- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Cerita Pejalan Domestik
♥♥♥[FR]►MENCARI KETENANGAN DALAM KEHALUAN DI DERAWAN DAN LABUAN CERMIN◄♥♥♥
TS
mademoiselleee
♥♥♥[FR]►MENCARI KETENANGAN DALAM KEHALUAN DI DERAWAN DAN LABUAN CERMIN◄♥♥♥
Quote:
Setelah sebulan berlalu, FR nya bau sempat dipublish maaf yak gansist 
Berawal dari wacana trip yang ketunda tunda mulu akhirnya di long weekend jadilah ane tentuin tanggal buat ke Derawan
Sempet galau juga karena ini dan itu tapi alhamdulillah tetep jadi berangkat dengan 11 orang lainnya
Sempet kebingungan juga karena stok sista nya sedikit banget tapi alhamdulillah tetep jadi berangkat dan agan-agan yang ikut juga gak kalah seksinya sama sista, apalagi yang namanya Febby beuh hobi tari perut
Berawal dari wacana trip yang ketunda tunda mulu akhirnya di long weekend jadilah ane tentuin tanggal buat ke Derawan
Sempet galau juga karena ini dan itu tapi alhamdulillah tetep jadi berangkat dengan 11 orang lainnya
Sempet kebingungan juga karena stok sista nya sedikit banget tapi alhamdulillah tetep jadi berangkat dan agan-agan yang ikut juga gak kalah seksinya sama sista, apalagi yang namanya Febby beuh hobi tari perut
Quote:
Pagi itu, Rabu 4 Mei 2016 ane dan 3 orang agan (Azhari, Zaid dan Ale) bertolak dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Juwata Tarakan dengan satu kali transit di Balikpapan. Saat sampai di Tarakan beberapa teman sudah menunggu dan memang saat itu jam sudah menunjukkan pukul 13.00 WITA, guide yang menemani kami selama di Derawan nanti pun sudah datang menjemput dan bersiap mengantarkan kami ke Pelabuhan Tengkayu.
Dengan menumpang taksi ala Tarakan cukup dalam waktu 15 menit saja kami sampai di pelabuhan. Pelabuhannya sama seperti bandara tidak terlau besar dan mayoritas dipenuhi warga lokal. Istirahat sejenak, kami pun berganti transportasi dengan sebuah speed boat berkecepatan 200K. Awal naik kami sudah disambut dengan gelombang yang lumayan mengocok perut, tapi karena sudah terlatih saat Living On Board Lombok – Bajo jadi perut ane lumayan terlatih menghadapi ombak seperti itu
Dengan menumpang taksi ala Tarakan cukup dalam waktu 15 menit saja kami sampai di pelabuhan. Pelabuhannya sama seperti bandara tidak terlau besar dan mayoritas dipenuhi warga lokal. Istirahat sejenak, kami pun berganti transportasi dengan sebuah speed boat berkecepatan 200K. Awal naik kami sudah disambut dengan gelombang yang lumayan mengocok perut, tapi karena sudah terlatih saat Living On Board Lombok – Bajo jadi perut ane lumayan terlatih menghadapi ombak seperti itu
Quote:
Perjalanan dari pelabuhan untuk sampai ke Pulau Derawan memakan waktu 3 jam, ane hanya bertahan melek satu jam perjalanan sisanya tidur bersama beberapa rekan lain. Itu tidur juga gara-gara lihat Febby gelar lapak, terus karena body ane yang mungil bisa nyempil dan ikut pules 
Setelah mengarungi lautan selama tiga jam kami tiba di Derawan dan langsung menuju homestay masing-masing. Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB dan kami langsung mandi kemudian menunggu makan malam di rumah guide, Pak Ferry.
Usai makan malam, kami berjalan-jalan melihat-lihat sekitar dan karena kami datang disaat para wisatawan lain belum datang maka pulau ini cukup sepi. Hanya membutuhkan waktu 30 menit berjalan kaki untuk melihat lihat keadaan disini, akhirnya kami pun menepi di sebuah dermaga untuk santai santai sejenak dan curcol curcol dikit
Malam itu, kami juga sempet berwisata mencari sumur bersejarah yang ada di peta dan marka jalan, tapi ternyata itu sumur memang hanya tinggal sejarah karena kami tak berhasil menemukannya
:
Setelah mengarungi lautan selama tiga jam kami tiba di Derawan dan langsung menuju homestay masing-masing. Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB dan kami langsung mandi kemudian menunggu makan malam di rumah guide, Pak Ferry.
Usai makan malam, kami berjalan-jalan melihat-lihat sekitar dan karena kami datang disaat para wisatawan lain belum datang maka pulau ini cukup sepi. Hanya membutuhkan waktu 30 menit berjalan kaki untuk melihat lihat keadaan disini, akhirnya kami pun menepi di sebuah dermaga untuk santai santai sejenak dan curcol curcol dikit
Malam itu, kami juga sempet berwisata mencari sumur bersejarah yang ada di peta dan marka jalan, tapi ternyata itu sumur memang hanya tinggal sejarah karena kami tak berhasil menemukannya
:Quote:
Kamis, 5 Mei 2016 kira-kira pukul 08.00 WITA kami bergegas ke menuju destinasi pertama, yaitu snorkeling kemudian makan siang di pulau Maratua.Jarak dari Derawan ke Maratua ini tidak begitu jauh, paling hanya 30 menit dengan speed boat.
