judulnya keliatan kalem ya gan pake kata monggo hehe

jujur sebenernya ane kesel setengah mati, kenapa ?
ane jadi korban tabrak dari wilayah berplat AB pagi ini
jujur ane ga sempet liat plat nomer mbak2 yang nabrak ane
mana mbak2 yang nabrak petantang petenteng di atas motor gak merasa bersalah, meski ane jadi korban setidaknya kalau mbak tadi minta maaf dan atau sempetin buat ngobrol di pinggir jalan ane masih terima dengan lapang dada



reader yang asli Jogja pasti kesel, iya ane sadar tulisan ini akan menimbulkan kesan buruk tentang pengalaman berkendara di Jogja, tapi unek-unek ini udah lama kesimpen, dan dari tahun ke tahun makin terasa tidak nyamannya sampai akhirnya hari ini ane jadi korban egoisnya dan kejamnya jalanan jogja

anyway, slogan Yogyakarta sejak taun 2015 sebenernya berubah jadi "Jogja Istimewa", dan ane ga bisa boong kalau ane mengungkit kembali slogan lama "Yogyakarta Berhati Nyaman" karena ane yakin slogan ini masih melekat di benak orang-orang yang hidup di Jogja

bertahun2 tinggal di Jogja ane sadar dua sifat utama pengendara di Jogja yang susah sembuh
nyamannya hilang ? gak hilang,
tapi hanya terasa sebelum jam 7 pagi dan setelah jam 11 malam
jadi jam nyaman berkendara di Jogja itu hanya 8 jam
itu belum ditambah kalau agan2 ketemu orang2 yang suka menimbulkan teror,
seperti begal (kekerasan fisik + pencuri kendaraan dan barang berharga) atau sekedar pencuri kendaraan dan barang berharga
*ane masih denger cerita mobil temen temennya temen ane dicuri bulan Maret kemaren kejadian jam 1 malam, panjang amat yak
tapi Alhamdulillah ketemu mobilnya dan beberapa waktu yang lalu udah berlanjut ke persidangan

jadi, dua sifat itu adalah:





untuk yang lain2, rasanya di Kaskus sering dibahas soal masalah berkendara di jalan raya,
dan sifatnya lebih umum bukan terbatas di wilayah tertentu aja
lebih terperinci dibanding trit ane

baca lagi dari atas sebelum komentar,
ane bukan mau menyudutkan agan2 yang asli Jogja maupun yang berplat AB

ane paham kondisinya
Jogja penuh sesak dengan berbagai pendatang dari seluruh penjuru Indonesia dan dunia
lalu lintas semakin padat sementara lebar jalan raya tidak mencukupi
parkiran di pinggir jalan suka seenaknya memakan badan jalan
setiap lampu ijo di bangjo nyala, banyak yang tan tin tan tin memencet tombol klakson karena sibuk dengan urusan masing
egoisme menjangkiti jiwa individu yang tinggal di Jogja,
perlahan tapi pasti individu ini tidak akan peduli dengan keberadaan pengendara lain di jalan

makasih agan2 udah mau baca,
silakan berkomentar, berkomentarlah yang bermutu

cendol bata ? apa aja boleh ...

NASIHAT DARI AGAN2









makasih atas nasihat2nya gan