Flores, cerita tentangmu mengalihkan ku dari Lombok.

Hari - hari sebelumnya perjalanan dari Bandung - Bali Kita SKIP dulu (29 April - 01 Mei)

Dan perjalanan ini dimulai dari sebuah dermaga pelabuhan bernama Padangbai Bali. Dari sini saya akan berlabuh menggunakan sebuah Ferry untuk menyebrang ke Pulau Lombok, lanjut Riding menggunakan menuju Pelabuhan Kayangan dari pelabuhan kayangan saya akan menyeberang ke Pulau Sumbawa. Dari Sumbawa perjalan darat dilanjutkan menuju jalan darat menuju pelabuhan Pototano. Sampai Pototano lanjut Riding kembali menuju Sape, dari sape kita nyebrang kembali untuk bisa sampai ke Flores.

Rencana semula saya akan mengeksplore Pulau Lombok, namun berawal dari sebuah obrolan kecil di sebuah kedai kopi di kota Bali akhirnya saya memutuskan untuk mengganti rute Lombok yg menjadi rencana awal menjadi ke Flores. Menurut obrolan kecil di kedai kopi tadi, Flores mempunyai Keindahan yg tidak kalah dari Lombok, alam yang masih asri yg belom banyak diketahui oleh kebanyakan orang. Memang butuh waktu yg extra,memang butuh tenaga yg extra untuk bisa mengexplore alam Flores. Tp saya yakin semua itu akan terbayarkan dengan keindahan alama nya.. Pukul 02.00 saya sudah sampai di Pelabuhan Padangbai, tak lama saya langsung menuju ke loket untuk membeli tiket penyebrangan. 112rb rupiah saya keluarkan dari dompet lepet saya, melewati loket tampak sudah terlihat antrian motor yg bersiap juga untuk memasuki Ferry untuk menyeberang menuju Lombok. Dari kejauhan terlihat seorang wanita dengan motor nya yg sudah terlihat sangat penuh dengan bawaannya, di jok belakang telihat jaket wrangler yg sama seperti saya kenakan. Akhirnya saya mendekat dan berkenalan, dan ternyata beliau adalah salah satu finalis #wranglertrueWanderer yg berasal dari kota Bali. Jasmine namanya, tujuannya adalah Pulau Sumbawa. Pukul 04.00 saya memasuki Ferry, motor terpakir rapi di dek bawah dan kemudian saya menaiki tangga bersama dengan penumpang lainnya untuk menuju ke ruang penumpang. Ini adalah penyeberangan ketiga saya selama sejarang perTouringan, kegiatan Touring saya banyak dilakukan di sekitar Pulau jawa, jadi tidak banyak pengalaman saya untuk menyeberang menaiki sebuah Ferry. Semoga penyeberangan ini berjalan lancar, dan semoga saya di beri kesehatan untuk menyelesaikan perjalanan ini..


Suasana di dalam Ferry, meskipun hari ini hari senin, tp tampat kapal cukup padat, di dek bawah terlihat banyak sekali motor motor ber cc besar, yg menurut informasi mereka berasal dari gabungan beberapa club motor dari Bandung dan Jakarta.. Pagi ini langit Lombok terlihat cerah, tampat langit biru dihiasi dengan awan putih dan semburat jingga sang mentari.


Sekitar pukul 10.00 siang waktu Lombok, Ferry akhirnya bisa bersandar di pelabuhan Lembar, Lombok. Hampir 5 jam terombang ambing diatas Ferry, satu persatu penumpang bergegas menuruni tangga untuk menuju dek bawah. Terlihat ferry sangat penuh dengan penumpang dan dengan kendaraan yg terpakir di dek bawah. Si JAGUR sudah terlihat nangkring di luar dek kemdaraan, tampak nya si Jagur di keluar terlebih dahulu karena memang pososinya ada di paling depan.



Keluar dari ferry, menginjakan kaki pertama di Pulau Lombok. Dan apa yg pertama kali terasa??? Panas, itulah yg saya rasakan hari ini udara sangat panas kalau menurut saya, belum lama keluar dari Ferry keringat pun sudah membasahi sekujur tubuh. Dan hal pertama yg saya cari adalah Minimarket dan Pom Bensin. Kedua tempat ini menjadi sangat Pupuler saat melakukan petualangan ini.



Udara panas semakin menyiksa, sepanjang jalan beberapa kali terlihar Toples berwarna merah dengan Termos es nya tersusun rapih dibelakang meja yg dijajakan oleh ibu paruh baya, yah mungkin seumuran ibu saya. Akhirnya saya menepi untuk menindak lanjuti keinginan mencicipi minuman tersebut, terhenti di sebuah rumah yg menjagakan dagan es campur tersebut. Saya pun memesan minuman itu, tak lama menuman itu datang. Dan benar sekali kolang kaling, serutan kelapa muda, agar-agar diatasnya diberi serutan es dan sirup warna merah. Dan benar sekali, rasanyaaa "maknyuuusssss" klo kata pak Bondan mah. Mungkin karena cuaca yg panas mencekam membuat minuman itu terasa sangat enak sekali. Sambil mencicipi es campur, seorang bapak bapak datang menghampiri saya. Dan seperti biasa pertanyaan yg sering terucap selama petualangan ini. "Dari mana mas..?" "Mau kemana mas..?" Sepetinya biasa saya menjelaskan asal dan tujuan saya mau kemana. Bapak tersebut membalas dengan senyum dan percakapan yg hangat. Dan ternya bapak yg tadi adalah ketua Asoskasi Travel Agent wilayah Lombok sampai NTT, diakhir percapan bapak tadi menyuruh saya apabila sudah sampai Labuanbajo langsung aja menuju Polsek Labuanbajo disana ada adik bapak tersebut dan pasti akan membantu apabila saya memerlukan bantuan. Woww sungguh baik sekali, semoga kebaikan bapak tersebut dibalas olehNya..



Rodapun kembali berputar, kembali mengaspal merasakan aspal Lombok. Arah putaran roda saya tujukan ke pelabuhan Kayangan. Sekitar 2 jam saya mengaspal, perut mulai terasa "berdering" dipinggiran suatu pasar saya melihat sebuah rumah makan. Kemudi saya belokan memuju warung tersebut, Tampak berbagai macam masakan terpajang. Suasana warung pada siang itu lumayan cukup ramai, saya pun berusaha bersabar untuk bisa dilayani. Warung tersebut terletak di sudut sebuah pasar dan siang itu menjelang Waktu makan siang jadi cukup ramai sekali, selain itu kebetulan juga ada rombongan yg akan menuju ke Gunung Rinjani dan menyempatkan makan dan membeli bekal.




Sampai di pelabuhan Kayangan, saya langsung memasuki area pelabuhan. Uang 45rb saya keluarkan dari dompet kucel saya. Tak banyak yg saya lakukan di atas ferry, mungkin karena kecapean. Didalam ferry saya sempatkan untuk bersih bersih, sekedar cuci muka dan menjalankan ibadah sholat.Penyebrangan Lombok ke Sumbawa tidak terlalu makan banyak waktu. Penyeberangan kali ini tidak membutuhkan waktu lama, cukup sekitar 2 jam dan saya pun sudah bisa berpindah pulau lagi. Kali ini tak banyak penumpang yg menaiki Ferry untuk menyeberang ke Pulau Sumbawa melalui Pelabuhan Pototano.



Pukul 17.00 Ferry merapat di Pelabuhan Pototano, tujuan berikutnya adalah Pelabuhab Sape. Menurut cerita dari beberapa teman, alam sumbawa sungguh sangat indah. Sayang sekali, karena waktu yg mepet saya harus segera meluncur ke Pelabuhan Sape, itu artinya saya akan Riding malam hari dan pasti akan melewat indah nya alam Sumbawa. Tp tidak apa apa, semoga dilain kesempatan bisa menjamaah keindahan dan keelokan alam Sumbawa. Seperti yg dilakukan temen temen saya, poto wajib dibawah plang penunjuka jalan Sumba, Bima. Sedikit informasi mengenai Plang ini, dulu setiap rider yg lewat sini pasti menempelkan stiker nama clubnya di Plang tersebut dan informasi terakhir saking banyak nya stiker yg menempel jadi menutupi arah penunjuk jalan. Dan akhirnya sebuah komnunitas berusaha membersihkan Stiker di Plang tersebut dan menuliskan larangan untuk menempelkan stiker. Sampai terakhir saya lihat plang tersebut sudah bersih dan lebih enak di pandang.







Jalanan sumbawa telihat lebar, mulus dan lurus. Beberap daerah yg terlewati terlihat seperti mati lampu, gelap gulita. Pemandangan yg aneh ketika riding di Sumbawa, dipinggir jalan terlihat sapi yg dilepas secara bebas, ada juga kuda yg telepas bebas. Mungkin kalau di Pulau Jawa sapi dan kuda tersebut akan lenyap dalam hitungan menit, hehheeeee... Rencana awal target sampai Pelabuhan Sape pagi hari pupus total. Kondisi tubuh yg tidak memungkinkan untuk full riding malam hari harus berakhir pukul 23.00 malam. Mata yg sudah mengantuk takan benar jika dipaksakan, beberapa kali "autopilot" untuk nya jalanan yg sepi sehingga tidak terjadi apa apa. Akhirnya saya putuakan untuk menyudahi riding malam ini, dari kejauhan terlihat sebuah warung dengan lampu yg terang dan sebuah bangku yg cukup untuk membaringkan tubuh. Seperti biasa beli minuman dan roti, sedikit obrolan ringan kemudian meminta ijin untuk istirahat sebentar di bangku depan warung.