Ya namanya snorkeling kan berenang tuh ya, kalau Febby sama Syawal bukan berenang tapi adu perut yang gak sixpacknyatapi karena dalamnya Maratua itu indah banget ya jadi mereka berdua cuman angin lalu bagi kami
Disini juga bisa ketemu sama penyu-penyu yang lagi ngintipin orang-orang snorkeling loh
Lelah snorkeling, kapal pun merapat ke Pulau Maratua. Disana kami hanya numpang makan siang saja dan istirahat sebentar menikmati pulau yang kelak akan berdiri sebuah bandara ini. (saat ane kesana, landasannya sedang proses dibangun). Disini panas banget, sampe ane ajah ajah jadi kurus saking dehidrasinya
Ya namanya snorkeling kan berenang tuh ya, kalau Febby sama Syawal bukan berenang tapi adu perut yang gak sixpacknya
tapi karena dalamnya Maratua itu indah banget ya jadi mereka berdua cuman angin lalu bagi kami Disini juga bisa ketemu sama penyu-penyu yang lagi ngintipin orang-orang snorkeling loh
Lelah snorkeling, kapal pun merapat ke Pulau Maratua. Disana kami hanya numpang makan siang saja dan istirahat sebentar menikmati pulau yang kelak akan berdiri sebuah bandara ini. (saat ane kesana, landasannya sedang proses dibangun). Disini panas banget, sampe ane ajah ajah jadi kurus saking dehidrasinya
Quote:
Sekitar jam 14.00 kami pun melanjutkan perjalanan, kali ini perjalanan kami menuju Goa Haji Mangku. Dari Pulau Maratua menuju Goa tidak terlalu jauh hanya sekitar 30 menit. Goa Haji Mangku ini berupa sebuah goa dengan aliran sungai dibawahnya. Aliran air dalam Goa adalah air laut dengan kedalaman 20 meter dan warna biru langit yang indah.
Untuk bisa sampai ke Goa, dari pinggir pulau kami harus berjalan kaki sekitar 15 menit dan untuk menikmati jernihnya air dalam goa bisa dicapai dengan dua cara. Yang pertama bisa langsung loncat dari tepian dengan ketinggian 8 meter, atau jika ragu bisa turun melalui jalur yang disediakan kemudian tinggal berenang menyusuri goa. Keren deh!
Gak laki kalo gak loncat, hampir semua dari kami loncat kecuali pasukan katak pimpinan bang Kiki sama rombongan pencari papan pimpinan Syawal yang gak berani loncat:
TS berani gak? Ya dikira-kira ajah ya sendiri
Yang loncat pada ketagihan apalagi Zaid sama Febby, lebih parah Febby sebelum loncat bikin video sedih gitu kasihan seperti difilm Finding Nemo gitu
videonya menyusul sama agan yang lain yak yang punya kuota
Untuk bisa sampai ke Goa, dari pinggir pulau kami harus berjalan kaki sekitar 15 menit dan untuk menikmati jernihnya air dalam goa bisa dicapai dengan dua cara. Yang pertama bisa langsung loncat dari tepian dengan ketinggian 8 meter, atau jika ragu bisa turun melalui jalur yang disediakan kemudian tinggal berenang menyusuri goa. Keren deh!
Gak laki kalo gak loncat, hampir semua dari kami loncat kecuali pasukan katak pimpinan bang Kiki sama rombongan pencari papan pimpinan Syawal yang gak berani loncat
:TS berani gak? Ya dikira-kira ajah ya sendiri
Yang loncat pada ketagihan apalagi Zaid sama Febby, lebih parah Febby sebelum loncat bikin video sedih gitu kasihan seperti difilm Finding Nemo gitu
Spoiler for Loncat:
videonya menyusul sama agan yang lain yak yang punya kuota
Quote:
Matahari pun mulai bergerak ke arah barat, gelap akan menghampiri, kami pun bergegas kembali ke penginapan. Satu jam perjalanan, kami tiba di Derawan. Derawan sore ini sangat berbeda, sangat ramai sekali dan signal yang sebelumnya stabil menjadi tak karuan disini.
Rame parah sampe akamsi ajah bingung mana akamsi mana wisatawan
Sebelum masuk kamar, kami santai dulu menikmati makanan khas, pisang goreng sambal kacang. Rasanya begini, jika dimakan tanpa sambal, pisang tersebut akan terasa seperti makan pisang goreng, namun saat makan dengan sambal rasanya berubah menjadi otak-otak. Gak kebayang? Cobain sendiri! Cobanya tapi di warung Baba yak
: kalo ke Derawan tanya ajah warung Baba dimana, semua pasti tahu! 
Usai menghabiskan banyak pisang goreng kami masuk kamar masing masing dan melakukan ritual seperti biasa, makan, mandi dan jalan-jalan keliling Derawan yang sudah mulai ramai hingga tepar dan tertidur pulas. Yang tidur mah tidur yang masih penasaran sama sumur bersejarah juga lanjut nyari, yang ngamatin cuaca juga tetep lanjut!
Kalo TS, karena kebetulan lagi ada temen yang baru tiba jadi temu kangen dulu bentar
baru deh tidur 
Hari ketiga dan seterusnya lanjut dibawah ya!
0
1.4K
9
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan