gangel160487Avatar border
TS
gangel160487
Conjuring, The Saw... dan James Wan sosok dibalik film tersebut (+PIC)
Helo all,

Kemarin baru nonton Conjuring Part II (Enfield Case)... nah berikut ini ane mau bahas profil om James Wan (sosok dibalik layar yang memproduseri film tersebut)..



Profil si om menurut Wiki*edi*
jadi rupanya beliau itu kelahiran kota Kuching (Borneo, Sarawak), well bagi yang tidak tahu Kuching itu dimana, bisa melihat peta Kalimantan


nah lahir di Asia dengan kultur TImur nya dan di Borneo Island yang terkenal dengan urban legend nya membuat si Om Wan kayaknya ga akan kehabisan ide untuk menakut nakuti kita lewat film film hantu nya heheheh ...
I hope someday he'll bring Mbak Kunti jadi salah satu pemeran di film Holywoo* nya #two thumbs up#

nah berikut ane kasih review film Conjuring (yang disutradarai om Wan) terbaru
walaupun di tulis sequel sebenarnya ga perlu menonton yang pertama untuk bisa mengikuti kisah ke 2 dari COnjuring ini karena case berbeda

Film The Conjuring 2 disebut terinsipirasi oleh kejadian nyata di sebuah rumah di Enfield, Inggris, yang dialami oleh Janet Hodgson dan Margareth Hodgson. Peristiwa itu terjadi pada 1977, ketika Janet masih berumur 11 tahun.
Sampai sekarang Janet dan Margareth, yang pernah tinggal di rumah itu, masih ingat akan kejadian menyeramkan dalam rumah tersebut.
Mau tahu seberapa mengerikannya rumah yang digambarkan dalam film itu? Berikut pengakuan dari mereka yang pernah menghuni rumah itu.
Tak sadar rumah berhantu
Sebelum pindah ke rumah horor tersebut, keluarga Hodgson ternyata tidak pernah mencari tahu seperti apa kondisi rumah itu, bukan cuma bangunannya, melainkan juga "isinya". "Kami merupakan keluarga yang sangat dekat satu sama lain. Kami tak tahu sejarah rumah itu sebelum menempatinya," kenang Janet, yang namanya kini Janet Winter.
Tempat tidur bergetar
Janet tak ingat sejak kapan dia sering diganggu oleh penunggu rumah tersebut. Ia hanya ingat, ketika suatu kali sedang di tempat tidur, tiba-tiba ia merasa ada yang aneh dari kamar tidur yang ditempatinya bersama adiknya, Johnny Hodgson. "Tempat tidur bergetar. Begitu aku memanggil ibuku, getarannya berhenti. Aku tidak ingat detilnya, tetapi aku ingat peristiwanya, karena begitu membekas,“ paparnya. Setelah itu, keluarga Hodgson yakin ada "sesuatu" di rumah itu. Memanggil polisi
Mendengar Janet menjerit, awalnya sang ibu mengira ada pencuri yang masuk rumah mereka.
Setelah salah satu petugas polisi datang dan memeriksa sekeliling rumah, ternyata tidak ada pencuri atau tanda-tanda orang masuk.
Tiba-tiba saja kursi melayang dan bergerak sendiri.
Petugas polisi tersebut lalu membeberkan pengalamannya itu kepada surat kabar Daily Mirror di Inggris sehingga menjadi berita besar.



Back to Om Wan...
nah si om wan itu rupanya adalah sosok yang penakut.. walaupun karya karyanya sukses menakut nakuti kita -_-"))
dan ini dibahas dalam salah satu artikel berikut

Mendengar nama James Wan orang dengan mudah akan mengkaitkan dengan banyak film horor. Mulai dari waralaba Saw, Billy the Puppet, Dead Silence, Death Sentence, Insidious dan sekuelnya, The Conjuring dan Annabelle.

James Wan warga Merlbourn, Australia berdarah Tiongkok. Pria kelahiran Kuching, Sarawak, Malaysia , 26 Januari 1977 dikenal sebagai penulis dan sutradara yang sering bekerjasama dengan Leigh Whannel sejak bersekolah bersama di Australia. Mereka bersekolah di Royal Melbourne Institute of Technology. Jauh sebelum namanya terkenal sebagai seorang sineas, Wan sudah memenangkan penghargaan Best Guerrilla Film di Melbourne Underground Film Festival di tahun 2000 lewat film Stygian. Namanya mulai dikenal publik saat memproduseri dan mensutradarai Saw, Saw II, Saw III, dan Saw IV. Namun dia tak terlibat dalam pembuatan Saw V, Saw IV dan Saw 3D: The Final Chapter.

Apartemen kumuh untuk mencari ilham.
Lepas dari Saw, tahun 2007 Wan membuat film Dead Silence. Film ini dibuat justru karena kesuksesan Saw di Festival Film Sundance yang membuat sejumlah pihak meminta Wan untuk membuat film lanjutan untuk mempertahankan pasar.
"Masalahnya cuma satu — saya tak punya ide apapun untuk film baru. Saya baru saja menarik nafas setelah produksi Saw,"kata Wan.
Lalu daripada sekadar menyuruh perusahaan film menunggu idenya datang, Wan malah mengurung diri di sebuah kamar apartemen yang buruk sekali di Hollywood. Cara ini berhasil memicu dirinya menghadirkan film baru. Maka jadilah film Dead Silence.
Wan menyebut Dead Silence sebagai film, "Tentang boneka yang sangat menyeramkan. Jiwa terlantar seperti yang muncul di Twilight Zone atau film-film Hammer Horror. Sangat old-school."
Selepas film Death Sentence yang sedikit berhubungan dengan Dead Silence, film Wan yang membawa namanya semakin dikenal adalah Insidious. Hingga kini boleh dibilang ini adalah film horor dengan level paling tinggi. Film ini pertama kali ditampilkan di Toronto International Film Festival, sebagai bagian dari program Midnight Madness.
Film ini dibuat Wan secara independen. Namun justru itu memberinya keuntungan. "Saya bisa membuat film itu dengan momen paling penuh dengan keanehan dan kengerian yang mungkin dilakukan," kata Wan.
Untuk membangun kengerian dalam film ini Wan mengaku menggunakan teknik menahan dan kediaman yang juga dilakuka dalam film The Sixth Sense, The Others dan film-film karya David Lynch. "Saya bisa bilang sangat mengagumi David Lynch. Dialah pengaruh terbesar sejak Saw. Demikian juga dengan sutradara Italia, Dario Argento yang sangat besar pengaruhnya buat saya," kata Wan tentang pengaruh sutradara lain.

Usai Insidious, Wan membuat The Conjuring yang diangkat dari kisah nyata. Usai Conjuring, Wan langsung menggarap Insidious : Chapter 2. Film ini cukup menarik karena juga melibatkan Oren Peli, kreator Paranormal Activity selaku produser eksekutif. "Saya merasa sekuel Insidious ini adalah reaksiku terhadap Saw. Karena saya tak terlibat di semua sekuel Saw, perasaan itulah yang saya bawa ketika membuat sekuel Insidious," kata Wan.

Tak ingin jadi spesialis horor
Wan sebenarnya tak ingin selalu dikaitkan hanya dengan film horor semata. "Keahlian sangat penting. Mungkin ironis bahwa genre horor sering diremehkan dalam kritik. Tapi seringkali ini adalah film-film terbaik yang bisa Anda temukan dalam hal keahlian dalam pembuatannya," kata Wan yang sering menggunakan boneka ventriloquis sebagai obyek kengerian. "Anda tak akan bisa menakut-nakuti orang jika penonton melihat kekonyolan di layar." Karena keintensan film-filmnya, Wan dimasukkan ke kelompok tak resmi Splat Pack oleh sejarawan film Alan Jones di majalah Total Film. Splat Pack adalah kumpulan sutradara yang membuat film-film brutal penuh kekerasan yang anggota lainnya adalah Alexander Aja, Darren Lynn Bousman, Neil Marshall, Greg Mclean, Eli Roth, Leigh Whanell dan Rob Zombie.

Lucunya meski dalam membuat film horor, banyak orang yang menilai Wan sebagai sosok yang hebat, Wan sendiri mengaku bukan pemberani. Dalam sebuah wawancara dengan Variety, Wan mengatakan, "Sebenarnya saya sangat mudah takut dalam dunia nyata, jadi saya membuat semua di lokasi syuting jadi sangat terang dan menyenangkan saat kamera tak merekam."

Menjadi spesialis horor jelas bukan cita-cita James Wan. Dia mengatakan punya keinginan membuat percobaan dengan berbagai genre lain. "Saya dan Leigh bukan cuma penggemar film horor. Kami pecinta film. Saya suka film aksi juga, saya ingin membuat film aksi juga dan komedi romatis. Jadi jika saya bisa mendapatkan bahan yang bagus, pasti akan saya buat."



Filem filem sukses si Om


Sekian... caooo

Source: Wiki*dia, Goo*le and berbagai sumber lain

Thread lain, monggo mampir
http://www.kaskus.co.id/post/57627a9...4f9fe80a8b456c
http://www.kaskus.co.id/thread/57677...-mula---marvel
http://www.kaskus.co.id/post/5763b28...cb1754738b4569
Polling
0 suara
Suka film horror?
Diubah oleh gangel160487 20-06-2016 09:38
gangel1604Avatar border
anasabilaAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
6.1K
40
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan