orang pun tidak bisa dihindarkan. Perjalanan sekitar 100 meter sepanjang jalan yang sayap kirinya sudah dipasang tenda dan tempat duduk VIP itu semacam ‘obat kangen’ antara rakyat dan pemimpin pilihannya.

Ketiga, saat memberi sambutan pun Presiden Jokowi membuka dengan bahasa lokal Bali. Kebetulan bahasa Bali itu cukup dekat dengan Jawa Kromo Inggil.

“Punapi gatrane? (artinya, Apa kabarnya? Becik? Baik?” kata-kata pertama yang diucapkan Jokowi. Sontak, ribuan warga pun koor tanpa diminta oleh conductor, dengan menjawab “Becik!”

Tiga hal di atas, betul-betul membuat orang Bali semakin terpesona. Sambutannya juga dibuat super singkat, hanya dua menit. Mungkin ini pidato paling cepat di dunia, di depan ribuan pasang mata yang sudah 2 jam lebih tertib menunggu.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyadari, suasana outdoor, matahari terik menyengat, dan persis di bulan puasa. Presiden Jokowi juga paham, publik sudah ingin segera menyaksikan pawai, tradisi yang sudah ada sejak 38 tahun turun-temurun itu.

“Pawai Pesta Kesenian Bali ini bukan saja memiliki makna Budaya dan Pendidikan, tetapi juga fungsi Ekonomi!,” sambut Presiden Jokowi saat sebelum Pawai Pesta Kesenian Bali ke-38 itu dinyatakan dibuka dalam siaran pers yang diterima patainanews.com pada akhir pekan lalu.

Pawai kesenian ini adalah pembuka pesta kesenian yang dilangsungkan selama hampir 1 bulan itu, dari 11 Juni sampai 9 Juli non stop.

Presiden mengaku gembira bisa hadir dan berada di Pulau Dewata. “Momentum peresmian Pawai Pesta Kesenian Bali yang ke-38 sangat ditunggu-tunggu oleh rakyat, oleh masyarakat dan oleh turis-turis dari mancanegara,” ucap Presiden.

Presiden Jokowi yang hadir bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengatakan bahwa Pesta Kesenian Bali bukan semata-mata pesta rakyat ataupun festival seni. “Melainkan juga satu kegiatan yg memiliki fungsi budaya, memiliki fungsi pendidikan dan fungsi menggerakkan ekonomi masyarakat, utamanya rakyat Bali,” kata Jokowi.

Presiden mengakhiri sambutan dengan meresmikan PKB ke-38. “Dengan memohon Waranugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Pawai Pesta Kesenian Bali ke 38 tahun 2016, dengan resmi saya nyatakan dimulai,” ujar Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Iriana, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

Arief Yahya mengapresiasi pesta kesenian yang durasinya paling lama di Indonesia itu. Pawai budaya ini start di depan Monumen Bara Sandhi sampai ke Taman Budaya. Pentas keseniannya sendiri digelar di Taman Budaya (Art Center), Denpasar. “NTT ikut tampil, itu bagus. Ke depan daerah lain bisa ikut tampil di parade ini, bisa ikut mempromosikan kesenian termasuk daerahnya sendiri. Karea ada banyak wisman yang menyaksikan pesta kesenian ini,” ujar AY, sapaan akrab Menteri Pariwisata.

Perwakilan dari Perancis, India dan Timor Leste juga ikut tampil di pawai kesenian itu. Jika negara lain diundang, akan lebih banyak yang bakal tampil, dan mereka akan membawa tim reportase media massanya.

Pamor Bali dan Wonderful Indonesia akan semakin terdongkrak. “Bali semakin kokoh dengan positioning destinasi budaya yang punya magnit paling kuat di dunia,” ungkap Arief Yahya.

Dia juga menjelaskan, tema PKB ke – 38 tahun 2016 adalah “Karang Awak” artinya Mencintai Tanah Kelahiran. Ini memberikan makna yang mendalam untuk membangun dan melestarikan budaya untuk menaikkan mutu agar dapat tetap unggul dalam menghadapi persaingan global.

Karang Awak ini menjadi tonggak bagi para seniman untuk selalu mencipta karya-karya seni yang inovatif yang melindungi Bali sebagai pusat seni dan budaya. (Gabriel Bobby/patainanews.com)

Sumber

Jadi pengen ke bali...

I Love Indonesia emoticon-Smilie emoticon-Smilie
0
1.5K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan