- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Penipuan Jual Beli Online Modus "Potong Kompas" Terbaru April 2016
TS
NAMilih
Penipuan Jual Beli Online Modus "Potong Kompas" Terbaru April 2016
Quote:
Kejadian ini adalah pengalaman pribadi ane sekalu korban ketiga dalam kasus penipuan jual beli online dengan metode "Potong Kompas". Jumlah korban dalam bulan April 2016 ini saja sudah ada minimal 4 korban. Mari bantu share cerita ini gan supaya tidak banyak korban yang berjatuhan lagi.
Bagi agan-agan dengan tipe auditori dan visual, silahkan lihat kasus ini di VLOG saya atau langsung LINK Youtube:
Quote:
Spoiler for *Senin, 18 April 2016*:
Saya menjual laptop kesayangan saya di situs jual beli online; kaskus.co.id dan olx.co.id. Semua spesifikasi barang saya tulis dengan jelas dan lengkap.
Spoiler for *Rabu, 20 April 2016*:
Ada seorang pembeli dengan nomor handphone 082234992368 mengaku karyawan BNI Syariah Surabaya. ID kantor, KTP, dan SIM dikirimkan melalui WA. Saya saat itu percaya dengan pembeli ini karena semua identiasnya adalah valid. Alasan dia membeli laptop saya adalah sebagai contoh pengadaan laptop. Tidak terjadi tawar menawar saat itu. Harga yang saya pasang di iklan tidak menjadi persoalan bagi pembeli ini karena kantor yang akan membayarnya.
Agar lebih dipercaya lagi, pembeli ini meminta saya mengirimkan laptop saya kepada teman di Surabaya. Nanti pembeli yang akan mengambilnya di teman saya. Pasti dia akan ambil. Saya yakin dia bukan penipu (pengalaman saya 7 tahun transaksi jual beli online). Kemudian saya mewarkan barang untuk dikirimkan melalui JNE/TIKI/POS, pembeli menolak dengan alasan pernah punya pengalaman buruk dengan sistem pengiriman ketiga ekspedisi tersebut. Saya tawarkan kembali untuk menggunakan packing kayu dan diasuransikan. Pembeli menolak dan bersikeras agar dikirimkan melalui salah satu ekspedisi kereta api. Saya tidak bisa sebutkan ekpedisinya, yang bersangkutan tidak ingin disebutkan.
Oke saya menyetujuinya dan saya pikir tidak perlu dikirimkan ke kerabat atau teman saya, langusung saja kepada penerima yang dituju. Ternyata pembeli ini mengirimkan laptop saya untuk kantor cabang BNI Syariah di Kediri dengan atas nama Johan. Kecerobohan saya adalah saya tidak menkonfirmasi kantor cabang bank yang bersangkutan tersebut. Alasan saya tidak perlu konfirmasi adalah alamat penerima adalah sama dengan alamat Bank BNI di Kota Kediri setelah saya cek di google. Tidak ada yang mencurigakan.
Sore hari pukul 16.30 saya kirim laptop saya dengan ekspedisi kereta api. Semua barang saat itu sudah di loading naik ke kereta. Akhirnya laptop saya baru akan dikirimkan keesokan harinya. Posisi ini sebenarnya membuat saya lebih aman. Karena jika terjadi hal yang mencurigakan, laptop saya akan saya tahan untuk tidak dikirimkan ke Kediri.
Pembeli sempat merasa jengkel karena dia beralasan laptop saya akan dipakai rapat. Saya sudah mulai ragu dengan pembeli ini. Sangat berambisi.
Agar lebih dipercaya lagi, pembeli ini meminta saya mengirimkan laptop saya kepada teman di Surabaya. Nanti pembeli yang akan mengambilnya di teman saya. Pasti dia akan ambil. Saya yakin dia bukan penipu (pengalaman saya 7 tahun transaksi jual beli online). Kemudian saya mewarkan barang untuk dikirimkan melalui JNE/TIKI/POS, pembeli menolak dengan alasan pernah punya pengalaman buruk dengan sistem pengiriman ketiga ekspedisi tersebut. Saya tawarkan kembali untuk menggunakan packing kayu dan diasuransikan. Pembeli menolak dan bersikeras agar dikirimkan melalui salah satu ekspedisi kereta api. Saya tidak bisa sebutkan ekpedisinya, yang bersangkutan tidak ingin disebutkan.
Quote:
Spoiler for ID orang baik-baik yang disalahgunakan:
Oke saya menyetujuinya dan saya pikir tidak perlu dikirimkan ke kerabat atau teman saya, langusung saja kepada penerima yang dituju. Ternyata pembeli ini mengirimkan laptop saya untuk kantor cabang BNI Syariah di Kediri dengan atas nama Johan. Kecerobohan saya adalah saya tidak menkonfirmasi kantor cabang bank yang bersangkutan tersebut. Alasan saya tidak perlu konfirmasi adalah alamat penerima adalah sama dengan alamat Bank BNI di Kota Kediri setelah saya cek di google. Tidak ada yang mencurigakan.
Sore hari pukul 16.30 saya kirim laptop saya dengan ekspedisi kereta api. Semua barang saat itu sudah di loading naik ke kereta. Akhirnya laptop saya baru akan dikirimkan keesokan harinya. Posisi ini sebenarnya membuat saya lebih aman. Karena jika terjadi hal yang mencurigakan, laptop saya akan saya tahan untuk tidak dikirimkan ke Kediri.
Pembeli sempat merasa jengkel karena dia beralasan laptop saya akan dipakai rapat. Saya sudah mulai ragu dengan pembeli ini. Sangat berambisi.
Spoiler for *Kamis, 21 April 2016*:
Pembeli mengatakan kemarin tidak sempat memproses pembayaran. Pembayaran melalui teller akan diproses pada pagi itu juga sebelum jam 9 pagi. Pukul 9 pagi pembeli mengirimkan slip setoran dari bank, memang slip tersebut hitam putih dan belum distempel, dalam artian belum diproses dengan teller.
Karena kesibukan dihari itu, saya tidak benar-benar memperhatikan transaksi saat itu. Saya pikir karena internal dari Bank slip setoran akan berbeda dengan yang digunakan nasabah pada umumnya.
Saya konfirmasikan kepada petugas ekspedisi kereta di Jakarta untuk melanjutkan pengiriman barang saya. Saya merasa transaksi hari ini aman. Saya tinggal menunggu uang transferan saya pada keesokan harinya dengan proses kliring.
Spoiler for Slip Setoran Palsu:
Karena kesibukan dihari itu, saya tidak benar-benar memperhatikan transaksi saat itu. Saya pikir karena internal dari Bank slip setoran akan berbeda dengan yang digunakan nasabah pada umumnya.
Saya konfirmasikan kepada petugas ekspedisi kereta di Jakarta untuk melanjutkan pengiriman barang saya. Saya merasa transaksi hari ini aman. Saya tinggal menunggu uang transferan saya pada keesokan harinya dengan proses kliring.
Spoiler for *Jumat, 22 April 2016*:
Laptop saya sampai di Kediri. Saya kemudian konfirmasi dengan petugas disana. Ternyata barang sudah ditunggu dengan seseorang yang mengaku dari Bank. Biasanya ekspedisi kereta ini tidak mau mengantarkan barang yang sudah sampai di stasiun. Penerima diminta untuk datang mengambil barang tersebut di stasiun sendiri. Karena saya merasa pembayaran laptop saya sudah diproses, saya sama sekali tidak menaruh curiga dengan proses yang ada saat itu. Seharusnya saya tinggal menunggu sampai siang hari uang saya masuk ke rekening.
Siang hari pembeli ini telephone dan komplain laptop yang saya kirimkan. Dia mengatakan spek laptop saya bukan yang dia cari. Saya mulai merasa aneh. Spek laptop yang saya iklankan sesuai dengan barang apa adanya. Tidak ada dusta. Saya mulai kesal dengan pembeli ini yang kurang hati-hati dalam membeli. Dia mengatakan bahwa salah melihat iklan. Tidak masalah. Semua masih akan tetap dibayarkan. Tapi proses dari bank sudah terlanjur di hold.
What?
Saya menyanyakan status pembayaran laptop saya di sore hari. Pembeli mengatakan bahwa dia sudah memprosesnya lagi. Ditunggu sampai besok. Hari sabtu masih belum ada transferan masuk. Mungkin karena weekend, yasudahlah.
Siang hari pembeli ini telephone dan komplain laptop yang saya kirimkan. Dia mengatakan spek laptop saya bukan yang dia cari. Saya mulai merasa aneh. Spek laptop yang saya iklankan sesuai dengan barang apa adanya. Tidak ada dusta. Saya mulai kesal dengan pembeli ini yang kurang hati-hati dalam membeli. Dia mengatakan bahwa salah melihat iklan. Tidak masalah. Semua masih akan tetap dibayarkan. Tapi proses dari bank sudah terlanjur di hold.
What?
