Birabongse Bhanudej dari Thailand adalah pebalap Asia pertama yang mentas di F1. Rio adalah yang ke-24 dari Asia.
Rio Haryanto merupakan pebalap pertama dari Indonesia yang berhasil masuk ajang F1. Jadi bukan pebalap Asia pertama dan satu-satunya loh. Jangan sampai salah lagi.

Dibandingkan saingannya, Alexander Rossi, Rio belum mempunyai skill yang cukup untuk tampil di F1. Bisa dilihat dari jejak karir keduanya dimana Rio hanya pernah mendapat gelar juara satu kali saja sementara Rossi sudah 3 kali mendapat gelar juara. Namun Rio merupakan siswa dari Akademi Balap Virgin Racing milik Manor sehingga kans Rio saat itu untuk dipilih Manor lebih besar.

Tahapan Rio di F1 bukan lagi benar-benar pemula ataupun sekedar coba-coba. Semenjak jadi siswa di Akademi Balap Virgin Racing, Rio menjadi test driver sekaligus pebalap cadangan Manor F1. Hal ini membuat kans Rio untuk menjadi pebalap Manor selanjutnya lebih besar dibandingkan saingannya yang lain. Setelah kematian pebalap Manor, Jules Bianchi, akibat kecelakaan di sirkuit Suzuka akhirnya Manor pun memberikan kursi kepada Rio. Pengalaman Rio sebagai test driver juga menjadi pertimbangan Manor untuk memilihnya. Jadi, ini bukan pengalaman pertamanya Rio loh di F1.

Sebelum menjajaki ajang F1, Raikkonen dan Hamilton pernah menjadi pebalap Manor di ajang Formula Renault. Keduanya berhasil mengantarkan Manor merebut gelar juara Formula Renault. Prestasi Raikkonen dan Hamilton bersama Manor menarik minat tim yang lebih besar di ajang yang lebih besar. Dan hingga saat ini keduanya masih menjadi pebalap yang diakui di ajang F1. Jadi Manor itu sebenarnya punya kans kok untuk bersaing dengan mobil tim lain. Hanya saja butuh dana yang besar dengan dukungan pebalap yang mumpuni. Jadi tenang saja, kalau Rio memang dianggap oleh tim yang lebih besar sebagai pebalap potensial, pasti bakalan dilirik dan diajak gabung.

Manor pernah mengalami peningkatan dan meraih poin untuk pertama kalinya di ajang F1 melalui Jules Bianchi. Namun setelah kematian Jules Bianchi, Manor mengalami krisis finansial dan tidak mampu bertanding lagi di F1. Di tahun 2015, seorang pengusaha migas asal Inggris akhirnya membeli Manor dan ini menjadi awal kebangkitan Manor. Namun dana yang dimiliki Manor saat ini masih pas-pasan jadi tidak heran kalau kualitas mobil mereka masih kalah dibanding tim lain. Hadirnya Rio dengan dukungan pemerintahan Indonesia yang menyanggupi untuk membayar 15 juta Euro agar dapat tampil di ajang F1 menjadi angin segar bagi Manor. Tidak mau kehilangan kesempatan, Manor pun akhirnya resmi mengumumkan Rio sebagai pebalap mereka menyingkirkan saingan Rio yang lebih potensial.