Saya menyanyakan status pembayaran laptop saya di sore hari. Pembeli mengatakan bahwa dia sudah memprosesnya lagi. Ditunggu sampai besok. Hari sabtu masih belum ada transferan masuk. Mungkin karena weekend, yasudahlah.
Spoiler for *Senin, 25 April 2016*:
Karena belum ada pembayaran yang masuk, saya menyanyakan kembali keseriuasannya dalam transaksi ini. Belum ada curiga bahwa ini adalah penipuan. Pembeli ini menawarkan untuk menggunakan uang pribadinya dulu. Saya setuju, agar tidak semakin terlarut dalam ketidakjelasan. Kemudian sekitar pukul 10 pembeli ini mengirimkan bukti transaksi m-banking.
Karena saya bukan nasabah BNI saya tidak tahu bagaimana sistem m-banking-nya. Yang tidak membuat saya curiga adalah, awalnya screen shot yang dikirim berisi sms dari 99477. Mungkin ini adalah feed back dari server bank. Saya cek saldo saya di rekening. Damn. Belum ada saldo masuk. Sepengetahuan saya proses m-banking adalah real time. Saya disuruh menunggu selama satu jam. Waktu hilang ditelan kesibukan saya hari itu.
Spoiler for M-Banking Bodong:
Karena saya bukan nasabah BNI saya tidak tahu bagaimana sistem m-banking-nya. Yang tidak membuat saya curiga adalah, awalnya screen shot yang dikirim berisi sms dari 99477. Mungkin ini adalah feed back dari server bank. Saya cek saldo saya di rekening. Damn. Belum ada saldo masuk. Sepengetahuan saya proses m-banking adalah real time. Saya disuruh menunggu selama satu jam. Waktu hilang ditelan kesibukan saya hari itu.
Spoiler for *Selasa, 26 April 2016*:
Sampai sore pukul 17.00 belum ada uang masuk ke rekening saya. Saya masih menanyakan secara baik-baik kepada pembeli yang sangat tidak bertanggung jawab ini. Malam hari sekitar pukul 18.30 saya dihubungi dengan petugas ekspedisi Kediri. Dia menanyakan hubungan saya dengan penerima laptop saya hari jumat lalu. Kecurigaan saya mulai terjadi. Saya merasa ada yang salah dengan transaksi saya. Petugas ekspedisi Kediri mengatakan bahwa orang yang mengambil laptop saya kemarin mengambil kiriman laptop lagi di Kediri. Laptop yang dikirimkan oleh orang Jakarta yang ditujukan untuk temannya di Kediri. Laptop belum sampai di tangan penerima asli. Laptop diambil terlebih dahulu dengan orang yang mengaku disuruh mengambilnya dengan menunjukkan bukti sms dan nomor resi pengiriman.
Pembeli ini sudah menipu saya dan seseorang dengan inisial EY. Modus yang digunakan sama. Mengirimkan barang melalui ekspedisi kereta api dan mengambilnya dengan bermodalkan nomor resi dan sms palsu.
Yang sangat disayangkan adalah tindakan dari ekspedisi itu yang langsung memberikan barang tanpa adanya bukti fotokopi KTP yang bersangkutan selaku penerima. Petugas ekspedisi di Kediri merasa bersalah terlebih lagi EY adalah teman dari Menteri Perhubungan kita, sekaligus direktur utama dari PT yang menaungi ekspedisi ini.
Komunikasi tetap saya jaga antara Bapak EY, petugas ekspedisi Kediri, dan pemilik asli identias yang dijadikan korban. Saya mencari pemilik identitas asli yang digunakan penipu untuk selanjutnya saya menceritakan penipuan ini. Ternyata saya bukan korban pertama, melainkan saya adalah korban yang ketiga dalam bulan April 2016. Penipu ini tidak beraksi sekali.
Pembeli ini sudah menipu saya dan seseorang dengan inisial EY. Modus yang digunakan sama. Mengirimkan barang melalui ekspedisi kereta api dan mengambilnya dengan bermodalkan nomor resi dan sms palsu.
Yang sangat disayangkan adalah tindakan dari ekspedisi itu yang langsung memberikan barang tanpa adanya bukti fotokopi KTP yang bersangkutan selaku penerima. Petugas ekspedisi di Kediri merasa bersalah terlebih lagi EY adalah teman dari Menteri Perhubungan kita, sekaligus direktur utama dari PT yang menaungi ekspedisi ini.
Komunikasi tetap saya jaga antara Bapak EY, petugas ekspedisi Kediri, dan pemilik asli identias yang dijadikan korban. Saya mencari pemilik identitas asli yang digunakan penipu untuk selanjutnya saya menceritakan penipuan ini. Ternyata saya bukan korban pertama, melainkan saya adalah korban yang ketiga dalam bulan April 2016. Penipu ini tidak beraksi sekali.
Spoiler for *Rabu, 27 April 2016*:
Nomor Handphone penipu masih aktif. Penipu yang aneh. Dimungkinkan nomor masih digunakan transaksi lain.
Spoiler for *Kamis, 28 April 2016*:
Saya membuat laporan kasus penipuan online ke Polda Metro Jaya.
Malam hari saya disarankan dengan pemilik asli ID atas nama Pak Djaka untuk mencari laptop saya di situs jual beli online, OLX. Dan, laptop saya dijual oleh seseorang di Sidoarjo. Kenapa saya yakin. Laptop series saya adalah laptop langka yang ada di Indonesia. Dan serial number yang kebetulan ada di iklan adalah serial number laptop saya. Saya masih menyimpan faktur pembelian. Saya 100% yakin bahwa itu adalah laptop saya dengan ciri kondisi fisik yang sama.
Saat itu saya langsung memberitahukan Pak EY. Pak EY juga akhirnya menemukan laptopnya dijual di kaskus dengan orang yang berbeda. Apakah ini komplotan penipu? Saya akhirnya memutuskan untuk pura-pura menjadi pembeli laptop saya. Saya akan berangkat ke Surabaya untuk membuktikannya.
Malam hari saya disarankan dengan pemilik asli ID atas nama Pak Djaka untuk mencari laptop saya di situs jual beli online, OLX. Dan, laptop saya dijual oleh seseorang di Sidoarjo. Kenapa saya yakin. Laptop series saya adalah laptop langka yang ada di Indonesia. Dan serial number yang kebetulan ada di iklan adalah serial number laptop saya. Saya masih menyimpan faktur pembelian. Saya 100% yakin bahwa itu adalah laptop saya dengan ciri kondisi fisik yang sama.
Saat itu saya langsung memberitahukan Pak EY. Pak EY juga akhirnya menemukan laptopnya dijual di kaskus dengan orang yang berbeda. Apakah ini komplotan penipu? Saya akhirnya memutuskan untuk pura-pura menjadi pembeli laptop saya. Saya akan berangkat ke Surabaya untuk membuktikannya.
Spoiler for *Jumat, 29 April 2016*:
Saya terbang ke Surabaya pagi hari. Saya sudah membuat janji dengan penjual laptop saya sore hari untuk bertransaksi. Sebelumnya saya mengaku saya adalah pembeli cewek. Hal ini saya buat agar memudahkan saya dalam menentukan tempat bertemu. Dengan alasan pembeli wanita yang takut jika akan bertransaksi di tempat yang bukan tempat umum. Terimakasih banyak untuk WGW yang sudah bersedia membantu saya.
Saya mendapatkan bantuan dari perusahaan jasa pengamanan dan polres setempat. Saya berjaga-jaga untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Akhirnya penjual laptop saya datang bersama seorang temannya. Awalnya transaksi dilakukan normal. Tapi saya sudah bisa melihat body language kedua orang ini yang sudah tidak nyaman dan ketakutan. Sudah ada sesuatu yang disembunyikan.
Saya terus menanyakan laptop yang dijual dapat dari mana. Sampai akhirnya saya membuktikan bahwa laptop tersebut adalah laptop saya. Kedua penjual ini pasrah menyerahkan laptop tersebut kepada saya. Padahal laptop ini dibeli pada tanggal 22 April 2016 dan dijual kembali dengan alasan ingin upgrade laptop yang lebih canggih. Begitu menurut pengakuan mereka.
Untuk menghindari keributan di tempat umum, saya akhirnya meminta mereka untuk dibawa ke kantor polisi terdekat. Polisi saat itu berintdak sebagai penengah antara saya dan pihak penjual. Semua terserah saya selaku korban penipuan, apakah ingin menuntut dan mengusut tuntas masalah ini sampai ke ranah hukum atau hanya diselesaikan secara kekeluargaan.
Saya berfikir beberapa kemungkinan yang ada. Jika saya melanjutkan tuntas sampai pengadilan, yang jelas laptop saya akan menjadi barang bukti di kepolisian, saya akan sering kembali ke Surabaya, sedangkan saya masih banyak pekerjaan di Jakarta, dan saya akan mengelurkan materi lebih dari harga laptop saya tersebut.
Kalau dengan kekeluargaan, masih besar kemungkinan akan ada korban penipuan selanjutnya. Iya saya tidak bisa memungkiri itu.
Setelah sekitar 4 jam di kantor polisi. Saya memutuskan untuk diselesaikan secara kekeluargaan dengan beberapa persyaratan. Saya membuat surat pernyataan yang salah satu isinya adalah penjual laptop saya akan bersedia dan koperatif jika suatu hari diminta bantuan untuk mengusut tuntas kasus ini.Ini mengapa saya menceritakan dan menyebarkan kasus penipuan saya di internet. Jika dikemudian hari penipuan komplotan ini masih beraksi dan ada seseorang yang ingin menyelesaikan kasus ini secara tuntas, saya siap membantu. Silahkan hubungi saya melalui media social saya.
Saya mendapatkan bantuan dari perusahaan jasa pengamanan dan polres setempat. Saya berjaga-jaga untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Akhirnya penjual laptop saya datang bersama seorang temannya. Awalnya transaksi dilakukan normal. Tapi saya sudah bisa melihat body language kedua orang ini yang sudah tidak nyaman dan ketakutan. Sudah ada sesuatu yang disembunyikan.
Saya terus menanyakan laptop yang dijual dapat dari mana. Sampai akhirnya saya membuktikan bahwa laptop tersebut adalah laptop saya. Kedua penjual ini pasrah menyerahkan laptop tersebut kepada saya. Padahal laptop ini dibeli pada tanggal 22 April 2016 dan dijual kembali dengan alasan ingin upgrade laptop yang lebih canggih. Begitu menurut pengakuan mereka.
Untuk menghindari keributan di tempat umum, saya akhirnya meminta mereka untuk dibawa ke kantor polisi terdekat. Polisi saat itu berintdak sebagai penengah antara saya dan pihak penjual. Semua terserah saya selaku korban penipuan, apakah ingin menuntut dan mengusut tuntas masalah ini sampai ke ranah hukum atau hanya diselesaikan secara kekeluargaan.
Saya berfikir beberapa kemungkinan yang ada. Jika saya melanjutkan tuntas sampai pengadilan, yang jelas laptop saya akan menjadi barang bukti di kepolisian, saya akan sering kembali ke Surabaya, sedangkan saya masih banyak pekerjaan di Jakarta, dan saya akan mengelurkan materi lebih dari harga laptop saya tersebut.
Kalau dengan kekeluargaan, masih besar kemungkinan akan ada korban penipuan selanjutnya. Iya saya tidak bisa memungkiri itu.
Setelah sekitar 4 jam di kantor polisi. Saya memutuskan untuk diselesaikan secara kekeluargaan dengan beberapa persyaratan. Saya membuat surat pernyataan yang salah satu isinya adalah penjual laptop saya akan bersedia dan koperatif jika suatu hari diminta bantuan untuk mengusut tuntas kasus ini.Ini mengapa saya menceritakan dan menyebarkan kasus penipuan saya di internet. Jika dikemudian hari penipuan komplotan ini masih beraksi dan ada seseorang yang ingin menyelesaikan kasus ini secara tuntas, saya siap membantu. Silahkan hubungi saya melalui media social saya.
Spoiler for Korban Lainnya:
Quote:
Percakapan korban ke-2 di Facebook dengan pemilik asli ID yang ane share diatas
Spoiler for Gambar:
Spoiler for Tambahan Pict++:
Quote:
Ane sebenarnya juga sempat mengirimkan foto KTP dan Passport Ane ke Penipu itu, ane takut kalau ID ane disalahgunakan, jika agan-agan bertransaksi dengan orang menunjukkan KTP dan Passport seperti ini, tolong konfirmasikan dulu ke Ane.Silahkan email ane abdippn@gmail.comsebelum benar-benar transaksi.
Spoiler for KTP dan Passport:
Spoiler for Penutup:
Saya harap teman-teman bisa belajar dari pengalaman saya. Teman-teman harus lebih berhati-hati dalam transaksi jual beli online. Jika tidak yakin, saya menyarankan untuk menggnakan rekening bersama atau melakukan transaksi secara Cash On Delivery di tempat yang aman.
Silahkan share pengalaman ini supaya tidak terjadi korban penipuan lagi.
Silahkan share pengalaman ini supaya tidak terjadi korban penipuan lagi.
Quote:
Boleh gan ane ditimpuk biar seger
Diubah oleh NAMilih 04-05-2016 00:18
0
8.2K
Kutip
53
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan